Minggu, 23 Maret 2014

THE STREET LAWYER: UNDERDOG VERSUS FRONT RUNNER

Judul Buku: The Street Lawyer (Pengacara Jalanan)
Pengarang: John Grisham
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah: Widya Kirana & Diniarty Pandia
Cover: Marcel A.W.
Jumlah Halaman: 479 Halaman
Terbit: Cetakan keempat - September 2006
Segmen: Dewasa
Genre: Legal Drama (Hukum), Mystery, Realistic Fiction
Rate: ★★★½
Beli obralan Rp 20.000 (sekitar 3 atau 4 tahun yang lalu)

Premis: Bisakah kaum miskin menang melawan mereka yang kaya dan berkuasa?


Berawal dari premis itulah saya memutuskan untuk membeli buku ini. Ceritanya berkisah mengenai Michael Brock, seorang pengacara muda yang sukses dan sangat mapan. Selama 32 tahun kehidupan Michael, segala sesuatunya bagi Michael selalu berjalan mulus dan sempurna. Michael berasal dari keluarga mapan yang tinggal di lingkungan sub-urban yang nyaman, lulusan sekolah hukum terkenal di dunia, yaitu Yale Law School. Dan menjalani hari-harinya sebagai pengacara sukses yang karirnya sedang meningkat di salah satu biro hukum terbesar di Amerika Serikat. Gaji besar dan kekayaan sudah dimiliki dan hanya tinggal menunggu waktu sampai ia diangkat menjadi partner di biro hukum tempatnya bekerja. 

Namun suatu peristiwa terjadi. Pada suatu pagi, seorang gelandangan tiba-tiba menerobos masuk ke biro dan menyandera 8 orang pengacara, Michael salah satunya. Penyanderaan itu memang berhasil diatasi, si gelandangan tewas tertembak, sedangkan 8 orang pengacara yang disandera, semuanya selamat. Dan saat itulah hati nurani Michael terketuk. Ia penasaran, apa yang menyebabkan si gelandangan sampai menerobos biro hukum tempatnya bekerja dan menyandera para pengacaranya. 

Maka dimulailah perubahan Michael. Ia yang selama ini bekerja hanya demi uang dan kedudukan, tiba-tiba menjadi tertarik untuk mengetahui kehidupan jalanan para kaum gelandangan. Dan ternyata ada rahasia kotor di biro hukum tempatnya bekerja yang melibatkan kaum gelandangan. Michael pun memutuskan untuk meninggalkan segala yang ia punya demi menjadi pengacara pembela kaum miskin. 

So, this is what I thought:  

Mungkin ini salah satu buku yang perubahan tokohnya paling radikal yang pernah saya baca. Tapi perubahan radikal juga bukan hal yang aneh dan tidak realistis, sudah banyak contoh nyata di mana seseorang merasa terpanggil untuk melepas apa yang ia punya dan menjalani suatu kehidupan yang berbeda. 

Buku ini banyak menuturkan mengenai dunia para kaum tuna wisma dan persoalan-persoalannya. Jujur untuk saya pribadi kalau mendengar kata gelandangan, yang ada dalam pikiran saya lebih ke konotasi negatif. Khususnya gelandangan di Indonesia yang "katanya" tidaklah miskin seperti yang kita sangka. Tapi saat ini, saya sedang membahas mengenai gelandangan di USA. Kaum gelandangan termasuk kaum yang terabaikan, karena masyarakat menganggap mereka hanyalah sampah tak berguna yang mengotori kota dan juga sumber segala kriminalitas di jalanan, melalui buku ini, John Grisham mengajak para pembacanya untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.

Di sisi lain, kelemahan buku ini (mungkin) terasa terlalu menggurui, karena masalah sosial yang diangkat oleh penulis. John Grisham seolah ingin agar kita menyisihkan apa yang kita punya dan menolong mereka yang kekurangan. Selain itu buku ini mempunyai narasi yang panjang, karena harus menjelaskan mengenai tempat-tempat di mana para gelandangan biasa berada. Itulah salah satu sebab, saya menyelesaikan buku ini cukup lama (mulai tanggal 11 Maret, baru selesai tgl 23 Maret, padahal ketebalan bukunya sedang-sedang saja). Selain tentu saja banyak distraksi lain yang bikin saya menunda baca.

Untuk drama hukumnya sendiri, ternyata tidaklah sebanyak yang saya duga. Dan bila baca catatan penulis di akhir bab, saya sadar kalau awal-awal John Grisham hanya ingin mengangkat seputar dunia gelandangan bukan ke bagian hukumnya, dan bagian kasus dan hukum sendiri ditambahkan atas saran editornya. Karena itulah buku ini baru terasa seru menjelang 1/3 bab-bab terakhir, karena proses persidangan sudah dimulai. Sedangkan 2/3 bab lebih seputar dunia gelandangan dan usaha-usaha menemukan bukti atas kasusnya (however, this book is still a mystery genre). Dan untunglah, saya suka endingnya.

actually I wish more argumentative debate in courtroom

Saya sempat bingung dengan beberapa istilah hukum macam litigasi, litigator, paralegal. kalau dari yang saya tangkap, litigator ini seperti pengacara untuk kasus perdata. Sedangkan paralegal seperti asisten pengacara tapi mereka tidak ada ijin untuk praktek hukum sendiri, jadi mereka bekerja di bawah pengacara. Seandainya saja ada catatan kaki untuk semua jabatan dalam dunia hukum tersebut.

Secara keseluruhan, The Street Lawyer oke saja menurut saya. Bukan jenis buku yang saya harapkan bisa membuat dunia hukum tampak keren di mata saya, karena menurut saya buku ini lebih didedikasikan untuk para tuna wisma daripada membahas dunia hukum itu sendiri. Mulanya saya ingin membaca The Pelican Brief yang banyak mendapat sanjungan di gutrits, tapi saya sengaja menyimpannya karena saya memiliki motto, "save better book for later" hehehe.

Eniwei, saya masih ingin membaca buku-buku Mr Grisham lain yang recommended, selain Pelican Brief, banyak yang merekomendasikan A Time To Kill, The Firm, The Client. Ah tampaknya meski banyak timbunan, wishlist saya tentang buku akan selalu ada dan ada :)

Buku ini saya ikut sertakan untuk John Grisham Readalong For March yang di host oleh Books To Share.

Review ini juga untuk Reading Challenge:

4 komentar:

  1. aku juga baru beres baca buku ini lin, dan memang dibanding bbrp buku grisham lain (a time to kill, the firm, pelican brief), buku ini termasuk slow dan kurang greget. tapi pesan moral dan sosialnya emang lumayan dapet sih ya, kayanya itu tujuan si JG juga pas nulis buku ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, makanya msh penasaran mau baca buku JG yg lain.

      Hapus
  2. Salah satu buku Grisham yang just ok menurutku, perjuangan membela kaum yang terlupakan memang topik yg bagus, tapi kesannya kurang realistik, mungkin kurang panjang / kurang dalam penggalian emosi karakternya.

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...