★★★
Judul Buku: I'mpossible
Pengarang: Orinthia Lee
Editor: Ara Philomina
Penerbit: Ping!!! (Diva Press)
Jumlah Halaman: 195 Halaman
Segmen: Remaja
Genre: Teenlit, Drama, Realistic Fiction
Harga: Rp 32.000
Sinopsis:
Fay tidak pernah menyangka kalau hidupnya bakal berubah 180 derajat. Dari seorang cewek kaya raya yang populer dan hanya tahu cara berfoya-foya tiba-tiba saja harus mati-matian mencari cara untuk membayar uang sekolahnya, karena perusahaan keluarganya tiba-tiba dinyatakan bangkrut.
Bagaimana cara Fay mengatasinya? Apalagi selama ini ia hidup dalam kesombongan karena dirinya adalah gadis populer, cantik, dan kaya di sekolahnya. Apakah teman-temannya tetap mau bergaul dengannya meski ia telah jatuh miskin? Lalu bagaimana pandangan orang lain terhadapnya? Dan yang terpenting, bagaimana Fay bisa tetap mendapatkan uang untuk membayar biaya sekolahnya yang sangat mahal?
Fay merasa tidak punya keahlian apapun. Satu-satunya keahlian Fay adalah bersenang-senang dan menghabiskan uang dengan berbelanja dan salah satunya adalah belanja di toko online. Fay pun mulai berpikir untuk memulai bisnis online demi membayar uang sekolahnya.
Jadi bagaimana cara Fay berbisnis online?
It's fun and light teenlit
Kalau diibaratkan makanan, buku ini seperti cemilan yang renyah atau popcorn caramel, yang terus kita makan tanpa kita sadari dan, tahu-tahu habis. Yup bukunya tipis, hanya 195 halaman dengan tulisan yang besar dan renggang. Saya baca buku ini sambil tunggu bus Trans Jakarta datang, dan ternyata saat busnya tiba, tanpa saya sadari, saya sudah membacanya hingga 60 halaman lebih. Bila fokus membaca buku ini tanpa jeda (distraksi), saya rasa dalam 2-3 jam pasti selesai.
Penuturannya sangat ringan dan membumi dengan bahasa gaul yang biasa dipakai sehari-hari. Jadi waktu saya baca buku ini, serasa seperti membaca curhatan Fay. Mungkin yang menyenangkan dari membaca I'mpossible adalah karena buku ini banyak dialog atau percakapan antar tokohnya alih-alih narasi atau deskripsi yang kadang cenderung suka bikin bosan, terutama untuk pembaca yang tidak sabaran. Jadi karena buku ini banyak dialog, saya tidak merasa bosan sama sekali saat membacanya.
Tapi mungkin karena bukunya terlalu ringan dan tipis, jadinya kurang meninggalkan kesan untuk saya (berasa terlalu cepat dan numpang lewat) saat selesai membacanya. Hehehe. Nah mengapa saya merasa seperti itu, lihat penjelasan di bawah.
Sebenarnya saya berharap emosi atau konfliknya bisa dikembangkan. Saya merasa alur buku ini sangat cepat atau lebih tepatnya terlalu banyak tell alih-alih show. Misal waktu perusahaan papanya Fay bangkrut, mengapa Fay hanya dikasih sedikit reaksi. Padahal dengan 1st person POV, saya berharap bisa melihat lebih banyak reaksi Fay, misalnya bagaimana ekspresi panik, malu, kalut, dll dari Fay. Karena di buku hanya diceritakan, Fay sedih dan kalut tapi tidak digambarkan bagaimana kekalutan dia, jadi saya kurang menangkap emosi Fay. Saya tidak tahu apakah ada pembatasan jumlah halaman, tapi waktu mamanya Fay meninggalkan Fay pun, saya merasa reaksi Fay agak kurang. Padahal saya juga berharap ada sedikit usaha dari Fay untuk mencari tahu atau menghubungi mamanya (diluar telepon yang tidak diangkat), misal dengan mendatangi rumah keluarga dari pihak mamanya, kan diceritakan masih di sekitar Jakarta juga, dalam hal ini Fay terasa pasif.
