Rabu, 24 Juli 2013

NOBODY'S BOY

✮✮✮✮✮
Judul Buku : Nobody's Boy (Sebatang Kara)
Pengarang : Hector Malot
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Tantri Lesmana
Jumlah Halaman : 378 Halaman
Segmen : Anak-anak, Remaja dan Semua Umur


Teman-teman, ijinkan saya untuk bernyanyi sebentar :

Selamat pagi gunungku, selamat pagi pohonku, selamat pagi teman-teman semua. Aku kan pergi jauh demi cita-citaku. Remy mohon doa restu darimu. Jangan bersedih teman-temanku. Hidup ini adalah perjuangan. Marilah kita mulai melangkah menuju cita-cita bahagia. Selamat berpisah semuanya. Aku kan pergi untuk mengembara. Jangan sedih karena kepergianku. Kelak pasti kita akan bertemu. 

Jauh sebelum 3D populer di bioskop, saya sudah menonton satu anime 3D setiap minggu pagi di RCTI dengan kacamata kertas 3D (yah, ketahuan deh kalau saya udah abege tua). Kebetulan bulan Juli ini, BBI ada acara baca bareng buku anak atau buku yang bertema anak-anak. Kali ini saya pilih buku yang sudah lama bertengger di list timbunan saya, yaitu buku klasik, yang karena klasik sering saya tunda bacanya, karena kadang kalimat dalam buku klasik suka berpanjang ria dan berbau puitis (Dracula, Frankenstein) yang kadang bikin memengaruhi mood membaca saya. 

Kalian yang abege tua  pernah menonton serial Petualangan Remi, pasti mengenal lagu yang saya yang saya tulis di paragraf atas.  Lirik lagu tersebut cukup mewakili isi buku ini terutama di kalimat hidup adalah perjuangan. 

Karena Nobody's Boy menceritakan mengenai perjuangan seorang bocah kecil bernama Remi. Sejak umur 8 tahun, Remi sudah dipisahkan dari ibu angkat yang sangat disayanginya dan menyayanginya untuk dijual kepada seorang seniman jalanan. Selama bersama  sang seniman jalanan itulah Remi memelajari berbagai macam hal yang membuat karakternya ditempa dalam menghadapi kerasnya perjuangan untuk bertahan hidup, seperti penolakan, kelaparan, kedinginan dan kehilangan. Namun sepanjang perjalanannya Remi tidak melulu merasa sendirian. Selain sang seniman jalanan, Remi juga bertemu banyak orang-orang baru yang menolongnya dan menjadi teman-teman yang akan selalu menerima kehadiran dirinya, termasuk berbagai macam peristiwa yang membimbingnya untuk bertemu dengan orang tua kandungnya. 

Kesan saya :

Dari segi judul, Nobody's Boy alias sebatang kara, sempat membuat saya mengira buku ini bakal sedih, mengingat dulu versi animenya juga banyak adegan sedihnya (saya tidak menonton full setiap episodenya). Tapi walaupun Remi banyak mengalami hal pahit, banyak juga hal-hal manis yang terjadi padanya, dan beruntungnya Remi walaupun orang-orang tersebut secara garis darah bukan keluarga namun mereka sangat setia dan tulus. Jadi berimbanglah kisah Remi, di mana habis gelap terbitlah terang. Walaupun Remi berpisah dengan banyak orang yang disayanginya namun Remi juga bertemu dengan banyak orang yang akan menyayanginya. So it's not sad at all. 

Terus ini kan klasik, bakal ngebosenin gak sih karena bakal banyak dialog super panjang? Jawabnya tidak.  Tidak ada dialog panjang, kalau pun ada, isi dialognya sangat padat dan menjelaskan banyak hal, bukan sekedar dialog yang dipanjang-panjangkan dengan kalimat penuh ornamen. Malah menurut saya plot Nobody's Boy ini termasuk cepat, dari satu adegan langsung melompat ke adegan lain. Selain itu Remi kan seorang pengembara jadi settingnya juga berubah-ubah sesuai kota di mana Remi berada, ngga melulu di satu tempat, pokoknya petualangan banget deh, karena tiap kota pasti beda. 


Negara Jepang sangat suka mengangkat kisah-kisah dari novel klasik dan mengadaptasinya ke anime. Terutama kalau tokohnya anak-anak, yatim piatu dan miskin. Sebut saja A Little PrincessAnne of Green Gables, Little Women (bukan yatim-piatu tapi miskin), Secret Garden, PollyannaDaddy Long-Legs dan tentu saja Nobody's Boy ini. Karena semua kisah anak-anak tersebut mengajarkan tentang perjuangan hidup, kerja keras, ketekunan, harapan, persahabatan, kebaikan, pantang menyerah dan keyakinan. Semua kata-kata moral yang penting sekali untuk diajarkan dan diingatkan terus kepada anak-anak. 

