Minggu, 16 Februari 2014

UNEARTHLY (UNEARTHLY #1): (BUKAN) TWILIGHT VERSI MALAIKAT

★★★
Judul: Unearthly
Pengarang: Chynthia Hand
Penerbit: Ufuk Press
Jumlah Halaman: 509 Halaman
Penerjemah: Dina Begum
Pemeriksa Aksara: Uly Amalia 
Segmen: Remaja, Dewasa Muda
Genre: Paranormal Romance, Fantasy, Urban Fantasy
Bisa di beli di bukabuku
  • Halo namaku Clara Gardner, usiaku 16 tahun.
  • Aku remaja biasa yang tidak biasa.
  • Karena meski aku hidup sebagai remaja biasa, tapi sebenarnya aku bukanlah remaja biasa, aku ini keturunan malaikat. 
  • Aku punya sayap dan bisa melakukan hal-hal yang lebih baik dibandingkan manusia biasa, misal aku bisa menguasai berbagai macam bahasa, aku bisa berbicara dengan hewan, tubuhku mempunyai fisik yang lebih kuat daripada manusia biasa.
  • Tapi sebagai keturunan malaikat, aku dilahirkan dengan suatu tujuan khusus atau misi.
  • Belum jelas apa misiku, aku hanya diberi penglihatan sedikit demi sedikit yang akan membimbingku pada tujuanku.
  • Aku hanya tahu dalam penglihatan yang kudapat kalau aku harus menyelamatkan seorang pemuda tampan yang bernama Christian.
  • Demi pemuda itu atau tepatnya tugas malaikatku ini, aku dan keluargaku pindah dari California ke Wyoming.
  • Walau sejujurnya aku masih belum jelas, bagaimana aku bisa menyelamatkannya. Yang pasti aku langsung suka dengan Christian.
  • Lalu ada juga Tucker yang entah bagaimana juga masuk ke dalam hidupku.


Young Adult. Rasanya sudah lama saya tidak membaca genre yang satu ini, mungkin sejak bulan November. Padahal dulu-dulu , YA adalah genre yang rutin mengisi kegiatan membaca saya setiap bulan. 

Saya tidak tahu, tapi sejak mencoba membaca buku dengan berbagai macam genre, rasanya saya seolah merasa semua buku YA menjadi sejenis dan sangat ketebak ceritanya. Alias githu-githu aja. Beberapa YA mungkin ada yang berbeda, tapi yah sayangnya hanya beberapa. Selanjutnya saya cenderung merasa bosan membaca buku-buku YA, terutama yang urban fantasy  macam vampir, werewolf, angel, dll. Atau lebih tepatnya paranormal romance YA. Mungkin sebagian juga disebabkan karena faktor usia saya yang sudah tidak cocok baca YA tentang remaja galau dan cowok.

Balik ke review buku ini, boleh dibilang buku ini sangat kental unsur YA, karena:
  • Karakter utamanya adalah cewek remaja galau - CHECK
  • Cinta segitiga (2 cowok cakep dan 1 remaja cewek) - CHECK 
  • High school setting, popular girls, unpopular girls - CHECK
Mari kita mulai dengan apa yang saya tidak suka dari buku ini. Sebenarnya buku ini masih termasuk oke dan cukup enjoyable untuk ukuran buku remaja atau YA namun eskpresi saya selesai baca, kurang lebih seperti ini:
Why?
1. Endingnya itu, antiklimaks banget. Jadi setelah sepanjang buku, saya dibuat penasaran sama "tugas" Clara, tapi ternyata kok cuma githu doank.
2. Fantasinya kurang banget (kayaknya ini mungkin masalah selera saja).

Tapi seperti yang saya bilang sebelumnya, untuk ukuran YA, buku ini masih termasuk oke dan cukup enjoyable, terutama bagi remaja. Buku ini sangat terasa remaja banget, karena selain setting high school, juga membahas persahabatan antar sesama cewek, hubungan dengan orang tua dan tentu saja indahnya masa pacaran. 

Beberapa hal yang saya suka dari buku ini:
  1. Likeable characters. Saya tidak dapat menemukan karakter yang menyebalkan di buku ini (IMO). Meski Clara remaja galau, tapi saya suka sikapnya yang tetap berusaha berpikir logis dan tidak egois di setiap masalah yang dia hadapi. Walau suka nggak puas dengan penampilannya tapi dia tidak kikuk dalam bergaul. 
  2. Meski kadang suka merengek, tapi Clara selalu berusaha untuk mengingatkan dirinya sendiri tidak boleh cengeng dan manja. Dia juga sayang dengan ibunya dan protektif terhadap adik lelakinya.
  3. Karakter pendukung lain juga cukup likeable. Teman-teman Clara, cukup oke. Mereka saling mendukung satu sama lain, walau sempet ada ribut dan cekcok namun pada akhirnya berbaikan kembali sebagaimana sahabat.
  4. Both of the boys are adorable. Saat mereka suka dengan seseorang, mereka tetap terlihat wajar. Mereka tidak memaksa, tidak terlalu tergila-gila sampai lupa apapun. 
  5. Interaksi antara tiap karakter terasa natural. Seperti hubungan Clara dengan ibunya yang walau suka ribut, namun sebagai keluarga mereka saling sayang dan melindungi. 
  6. Tidak ada hal ekstrim atau gila yang dilakukan para remaja dalam buku ini, seperti pesta liar yang tak terkendali. 
STPC Jackson Hole - Wyoming