Dan saya setuju dengan review Zelie mengenai alasan mamanya meninggalkan keluarga yang agak "nanggung" karena membawa kedua anaknya yang masih kecil. Entah apa karena penulis berpikir, kalau kedua adik Fay masih terlalu kecil dan butuh diasuh seorang ibu atau supaya cerita hanya fokus pada jualan online Fay, tapi kayaknya bakal lebih seru kalau seandainya kedua adik Fay juga ditinggal dan penulis menambahkan plot atau adegan Fay sebagai seorang kakak yang berusaha mengurus adik-adiknya.
Eniwei walau bertema jualan online dan judul seperti buku motivasi, buku ini nggak menggurui sama sekali kok. Dan setelah saya selesai membacanya, saya sadar walau bertema jualan/bisnis online, namun utamanya buku ini membahas perubahan karakter tokoh utama. Dari yang tadinya dangkal dan hanya tahu gaya hidup hedon, perlahan-lahan mulai menyadari bahwa selama ini pandangannya salah. Tapi saya merasa hingga akhir, karakter Fay ini tetap digambarkan self centered. Sekiranya dari cara penuturannya yang selalu, "Nanti aku bagaimana? Aku begini, aku begitu"
Trus begitu pula dengan penyelesaian konflik yang terasa terburu-buru. Dan lagi-lagi saya merasa Fay tidak diberikan banyak waktu untuk bereaksi yang lebih dramatis. Tapi yah sudahlah, mungkin memang yang ingin difokuskan dalam buku ini adalah tema bisnis onlinenya dan karakter Fay.
O ya, saya bingung, sama kutipan di sampul depan tentang bunga matahari, itu kayaknya nggak ada di buku yah? Atau saya yang terlewat?
Dibandingkan novel perdana Orin yang Why Always Me, menurut saya pribadi, I'mpossible dikemas lebih ringan. Dalam WAM, saya justru lebih merasakan konflik dan angst-nya tokoh utama. Entah apa karena karakter Fay lebih ceria dan easy going dibanding Bianca?
Bagaimanapun, untuk teman-teman yang mau berbisnis online, saya sangat merekomendasikan untuk membaca novel ini, karena ceritanya sangat membahas mengenai seluk beluk jualan online termasuk masalah-masalah apa saja yang mungkin timbul saat jualan online, jadi bisa untuk pembelajaran juga. Hehehehe
GIVEAWAY ANNOUNCEMENT
Dan sekarang yang sudah dinantikan. Menyambut ulang tahun blog yang genap setahun pada Desember ini (benarnya blog saya lahir November tapi baru benar-benar jadi blog buku bulan Desember), saya bermaksud mengadakan 2 giveaway yang terbagi menjadi 2 periode GA.
Supaya, tidak kepanjangan, saya putuskan postingan Giveaway terpisah dengan review. Terpisah? Apa giveaway-nya berhubungan dengan buku ini? Yup, salah satu hadiahnya adalah buku I'mpossible bertanda tangan penulisnya, Orinthia Lee. Dan itu hanya salah satu hadiahnya, karena supaya lebih meriah, saya tambahkan hadiah lain juga.
Tunggu postingan saya berikutnya ^^
Penuturannya sangat ringan dan membumi dengan bahasa gaul yang biasa dipakai sehari-hari. Jadi waktu saya baca buku ini, serasa seperti membaca curhatan Fay. Mungkin yang menyenangkan dari membaca I'mpossible adalah karena buku ini banyak dialog atau percakapan antar tokohnya alih-alih narasi atau deskripsi yang kadang cenderung suka bikin bosan, terutama untuk pembaca yang tidak sabaran. Jadi karena buku ini banyak dialog, saya tidak merasa bosan sama sekali saat membacanya.
Tapi mungkin karena bukunya terlalu ringan dan tipis, jadinya kurang meninggalkan kesan untuk saya (berasa terlalu cepat dan numpang lewat) saat selesai membacanya. Hehehe. Nah mengapa saya merasa seperti itu, lihat penjelasan di bawah.
