Selasa, 28 Januari 2014

BOOK REVIEW: THE TALE OF DESPEREAUX

★★★★
Judul: The Tale of Despereaux
Pengarang: Kate DiCamillo
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 277 Halaman
Penerjemah: Diniarty Pandia
Segmen: Anak-Anak, Semua Umur
Genre: Fabel, Dongeng, Fantasi
Harga: Rp 15.000 (beli di obralan Gramedia Matraman)

"Maaf adalah sesuatu yang sangat mirip harapan dan cinta, sesuatu yang kuat dan indah."~hal. 212
Despereaux
Ada seekor tikus kecil yang bernama Despereaux. Orang tuanya sengaja memberinya nama Despereaux yang berarti kesedihan dan keputusasaan, karena kondisi Despereaux memang sangat menyedihkan waktu ia dilahirkan. Saudara-saudaranya yang lain mati dan hanya Despereaux yang bertahan hidup, selain itu badan Despereaux sendiri kecil dan lemah. Dan yang aneh, Despereaux memiliki ukuran telinga yang terlalu besar untuk seekor tikus. 

Setelah lebih besar, Despereaux juga berbeda dengan tikus-tikus lain. Ia tidak suka mencari remah-remah seperti layaknya tikus, dan saat kakaknya menyuruhnya untuk menggigiti kertas di buku, Despereaux malah membaca tulisan dalam kertas tersebut, dan ia langsung menyukai cerita tentang Putri dan Ksatria dalam buku tersebut dan terus membacanya berulang kali. Akhirnya saudara-saudara Despereaux pun menyerah untuk mengajari Despereaux cara menjadi tikus, karena Despereaux sendiri tidak suka berlaku selayaknya tikus. 

Di kastil itu hiduplah seorang Raja bersama Putri semata wayangnya. Sang Raja sangat menyayangi putrinya dan selalu memainkan musik untuk menghibur Sang Putri. Karena musik tersebutlah, Despereaux bertemu dengan Sang Putri yang bernama Putri Pea. Dan saat melihat Putri Pea yang cantik, Desperaux jatuh cinta padanya, dan ia melakukan hal paling terlarang yang tidak boleh dilakukan oleh seekor tikus, yaitu berbicara pada manusia. 

Roscuro
Sementara itu di suatu tempat yang teramat gelap, yaitu di ruangan penjara bawah tanah, hiduplah seekor tikus got bernama Roscuro. Sama halnya seperti Despereaux, Roscuro juga tidak sama seperti tikus got pada umumnya yang suka kegelapan, karena diam-diam Roscuro sangat menyukai cahaya. Namun karena keinginannya melihat cahaya inilah, ia mendapatkan suatu kebenaran yang akan menghancurkan hatinya.
"Apakah kau pikir tikus got tidak punya hati? Salah. Semua mahluk hidup punya hati. Dan hati mahluk hidup mana pun dapat hancur." ~hal. 118
"Setiap tindakan, anak-anak, tak peduli betapa kecil pun, memiliki konsekuensi."~hal. 122
Miggery Sow
Lalu kita akan berkenalan dengan Miggery Sow, seorang gadis malang yang dijual oleh ayahnya sendiri sebagai pelayan. Karena terlalu sering dijewer, telinga Mig (panggilan Miggery Sow) menjadi lebar seperti kembang kol. Pada suatu hari Miggery melihat rombongan anggota keluarga kerajaan melintasi ladang tempat ia biasa bekerja bersama domba-dombanya. Mig sangat terpana melihat Putri Pea dalam baju yang berkilauan permata dan mahkota emas. Sejak saat itu hiduplah suatu harapan dalam hati Mig. Suatu harapan yang membuatnya  mempunyai mimpi untuk pertama kalinya, meskipun itu mimpi yang mustahil. 
"Dan harapan seperti cinta... sesuatu yang konyol, menakjubkan, kuat."~hal. 140
Jadi bagaimana dengan akhir tokoh utama kita, yaitu si tikus kecil bertelinga besar yang bernama Despereaux, akankah cintanya pada Sang Putri bisa berbalas? Para pembaca tersayang, saya hanya bisa memberi satu nasehat:

Bila kau suka dongeng, kisah kepahlawanan, kisah cinta, kisah harapan, kisah perubahan, maka kau harus membaca buku ini. Saya merekomendasikan buku ini untuk kalian semua. Tua dan muda. Anak-anak dan dewasa, mereka yang suka dongeng, mereka yang suka fantasi, mereka yang suka kisah yang indah. 

Siapa karakter favorit saya?

Saya suka dengan Roscuro si tikus got. Dari semua tokoh dan 3 tokoh utama yaitu Despereaux, Mig dan Putri Pea, menurut saya Roscuro yang memiliki karakterisasi paling kompleks. Ada alasan mengapa ia menyukai cahaya, ada alasan mengapa ia melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Sedangkan untuk Putri Pea, saya tidak ada masalah dengan karakternya, saya cukup suka dengannya, walau saya merasa karakter sang Putri terlalu sempurna. 

Sedangkan untuk Mig, si gadis pelayan, ia berhasil membuat saya merasa kasihan dan sebal pada saat bersamaan. Untuk Despereaux sendiri, anehnya meski judul buku ini adalah kisah Despereaux, saya tidak terlalu merasa bahwa ia adalah karakter utama. Menurut saya pribadi, karakter utama adalah Roscuro si tikus got. 

Saya suka dengan buku Kate DiCamillo yang ini, penuturannya sederhana tapi begitu tepat sasaran. Buku ini juga menang penghargaan Newbery Book 2004, tapi tampaknya saya memilihnya sebagai tema baca fabel alih-alih buku-buku pemenang Newbery. Biarlah saya pilih buku lain untuk posting bareng buku-buku pemenang Newbery.

BTW, buku ini salah satu yang sudah difilmkan dalam bentuk animasi, lihat trailernya di The Tale of Despereaux.

Aku baca buku ini bareng dengan Joo Virginia dari blog Joo Virginia's Books Review dan Zelie dari Book Admirer dan Siro dari Review Siro. Jangan lupa cek review mereka yah, dalam hal ini saya memang terlambat postingnya :P

Buku ini juga untuk baca dan posting bareng BBI bulan Januari 2014 dengan tema fabel. Dan juga RC:
- Lucky No 14 Reading Challenge: Bargain All The Way

5 komentar:

  1. Hiks buku ini ma The Tiger Rising adalah dua buku Kate DiCamillo yang sudah diterjemahkan yang belum saya miliki dan baca T_____T Susah banget cari dua buku itu u.u

    BalasHapus
  2. saya gak kecewa baca ini,. emang seruuu :)

    BalasHapus
  3. aku jadi pengen baca ulang buku ini gara2 baca review2 anak BBI :) kate dicamillo bukunya bagus2 :)

    BalasHapus
  4. pernah mau nonton filmnya pas diputer di TV, tapi kelewatan jadwalnya :v padahal kelihatannya seru.. :)) baca review ini aku jadi penasaran sama ceritanya :) :)

    BalasHapus
  5. wuih....banyak juga yang baca buku ini... :))

    @lucktygs
    http://luckty.wordpress.com/2014/01/30/review-the-frog-princess/

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...