BTW, saya juga memberi acungan jempol dalam hal setting untuk buku ini. Mengambil tempat di Jackson Hole, Wyoming. Penulis cukup detil meriset mengenai tempat tersebut. Wyoming adalah suatu state yang berlokasi di bagian Utara Amerika Serikat, jadi daerahnya cukup dingin dan terkenal sebagai daerah pegunungan. Jadi meskipun genre ini pararom, namun saya juga merasa genre ini cukup mewakili tempat.

Saya suka betapa penulis sangat memasukkan lanskap pemandangan alam dalam setiap penuturannya, seperti pegunungan dan hutan dalam cerita ini. Misal padang rumput dan ranch-ranch, koboi, tetangga terdekat bisa berjarak sekitar 5 kilometer. Aroma pinus akan selalu tercium setiap masuk hutan, kicau-kicau burung di pagi hari, semak-semak sage, gunung-gunung yang masih berselimutkan salju pada awal musim semi. Saya jadi membayangkan kalau Jackson Hole itu punya pemandangan yang mirip kalender dan memang benar, sekiranya saat saya gugel.

Breathtaking Mountain View Scenery with mirror lake

Mountain resort and lodging


Ranch and horse


Cowboy

Penulis bahkan memasukkan hal-hal apa saja yang bisa dilakukan di Jackson Hole dalam plot ceritanya, misal:

Skiing during winter, Jackson Hole are famous for its sky resort.

Wild Huckleberry crop at the forest during Spring


Fishing in the river during Summer and catch some trouts

And maybe you will encounter wild Grizzly bear family

Ah, melihat semua gambar-gambar ini saya jadi mau pergi jalan-jalan ke Jackson Hole, Wyoming dan menikmati semua kegiatan luar ruangan tersebut. 

Untuk karakter sendiri, saya membayangkan Dove Cameron akan cocok berperan sebagai Clara, si gadis keturunan malaikat. Kulit putih, rambut pirang dan garis wajah yang lembut.
Dove Cameron

Untuk cowoknya sendiri, saya membayangkan Patrick Schwarzenegger sebagai pemeran Tucker Avery, walau mungkin tidak terlalu mirip. Patrick punya rambut coklat keemasan, mata biru dengan kulit coklat karena sering terkena matahari dan ketampanan khas negeri Paman Sam sebagaimana gambaran Tucker. 

Patrick Schwarzenegger

Untuk tokoh Christian, saya tidak bisa membayangkan model yang tepat saat ini selain daripada Logan Lerman (bosan yah, Logan lagi, Logan lagi, no offense, I like Logan Lerman, tapi Logan sudah terlalu sering muncul).

Logan Lerman

Dan terakhir karena ini YA dengan unsur cinta segitiga pastinya ada pertanyaan bodoh macam :

Team Christian VS Team Tucker? 

Sejujurnya agak nggak adil sih untuk bikin perbandingan, karena di buku pertama ini, interaksi romensnya lebih banyak ke Cowboy. Christian kemunculannya baru sedikit. Tapi saya suka Tucker, karena seperti yang Clara bilang dalam buku, kalau Tucker itu meski mesra tapi selalu berusaha mengontrol diri dan selain itu yang jarang dalam gambaran cowok-cowok YA, sikapnya penuh hormat, sopan, bahkan bersifat ksatria (gentleman). Ditambah lagi dia tidak merokok, tidak minum-minuman keras, tidak ditindik dan tidak ditato, ia selalu ke gereja setiap minggu. Nah sudah cukup untuk masuk nominasi top 5 books boyfriend kan?

Buku ini saya sertakan juga untuk:

2 komentar:

  1. wah kereeen ada foto2 tempatnya segala lin. jadi kepingin juga ke wyoming XD aku menjauhi genre ini setelah sangat kapok dengan twilight hahaha...meski mungkin ada beberapa yang bagus juga ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama Kak Astrid, jadi pengin ke Wyoming dan ke taman nasionalnya. Aku juga udah stop beli buku2 macam gini kecuali kalau udah terlanjur kumpulin walau kayanya alamat bisa di GA

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...