Senin, 17 Oktober 2016

MINI REVIEW: THE LITTLE PRINCE


Judul: The Little Prince (Petit Prince)
Pengarang: Antoine de Saint-Exupery
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah: Listiana Srisanti
Jumlah halaman: 112 halaman
ISBN: 979-22-0469-5
Segmen: Anak-anak, umum
Genre: Fantasi, filosofi

Oke, sebenarnya saya sungguh malas mereview buku ini, tapi berhubung foto buku sudah ada, saya putuskan saya ingin memajangnya di blog dengan cara... direview.

Oh ya, salah satu alasan saya malas mereview buku ini adalah karena saya tidak enjoy sama sekali saat membaca buku ini. Namun bukan karena buku ini jelek, tapi katakanlah saya masih dalam mood reading slump dan jenis buku ini bukan jenis buku yang bikin penasaran. Gampangnya, not my cup of tea. Cuma berhubung tipis, saya paksain diri menyelesaikan buku ini. Dan sungguh, membaca sesuatu yang tidak kita sukai itu sama sekali tidak menyenangkan.


Jadi buku ini berkisah tentang seorang tokoh yang terdampar di padang pasir. Saat terdampar inilah, ia bertemu dengan seorang bocah laki-laki yang berpakaian mirip pangeran. Karena itu si tokoh yang terdampar ini, katakanlah Sang Narator menamainya pangeran kecil.

Ceritanya berkisah tentang planet si pangeran kecil. Saya nggak akan bahas secara sebenarnya dari segi cerita, kisahnya ini agak absurd. Beberapa adegan sangat filosofis seperti, kisah raja yang tidak memiliki kerajaan untuk diperintah.

Ada 1 kutipan yang bagus dari kisah ini:
"Ini hal paling sukar, Jauh lebih sukar menghakimi diri sendiri daripada menghakimi orang lain. Jika kau berhasil menghakimi dirimu sendiri dengan benar, berarti kau benar-benar orang bijak."
Selain itu, cerita yang saya suka adalah cerita tentang mawar. Apa beda semak-semak yang penuh banyak mawar dengan setangkai mawar yang dirawat sendiri setiap hari? Jawabnya, setangkai mawar yang dirawat sendiri lebih istimewa karena kita telah meluangkan waktu untuk merawat mawar tersebut daripada banyak mawar cantik yang lain.

Eniwei, ini buku berat dengan gaya cerita yang sederhana, jadi meski dikemas seperti cerita anak-anak, pesan dalam buku ini sesungguhnya akan lebih dimengerti oleh orang dewasa daripada anak-anak.

Serius deh, saya kehabisan ide dalam mereview buku ini secara bacanya pun banyak ditunda-tunda. Buku ini bagus seandainya dibaca dalam mood yang tepat. Tapi berhubung saya sedang tidak mood membaca dan juga bukan buku selera saya, maka saya hanya berikan 3 es krim saja untuk buku ini, termasuk ilustrasi cantiknya yang seperti lukisan cat air.

Di goodreads sendiri, buku ini mendapat rating yang sangat bagus, namun tampaknya jelas buku ini tidak diperuntukkan untuk saya.

Salam,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...