Sebenarnya saya berharap emosi atau konfliknya bisa dikembangkan. Saya merasa alur buku ini sangat cepat atau lebih tepatnya terlalu banyak tell alih-alih show. Misal waktu perusahaan papanya Fay bangkrut, mengapa Fay hanya dikasih sedikit reaksi. Padahal dengan 1st person POV, saya berharap bisa melihat lebih banyak reaksi Fay, misalnya bagaimana ekspresi panik, malu, kalut, dll dari Fay. Karena di buku hanya diceritakan, Fay sedih dan kalut tapi tidak digambarkan bagaimana kekalutan dia, jadi saya kurang menangkap emosi Fay. Saya tidak tahu apakah ada pembatasan jumlah halaman, tapi waktu mamanya Fay meninggalkan Fay pun, saya merasa reaksi Fay agak kurang. Padahal saya juga berharap ada sedikit usaha dari Fay untuk mencari tahu atau menghubungi mamanya (diluar telepon yang tidak diangkat), misal dengan mendatangi rumah keluarga dari pihak mamanya, kan diceritakan masih di sekitar Jakarta juga, dalam hal ini Fay terasa pasif.
Dan saya setuju dengan review Zelie mengenai alasan mamanya meninggalkan keluarga yang agak "nanggung" karena membawa kedua anaknya yang masih kecil. Entah apa karena penulis berpikir, kalau kedua adik Fay masih terlalu kecil dan butuh diasuh seorang ibu atau supaya cerita hanya fokus pada jualan online Fay, tapi kayaknya bakal lebih seru kalau seandainya kedua adik Fay juga ditinggal dan penulis menambahkan plot atau adegan Fay sebagai seorang kakak yang berusaha mengurus adik-adiknya.
Eniwei walau bertema jualan online dan judul seperti buku motivasi, buku ini nggak menggurui sama sekali kok. Dan setelah saya selesai membacanya, saya sadar walau bertema jualan/bisnis online, namun utamanya buku ini membahas perubahan karakter tokoh utama. Dari yang tadinya dangkal dan hanya tahu gaya hidup hedon, perlahan-lahan mulai menyadari bahwa selama ini pandangannya salah. Tapi saya merasa hingga akhir, karakter Fay ini tetap digambarkan self centered. Sekiranya dari cara penuturannya yang selalu, "Nanti aku bagaimana? Aku begini, aku begitu"
Trus begitu pula dengan penyelesaian konflik yang terasa terburu-buru. Dan lagi-lagi saya merasa Fay tidak diberikan banyak waktu untuk bereaksi yang lebih dramatis. Tapi yah sudahlah, mungkin memang yang ingin difokuskan dalam buku ini adalah tema bisnis onlinenya dan karakter Fay.
O ya, saya bingung, sama kutipan di sampul depan tentang bunga matahari, itu kayaknya nggak ada di buku yah? Atau saya yang terlewat?
Dibandingkan novel perdana Orin yang Why Always Me, menurut saya pribadi, I'mpossible dikemas lebih ringan. Dalam WAM, saya justru lebih merasakan konflik dan angst-nya tokoh utama. Entah apa karena karakter Fay lebih ceria dan easy going dibanding Bianca?
Bagaimanapun, untuk teman-teman yang mau berbisnis online, saya sangat merekomendasikan untuk membaca novel ini, karena ceritanya sangat membahas mengenai seluk beluk jualan online termasuk masalah-masalah apa saja yang mungkin timbul saat jualan online, jadi bisa untuk pembelajaran juga. Hehehehe
GIVEAWAY ANNOUNCEMENT
Dan sekarang yang sudah dinantikan. Menyambut ulang tahun blog yang genap setahun pada Desember ini (benarnya blog saya lahir November tapi baru benar-benar jadi blog buku bulan Desember), saya bermaksud mengadakan 2 giveaway yang terbagi menjadi 2 periode GA.
Supaya, tidak kepanjangan, saya putuskan postingan Giveaway terpisah dengan review. Terpisah? Apa giveaway-nya berhubungan dengan buku ini? Yup, salah satu hadiahnya adalah buku I'mpossible bertanda tangan penulisnya, Orinthia Lee. Dan itu hanya salah satu hadiahnya, karena supaya lebih meriah, saya tambahkan hadiah lain juga.
Tunggu postingan saya berikutnya ^^
*nungguin* *nggelar tiker*
BalasHapus*ikutan duduk di tikernya nisa yang udah digelar*
HapusAku penasaran sama bukunya Orin karena belum pernah baca satu pun bukunya XD
*ikutan nimbrung yaa.. aku bawa bantal selimut (balmut) sama makanan nih*
Hapusga sabaaar
1st participant nih kayaknya..
