✭✭✭✭
Judul : The Thirteenth Tale (Dongeng Ketiga Belas)
Pengarang : Diane Setterfield
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah : Chandra Novwidya
Jumlah Halaman : 608 Halaman
Segmen : Dewasa
Sinopsis belakang buku :
"Ceritakan padaku yang sesungguhnya."
Permintaan sederhana itu mengusik hati Vida Winter, novelis ternama yang penuh rahasia. Bukankah selama enam puluh tahun ini dia telah mengarang banyak dongeng, tapi tak pernah mengungkapkan kisahnya sendiri? Namun, menjelang ajal, masa lalu tak dapat dihindarinya lagi, berapa pun banyaknya dongeng yang telah ditenunnya.
Maka Vida Winter mengundang Margaret Lea, penulis biografi muda, yang memiliki rahasia sendiri tentang kelahirannya, yang telah dikubur dalam-dalam oleh orang-orang yang paling dia kasihi, dan menciptakan bayang-bayang kelam yang membuntuti tiap langkahnya.
Inilah kisah Vida dan keluarga Angelfield: Isabelle yang cantik dan keras kepala, si kembar Adeline dan Emmeline yang liar, rumah besar Angelfield yang tua dan nyaris ambruk, serta semua penghuninya, hidup atau mati. Sementara Margaret tenggelam dalam dongeng Vida, rahasia kelam itu lambat laun tersingkap, dan saat kebenaran mengemuka, kedua wanita itu pun harus menghadapi hantu-hantu yang selama ini membayangi hidup mereka.
What I though about this book :
Bahasa gampangnya : Ceritanya tentang seorang penulis biografi amatir Margaret Lea yang mendapatkan undangan untuk menuliskan kisah hidup Vida Winter, seorang novelis terkenal pada era itu. Margaret sendiri mempunyai masa lalu yang menghantui hidupnya, dan ada alasan tertentu mengapa Vida Winter ingin Margaret yang menulis biografinya. Alasan yang berhubungan dengan semua misteri dan masa lalu Vida Winter, yang semuanya bermula dari keluarga Angelfield.
Akhirnya selesai juga baca buku ini. Jujur 100 halaman pertama, benar-benar butuh usaha bagi saya untuk membacanya, karena ceritanya sangat membosankan (IMO). Di 100 halaman awal itu cerita lebih ke seputar pengenalan tokoh utama (Margaret Lea) tentang kegiatan normalnya, pekerjaannya (sebagai penulis biografi orang-orang yang tidak terlalu dikenal dan sudah tiada), rutinitasnya yang semuanya normal-normal saja di toko buku milik keluarganya. Dan menurut saya, Margaret bahkan bukan tokoh utama dalam cerita utama buku ini.
Untunglah setelah lewat dari 100 halaman utama penulis langsung memulai ceritanya. Plot cerita pun mengalir dengan baik dan misteri pun dimulai. Apa yang membuat saya tertarik dengan cerita ini, mungkin karena cerita ini termasuk dark, unsur-unsur tidak lazim macam disorder personality, incest, autisme, bahkan perkosaan ada dalam The Thirteenth Tale. Biasanya ada anggapan yang berkata, semakin gelap suatu cerita maka semakin cerita itu menarik/berbobot. (Well I can agree with that quote)
Penuturannya atau gaya bahasanya agak mellow-mellow senyap. Tapi itulah yang menarik karena rasa sunyi, gothic, dan misterinya itu sangat terasa. Bacalah di kamar tanpa mendengarkan musik atau bunyi apa pun, dan bagaikan magnet kamu akan terhisap dalam ceritanya dan membalik lembar demi lembar halaman dengan cepat :D
"Ceritakan padaku yang sesungguhnya."
Permintaan sederhana itu mengusik hati Vida Winter, novelis ternama yang penuh rahasia. Bukankah selama enam puluh tahun ini dia telah mengarang banyak dongeng, tapi tak pernah mengungkapkan kisahnya sendiri? Namun, menjelang ajal, masa lalu tak dapat dihindarinya lagi, berapa pun banyaknya dongeng yang telah ditenunnya.
Maka Vida Winter mengundang Margaret Lea, penulis biografi muda, yang memiliki rahasia sendiri tentang kelahirannya, yang telah dikubur dalam-dalam oleh orang-orang yang paling dia kasihi, dan menciptakan bayang-bayang kelam yang membuntuti tiap langkahnya.