Sejujurnya saya selalu merasa kesulitan mereview suatu cerita yang saya kasih 5 bintang. Why? Karena sepanjang membacanya saya begitu menikmatinya sehingga tidak merasakan ada celah untuk mengkritik. Saya begitu menikmati bukunya dan masuk ke dalam ceritanya, bagian ending pun cukup memuaskan saya sehingga saat saya menutup buku tersebut, saya merasakan perasaan hangat dan banyak pesan moral dari buku yang saya serap. Definitely the book that I will give to my future children someday.

Notable quote :

"Sikap kejam tidak akan membawa banyak hasil tapi kau bisa mendapatkan banyak hasil, meski tidak sempurna, dengan menunjukkan kelembutan. Karena aku tidak pernah kejam pada binatang-binatangku, mereka bisa menjadi seperti ini. Kalau aku memukuli mereka, mereka akan menjadi mahluk-mahluk yang ketakutan. Rasa takut membuat kecerdasan jadi lumpuh."  ~Signor Vitalis hal. 62

"Hanya dengan belajar menghadapi kesulitan-kesulitan hidup karakter orang akan terbentuk." ~Signor Vitalis hal. 134. 

Eniwei busway, buat para abege tua yang kangen dengerin lagunya, ada di youtube kok (saya berterimakasih pada siapapun orang yang menguploadnya)




14 komentar:

  1. kisah mirip di novel geisha dan oliver twist. banyak anak dg nasib yg tidak baek

    BalasHapus
    Balasan
    1. belum baca Geisha maupun Oliver Twist, iya zama dulu di Eropa banyak anak jadi pekerja pabrik, apalagi yg miskin.

      Makasih sudah mampir :)

      Hapus
  2. sejak kemaren baca review ini via hp, aslii udah pengen bangets klik link youtube-nya karena aslii gua lupa lagunya gimana, hahahaha :D

    tapi ini emang tayangan yang menyenangkan yaa.. sampai2 bokap gua juga dulu nonton lhoo pas tayang di rcti ^o^

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup, kangen sama anime Candy-candy dan anime tempo doeloe lainnya

      Hapus
  3. Memang bagus mengenalkan karya-karya klasik ke anak-anak sekarang lewat film-film anime atau komik.
    Selain Jepang, Korea sekarang sedang bergairah mengenalkan pengetahuan ke anak-anak usia sekolah melalui media komik.

    Nice review :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah ada Bang Epi

      Maka itu bang, menurutku ortu sebaiknya jgn marah2 dulu kalau lihat anaknya baca komik, macam komik Hai Miiko itu bagus lho, banyak cerita di buku itu yg bisa mengajarkan anak2 untuk bersimpati dan empati dengan orang lain.

      Yah tapi diimbangin belajar juga :)

      Hapus
  4. waaah...aku selalu kira kalo buku ini bosenin, makanya sampe sekarang belum pernah baca hihi...ternyata bagus yaa...btw kamu nggak tuwir ah lin, kalo kamu tuwir aku apa dooonk ;p

    BalasHapus
    Balasan
    1. baca aja Kak Astrid, aku sih lebih suka ini daripada Secret Garden yg settingnya seputar taman. Kalau Nobody's boy ini settingnya banyak berpindah kota jadi kaya baca buku jalan-jalan juga. Pokoknya petualangan banget deh.

      Hehehe, saya kan abege (anak baru gede) kalau kak Astrid itu udah remaja :D

      Hapus
  5. aku juga suka. eh aku masih muda lho, nglirik komen di atas

    BalasHapus
    Balasan
    1. mas Tezar, kan kita-kita ini udah bukan abege tapi masih suka melakukan hal-hal ala abege, misal baca buku untuk abege, makanya saya bilang itu

      Hapus
  6. Wah ini ya novel yg diadaptasi menjadi kisah Remi itu? 3D itu ya, yg dl heboh pd beli kacamata 3D palsu dan pas ditonton di TV kok ga berubah, satu merah dan satu biru hahaha

    Aku dl pernah nangis liat Remi, yakni pas sapinya dijual. Nah trus Reminya ngejar2 kan trus si sapi melenguh sedih di kejauhan dibawa si pedangan. Masih pengen mewek kalo ingat adegan itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya adegan itu emang sedih dan adegan sedih 1 lagi yg tuannya itu mati kedinginan di salju gara2 gak ada yg mau kasih mereka tumpangan tinggal di musim dingin T_T

      Hapus
  7. masih dalam timbunan >,< klo tidak salah ada adaptasi film klasiknya, tapi aq belum nemu juga (blm baca bukunya juga hehe)

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau adaptasi film klasiknya aku ga pernah nonton, cuma animenya doank.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...