BalasHapusoke. kalo aku jadi Fay aku akan jual barang-barangku yang masih bagus dan gak terlalu dibutuhkan. Sembari menghabiskan jualanku, aku akan mendatangi owner-owner toko langgananku buat minta kerjaan. Kalo gak ada ya terpaksa kerja jadi pelayan. Entah pelayan toko, restoran, cafe, minimarket, fotocopy, apa aja deh. Selain itu, aku akan belajar rajin dan membujuk kepala sekolahku biar aku dikasih beasiswa atau minimal keringanan SPP sampek dapet. karena aku harus tetep belajar biar masa depanku cemerlang agar nanti keluargaku gak hidup susah lagi.
option lain kalo Si Fay ini cukup punya banyak temen yang berguna (alias temennya bukan tipe orang yang suka foya-foya aja) maka aku akan mendatangi mereka. Aku akan bekerja sama mereka atau menjadi bawahan mereka. It's okay. Misal Fay punya temen yang bisa desain. Manfaatin aja suruh bikin desain kaos i love (kota setempat) yang kece abis kayak punyanya kaos-kaos banyuwangi. Atau desain kaos lain yang masih menciri khaskan kota tempat tinggal Si Fay. terus nanti dijual ke turis-turis. Mereka kan banyak duit tuh. Patok harga 2x lipat boleh kali ya. Hahahaha. Masalah modal ngutang dulu deh ke temen. Keren gak??
BalasHapusHallo Kak Lina, pertama2 saya mau mengucapkan selamat ulang tahun untuk Blog Let Me Tell You a Story yang pertama, smoga blog ini makin keren lagi :D
BalasHapusUntuk jawaban yang :
A. Kalo saya mengalami persoalan seperti Fay yang akan saya lakukan pertama kali adalah membuat Online Shop baik di account Facebook atau Instagram, dan saya akan menjual barang2 layak pakai saya dan masih oke seperti pakaian, tas, sepatu, bahkan makeup juga yang tentunya masih oke dan belum expired. Saya akan membuat Online shop tersebut dengan tema:Garage Sale Second Stuff of Me in Good Condition :D
Apabila uang yang dikumpulkan untuk biaya sekolah masih belum mencukupi saya akan berjualan makanan seperti cupcake lucu yang enak, coklat2 cetak dan cake pops serta membuat minuman susu kacang kedelai, yang akan saya titipkan ke warung sekolah juga mini market2 24 jam.
Untuk membantu keuangan orang tua saya, saya juga akan menjadi guru private bimbel bagi adik2 kelas saya, seminggu 3 kali, dan di akhir pekan saya akan bekerja part time menjadi dog sitter di suatu petshop bisa pekerjaannya memandikan anjing atau kucing, atau mengajak anjing berjalan2 di taman, selama majikan mereka menitipkan para anjing dan kucing di petshop tersebut. Hasil uangnya akan saya berikan kepada ortu saya.
Nama : Astri Nardi
Email : astri.nardi@gmail.com
Twitter id : @astri_nardi
Link Twitter : https://mobile.twitter.com/astri_nardi/status/408517143949365248
B. Menurut saya Blog Let me Tell You a Story ini sudah bagus dan keren, saya sendiri sadar bikin blog itu susah karena saya pernah mencobanya dan bingung banget cara mengganti theme, masukin foto juga list2 judulnya seperti di blog kak Lina ini. Menurut saya blog ini udah oke, cara bacanya juga enak dan tata bahasanya bagus, blog ini juga ga ribet simplentapi keren ^^ dan yang paling saya suka review2 kak Lina ini jujur sehingga membangun penulis untuk berkarya lebih lagi ^^
Keep Spirit High ya Kak Lina.. makasih banyak buat kesempatan Giveawaynya :D
Nama : Astri Nardi
Email : astri.nardi@gmail.com
Twitter id : @astri_nardi
Link Twitter : https://mobile.twitter.com/astri_nardi/status/408517143949365248
Kebetulan senasib sama Fey, tapi papa saya awalnya bukan konglomerat, sih. hehehe. Saya juga dari jaman SMP sudah kerja-kerja, jadi jawaban pertanyaannya dari saya akan lebih based on reality, ya. hehe. Dari jaman SMP saya kerjanya ngajar, sih. Kebetulan saya sepertinya dianggap punya kelebihan dalam hal ngajar privat. hehe. penghasilan saya biasanya dari situ, ditambah dulu suka masukin tulisan ke media lokal dan ikut lomba cerdas-cermat atau lomba kepenulisan yang ada hadiah uangnya. Sampai sekarang masih gitu, sih, ditambah sekarang lumayan sering bisnis jual-beli buku juga. :)
BalasHapusNama : Ayu Sasih
Email : phoebeyuu@gmail.com
Twitter : @flyingpig19
Kalau aku kena masalah seperti yang dialami oleh Fay... Tapi ini Fay masih tinggal bersama ayahnya atau sendirian? Kalau sendirian berarti aku akan mengajukan diri pada sekolah meminta bantuan untuk mereka yang tidak mampu. Tiap sekolah pasti punya program ini. Apalagi kalau uang pangkalnya mahal, pasti ada.