Inilah kisah Vida dan keluarga Angelfield: Isabelle yang cantik dan keras kepala, si kembar Adeline dan Emmeline yang liar, rumah besar Angelfield yang tua dan nyaris ambruk, serta semua penghuninya, hidup atau mati. Sementara Margaret tenggelam dalam dongeng Vida, rahasia kelam itu lambat laun tersingkap, dan saat kebenaran mengemuka, kedua wanita itu pun harus menghadapi hantu-hantu yang selama ini membayangi hidup mereka.
What I though about this book :
Bahasa gampangnya : Ceritanya tentang seorang penulis biografi amatir Margaret Lea yang mendapatkan undangan untuk menuliskan kisah hidup Vida Winter, seorang novelis terkenal pada era itu. Margaret sendiri mempunyai masa lalu yang menghantui hidupnya, dan ada alasan tertentu mengapa Vida Winter ingin Margaret yang menulis biografinya. Alasan yang berhubungan dengan semua misteri dan masa lalu Vida Winter, yang semuanya bermula dari keluarga Angelfield.
Akhirnya selesai juga baca buku ini. Jujur 100 halaman pertama, benar-benar butuh usaha bagi saya untuk membacanya, karena ceritanya sangat membosankan (IMO). Di 100 halaman awal itu cerita lebih ke seputar pengenalan tokoh utama (Margaret Lea) tentang kegiatan normalnya, pekerjaannya (sebagai penulis biografi orang-orang yang tidak terlalu dikenal dan sudah tiada), rutinitasnya yang semuanya normal-normal saja di toko buku milik keluarganya. Dan menurut saya, Margaret bahkan bukan tokoh utama dalam cerita utama buku ini.
Untunglah setelah lewat dari 100 halaman utama penulis langsung memulai ceritanya. Plot cerita pun mengalir dengan baik dan misteri pun dimulai. Apa yang membuat saya tertarik dengan cerita ini, mungkin karena cerita ini termasuk dark, unsur-unsur tidak lazim macam disorder personality, incest, autisme, bahkan perkosaan ada dalam The Thirteenth Tale. Biasanya ada anggapan yang berkata, semakin gelap suatu cerita maka semakin cerita itu menarik/berbobot. (Well I can agree with that quote)
Penuturannya atau gaya bahasanya agak mellow-mellow senyap. Tapi itulah yang menarik karena rasa sunyi, gothic, dan misterinya itu sangat terasa. Bacalah di kamar tanpa mendengarkan musik atau bunyi apa pun, dan bagaikan magnet kamu akan terhisap dalam ceritanya dan membalik lembar demi lembar halaman dengan cepat :D
kayak JKR dong ya, mbosenin awalnya lalu woaaah xD
BalasHapusdan aaah! akhirnya inget, covernya mirip Dante yak :3
eh JKR awalnya juga ngebosenin yah? lupa, soal udah lama ga baca Harpot. Eh ini yg dimaksud Harpot atau TCV?
Hapusiya, aku ngerasa gaya JKR gitu, semua bukunya, lambat awalnya lalu high high high xD
HapusEh ternyata novel misteri ya. Dari kavernya kirain novel, well, romens..... #yuu
BalasHapusbukan, bukan romens, unsur romance ga sampe 10%
HapusFinally you read this! Glad you like it too, Lina! :))
BalasHapussukanya tapi kayak mesin diesel, lambat panas :P
HapusAgree! Awalnya membosankan sampai aku sempat ngerasa malas lanjut baca tapi makin ke dalam, makin menarik.
BalasHapusDisamping itu aku memang suka bacaan yang suram.dark gitu sih.
Btw, awalnya aku kira ini novel fantasi soalnya covernya kayak novel fantasi ternyata novel misteri dewasa.
Agree! Awalnya membosankan sampai aku sempat ngerasa malas lanjut baca tapi makin ke dalam, makin menarik.
BalasHapusDisamping itu aku memang suka bacaan yang suram.dark gitu sih.
Btw, awalnya aku kira ini novel fantasi soalnya covernya kayak novel fantasi ternyata novel misteri dewasa.
Agree! Awalnya membosankan sampai aku sempat ngerasa malas lanjut baca tapi makin ke dalam, makin menarik.
BalasHapusDisamping itu aku memang suka bacaan yang suram.dark gitu sih.
Btw, awalnya aku kira ini novel fantasi soalnya covernya kayak novel fantasi ternyata novel misteri dewasa.