BalasHapusSetelah masalah sekolah teratasi, sekarang masalah kebutuhan sehari-hari. Sebenarnya aku agak penasaran soal koneksi internet di novel ini. Darimana si Fay mendapatkan koneksi ini? Apa ada komputer di rumahnya? Atau dia minjem punya temen? Atau nyewa di warnet yang pasti bakal ngabisin duit? Meski suka banget online, dan dulu sering aktif menulis review berbayar, aku tidak memilih opsi ini. Tapi lebih dulu mencoba mencari pekerjaan di lingkungan tetangga, atau bisa mencoba jadi loper koran atau jual kue-kue atau gorengan. Untungnya mungkin belum seberapa, tapi bisa buat biaya online di warnet dan kemudian memulai bisnis online. Menjual barang-barang branded bekas yang dulunya pernah dibeli ketika masih berada.
Nama (yg bakal ada di GDocs): Fery Juni Ismarianto
email: reatheryan [at] gmail [.] com
twitter: @FJrean
Hallo LIna,
BalasHapusMau coba ikutan GA kamu..
a. Seandainya kamu tiba-tiba mengalami persoalan seperti Fay, di mana usaha orang tuamu bangkrut. Apa yang kamu lakukan untuk membantu keluargamu mencari uang?
Agak susah sih jawabnya, soalnya Fay masih sekolah dan aku udah gak sekolah lagi haha..
Cara tergampang memang jualan, minimal dia menjual semua barang-barangnya yang tidak terlalu dibutuhkan tapi layak dijual dan bisa menghasilkan uang. Baik jualan online ataupun enggak, itu bebas aja..
Jika Fay adalah saya, saya akan cari kerja part time, minimal jadi pelayan restaurant fast food, atau agak berkelas dikit jadi data entry.. :)
Atau jika saya cukup pintar, mengingat Fay masih anak sekolah, standarnya sih jadi guru private buat anak SD kan pelajarannya juga gak susah-susah amat atau ngajarin satu sekolahnya(kalau otaknya lebih encer dari anak2 satu sekolah).
Kayaknya sih, karena aku belum baca dan belum tau latar belakan Fay yang sebenarnya, aku milih mengajar anak SD. Lebih ringan kan pelajarannya?
Jadi mulai lah dia mempromosikan dirinya di sekolahnya terlebih dahulu, mana tau ada adik teman sekolahnya yang membutuhkan bimbingan.
Oya, saya perkenalkan diri dulu:
Nama: yuliana (yuyu)
twitter: @yuuCaaaa
anyway happy blogversary :)
wah Fay ini hampir mirip aku, tapi bukan karena usaha Papa bangkrut kemudian jualan online. Tetapi memang aku sudah terbiasa untuk jualan. Nah jika aku menjadi Fay yang aku lakukan adalah menitipkan barang di kantin sekolah atau di di koperasi sekolah. Karena Fay adalah sel centered, jadi cocok juga melakukan usaha konsinyasi (titip barang ke pihak kedua) jadi teman2nya gak harus tahu kalau Fay lagi jualan. Kan bisa menitip jualannya sebelum jam sekolah (pastinya pagi2 sekali) dan mengambil uang dari hasil jualan setelah teman2 sekolah sudah pulang.
BalasHapusbisa juga dengan garage sale, Fay yang kaya raya pasti memiliki koleksi baju yang sangat banyak, nah pilih deh baju yang ingin dijual, menguntungkan dan mudha untuk dijual, bisa dijual di sahabat Fay yang ingin beli baju dengan harga murah.
atau pilihan terakhir, Fay melakukan pekerjaan sebagai konsultan fashion. karena Fay adalah anak orang kaya, pasti dong update tentang fashion plus kosmetik. Sebar brosur jika Fay bisa jadi konsultan make up atau fashion jika teman sekolahnya butuh jasanya. Jasa ini bisa untuk digunakan ketika acara perpisahan sekolah yang pastinya semua cewek tidak ingin saltum (salah kostum) atau bisa juga jasa ini digunakan untuk cewek2 yang bingung ingin fashion seperti apa ketika ulangtahun.
Oke seperti itu jawabannku :)
nama :sari widiarti
twitter : @MentionSari
Atria dewi Sartika
BalasHapus@atriasartika
Hm..kalau saya mengalami kejadian seperti Fay, saya akan berusaha sekuat tenaga menjadi penulis sambil bekerja di dua tempat.
Saya pada dasarnya tipe orang yang tidak bisa diam. Saat diam saya malah menjadi semakin kepikirian dengan masalah yang saya alami. Jadi, biar tidak stress dan bisa punya penghasilan, saya akan kerja di dua tempat sekaligus. Tempatnya?? Hm..karena saya suka mengajar, maka saya akan jadi guru untuk anak-anak PAUD atau TK, kemudian sore harinya saya kerja di tempat yang memungkinkan seperti jadi kasir atau frontliner.
Saya sudah pernah melakukannya dan saya menikmatinya kok (^_^)
Fay bantu ortunya cari uang :') keren!
BalasHapuskalau saya yang ada di posisinya, saya gak jualan online soalnya saya kurang gape' promo online >.< Jadi saya realistis aja. Saya suka kuis, jadi saya akan rajin ikutan kuis berhadiah uang atau gadget. kan nanti gadget bisa dijual dan jadi uang, hahay! paling murah meriah adalah beli koran Minggu dan isi TTS-nya lalau kirim, pengalaman nyata nih. waktu di Jogja, saya sering beli koran Minggu dan isi TTS-nya, lalu kirim dan minggu berikutnya nama saya ada di nama pemenang TTS. Lumayan uangnya, horeeey! Kuis di jejaring sosial seperti FB dan twitter juga banyak dan berhadiah uang, selain pulsa dan produk sponsor. Kalau pakai modem dengan kartu GSM tertentu, gratis biaya intrenet jadi bisa buka twitter dan FB sepuasnya, ngekuis jadi optimal dan hasilnya lumayan.
terus ... saya juga suka ngajarin belajar. jadi saya buka jasa kursus privat aja, datang ke rumah mereka yang mau les sama saya. itung-itung juga ngulang pelajaran jaman sekolah dulu, biar makin cerdas. saya juga bisa mijat dan spa, gara-gara langganan pijat spa. buat mbak-mbak yang mau pijat spa sama saya, tinggal SMS aja terus saya datang dan kerja lalu dapat uang. promonya bisa dari mulut ke mulut, lebih mujarab. kalau via iklan koran ntar dikira pijat plus-plus kan?
artha amalia
artha.amalia@gmail.com
@argalitha
Nice review dear :)
BalasHapusSepertinya dari review kamu, aku juga bakal bilang it's definitely not my cup of tea but its fine. Kenapa I'mpossible dapet rating 3 bintang dijelasin dari pont of viewnya, alur ceritanya, beberapa spoiler sampai konklusinya. tapi novel fiksi yang ringan itu sangat menyenangkan buat refreshing kalau lagi stres hehehe.
nama: Pameswari
twitter: @Alfanya0
Halo :)
BalasHapussaya ikutan yah ^^
Kalo ditanya, apa yang akan saya lakukan pada saat "keadaan" memburuk, pertamanya saya pasti akan panik. Tidak tau harus ngapain, otak susah untuk diajak berpikir dengan waras. Pasti kerjaan saya menangis dulu, dan kebingungan yang bisa mencapai 1-2hari.
Setelah sadar dari kebingungan, sepertinya saya akan mencari keluarga dekat terlebih dahulu sekedar meminjam uang untuk bertahan hidup seminggu kemudian sambil memikirkan cara keluar dari keterpurukan.
Ataupun kalo sudah gak ada keluarga dekat, saya akan berusaha menahan malu untuk meminjam uang kepada teman.
Dan kalopun teman pada enggak mau minjemin, saya akan berjualan koran atau keliling dari warung ke warung untuk mendapatkan uang walaupun sekedar nyuci piring diwarung-warung itu. Untuk mendapatkan uang tambahan, saya juga akan menjual barang-barang yang masih layak untuk dijual.
Nama: Delta Kenda Ramadita
Twitter: @DeltaYordani
ID: Delta Yordani
Sebelum keluarga Fay bangkrut kan Fay sering belanja terutama belanja online tentunya masih banyak barang-barang yang masih Fay simpan. Misalnya aku jadi Fay aku bakalan berusaha menjual kembali barang-barang itu ke teman terdekat, setelah barang yang aku jual habis aku bakalan pakai modal itu buat beli baju atau barang-barang lain. untuk memulai usaha kecil-kecilan. aku enggak bakalan buka toko online tapi nawarin ke teman terdekat dulu misalnya nanti sukses usahanya baru bikin distro kecil-kecilan.
BalasHapusAfriza Amalia
Twitter: @Afrizaamalia_
Halo cici ^^ ikutan GAnya yaah.
BalasHapusMisalnya, aku anak orang berada yang kemudian jatuh bangkrut, yang pertama kulakukan adalah mencari tahu bakat dan minatku. Biasanya kan anak orang kaya itu suka disekolahin atau les macem2 ya, jadi aku setidaknya punya sedikit keahlian.
Aku berharap aku berbakat di bidang seni. Katakanlah aku pintar bernyanyi dan bermain alat musik. Maka aku akan menyanyi di mulai dari pinggir jalan, pengisi acara kecil2an, mengikuti acara pencari bakat, atau jadi artis youtube. Lalu menjual lagu di iTunes dan akhirnya meluncurkan album. Walau jatuh miskin, bukan berarti tidak boleh bermimpi dan mengejar mimpi itu bukan? :)
Siska
@cizuchan
Halo Lina, ikutan GA-nya ya :)
BalasHapusKalau aku jadi Fay aku akan cari kerja *yaiyalah* kerja apa pun yang penting halal, kalau bisa sesuai dengan bidang yang selama ini aku geluti, semisal sesuai dengan jurusan yang aku ambil, atau kepepetnya aku jual buku-buku koleksiku, nyesek banget pastinya tapi kalau cara itu yang paling bisa mengatasi masalah paling urgent saat ini, mau nggak mau harus ditempuh, toh kalau udah bisa balik ke kondisi awal kita bisa beli lagi buku2 tersebut, yang penting masalah keluarga teratasi lebih dahulu
@peri_hutan
Aku mau menjawab pertanyaan Mbak Lina sesuai keadaan aku sekarang.
BalasHapusKarena aku sudah kerja, mudah-mudahan gajiku bisa cukup membantu kedua orang tuaku saat mereka bangkrut, berhubung gak terlalu bisa bisnis mungkin aku juga akan menjual koleksi bukuku jika ternyata penghasilanku masih kurang. Barang akan tergantikan, tapi keluarga tetap nomor 1. Walaupun itu tidak langsung masalah mereka tapi setidaknya aku berusaha membantu.
@alizarinnn
Seandainya saya bernasib seperti Fay. Yang pasti saya akan memanfaatkan yang ada di sekitar saya dulu. Untuk mencari modal tentunya. Misalnya dengan menjual beberapa barang yang masih layak pakai di Garage Sale, atau bisa juga memberikan les privat ke teman-teman atau tetangga dengan bayaran semampunya. Sambil mencari modal, sambil pula saya mencari minat dan bakat saya dimana. Misalnya membuat permen coklat, tinggal beli bahan-bahannya di toko kue, mencetaknya, kemudian menjualnya ke teman-teman sekolah, tetangga, menitipkannya di warung-warung dekat rumah atau pun di sekolah.
BalasHapusSelain itu, karena saya hobi menulis, saya akan berusaha sebaik mungkin membuat tulisan fiksi untuk dikirimkan ke majalah-majalah, surat kabar ataupun tabloid. Dan mencicil menulis novel perdana saya. Barangkali bisa berhasil seperti karya-karyanya Printhia Lee.. Amiiinnnn... Yang penting kan nyari duitnya halal. hehe..
Nama: Nurul Aria
id Twitter: @rulachubby
email: chubbyrula@gmail.com
aku ikutan GA nya ya ^^/
BalasHapusa. Seandainya kamu tiba-tiba mengalami persoalan seperti Fay, di mana usaha orang tuamu bangkrut. Apa yang kamu lakukan untuk membantu keluargamu mencari uang?
-Bikin garage sell. soalnya kan Fay suja belanja, jadi dia punya barang yang sekiranya bisa dia jual, hohoho~
- kalo punya banyak buku/novel, bikin rental buku kecil-kecilan. lumayan loh penghasilannya dari rentalin buku kek begitu x)
-bikin cerpen, atau novel. terus bikin cerpen dan novel, karena siapa tau salah satu dari karyanya bisa terbit.
-kerja di home industry tetangga. kalo di daerah aku ada pabrik kerupuk yang pekerjanya itu rata-rata ibu-ibu semua. jadi, Fay harus membuang gengsinya dan kerja bareng ibu-ibu sepulang sekolah. lumayan buat tambah-tambah ongkos xD
- baby sitting. Jadi baby sitter buat anak tetangga atau adiknya temen. lumayan itu suka dapet gajih dan makanan dari yang punya bayinya xD
-nama: chantia ahwazuaiyah
-email: kurocchi.chan@gmail.com
-twitter ID : @cheonchan
Jika aku mengalami nasib seperti Fay (Amit-amit, Jangan!!!!) Aku akan bertanya pada diriku sendiri, apa kemampuan yang aku miliki, kemampuan yang bisa membuatku menghasilkan uang halal?
BalasHapusJawabanku, pertama menulis. Aku rasa mencoba mengirim beberapa cerpen dan resensiku ke media masa tak ada salahnya, bukan? Namun aku sadar, penghasilannya tak akan cukup. Jadi, yang kedua aku akan mendaya gunakan kemampuanku membuat hiasan bunga. Dulu, karyaku cukup membuat beberapa teman ibuku berminat membelinya, tapi ibu tak membolehkan bunga-bunga itu di jual. Sepertinya dari kegiatan ini cukup membantu. Em, oh ya! Sekalian sering ikut kuis-kuis berhadiah uang atau barang berharga, buku juga boleh. Kalau barang dan buku, jika bagus kita bisa menjualnya 'kan?
Dan, jika aku beruntung, mungkin aku bisa mencoba menulis novel dan mengirimkannya. Bisa juga mengikuti lomba novel dan cerpen. Kadang hadiahnya sangat lumayan.
Dian S Putu Amijaya
@DeeLaluna
dputu26@gmail.com
1. Ikutan kuis-kuis yang hadiahnya uang & gadget, kan modalnya cuma pulsa, hp, usaha, dan keberuntungan :) atau ke warnet, pake aja paket 2 jam (5000) dipakai sebaik2nya buat ikutan sebanyak2nya kuis, kan kalau menang satu aja udah lumayan tuh
BalasHapus2. Bikin tempat sewaan buku & DVD berjalan & online (kalau bisa)
3. Buka les privat untuk SD, well karena skill otakku lumayan untuk pelajaran SD hehe
Amelia Aura
@meliarawr
fantasy_narnia@yahoo.com
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSeandainya tiba-tiba aku mengalami persoalan seperti Fay aku membantu orang tuaku dengan cara buka les privat (seperti sekarang ini :D) mengajar anak SD atau SMP, lumayan gajinya dan aku bisa ngulang pelajaran dan semakin cerdas. Aku akan membujuk teman sekelasku agar mau 'belajar-bersama-denganku' dengan membayar 2rb satu hari, lumayan bukan? Di dalam diriku hanya otakku saja yang lumayan :D. Aku akan mengikuti lomba tulis cerpen yang dimuat di koran, honornya langsung aku kasih ke orangtua. Mengikuti karya tulis ilmiah, mencari beasiswa sehingga meringankan beban orangtua, setidaknya masalah untuk sekolahku terselesaikan. (kak aku jadi sedih nulisnya, jauhhh jauhhhhh tapi saya pengen ngerasainnya hihi^^)
BalasHapusSabariah
@cabbyy_
sabariiah13@yahoo.com