✮✮✮✮
- Judul Buku : Genesis (Ther Melian #4)
- Pengarang : Shienny M.S.
- Penerbit : Elex Media Komputindo
Sinopsis :
1. Apa rencana berikutnya Vrey dan Lei setelah gagal total mencegah kelompok Valadin mendapatkan relik elemental?
2. Apa sebenarnya rahasia sword Zward Eldrich dan kaitannya dengan Odyss?
3. Apa sih sebenarnya rahasia kelam Ther Melian ?
4. Berhasil tidak Valadin mencapai impiannya agar bangsa Elvar bisa kembali berjaya dengan menggunakan 7 relik elemental?
5. Terus bagaimana hubungan beda status Vrey dan Lei?
Inti cerita dari Genesis : Semuanya tentang kebohongan.
Kesan saya :
Sejujurnya membaca Genesis rada melelahkan, karena buku ke-4 seri TM ini penjelasannya banyak banget dan pace-nya juga cepat ampe ngos-ngosan ngikutinnya. Mulai dari rahasia kelam Ther Melian, Odyss, terus Aether, bangsa Elvar dan belum lagi plot twist mengenai villainnya yang ternyata adalah...... Genesis adalah rangkuman jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dari 3 buku sebelumnya dikumpulkan dan dijawab dalam buku ke-4 ini. Kalau dibuku sebelumnya pembagian porsinya lebih banyak di battle maka di Genesis lebih banyak di explanation.
Terus yang mulia RR (selanjutnya saya singkat YMRR), mengapa baru muncul di buku ke 4? jadinya kesan plot device-nya terasa sangat kentara dan boleh dibilang YMRR ini jadi tokoh utama di Genesis. Baca Genesis juga ingetin saya sama game Suikoden dimana semua tokoh-tokoh yang tadinya saling berprasangka dan saling tidak percaya jadi bersatu dengan tujuan yang sama yaitu save the world (oke, mungkin terdengar klise bagi yang terbiasa main game RPG , tapi bagi pembaca non-gamer it's a decent storyline). Bahkan sebelum menyerang pertahanan akhir musuh, para heroes harus melakukan world map battle dulu (It's felt like Suikoden series, BTW Suikoden is one of my all time classic RPG)
Nah sekarang comments on characters session :
Hanya ada 3 karakter yang perannya benar-benar ditonjolkan dalam Genesis, mereka adalah YMRR, Vrey dan Valadin, yang sayangnya mengakibatkan karakter-karakter lain jadi terpinggirkan, misalnya Lei, Feyn, Rion, Ascha. Tapi sejak Revelation, memang tokoh utama sudah di plot Vrey dan Valadin, hanya saja seiring perkembangan cerita banyak peran utama yang bergeser.
Untuk akhir Valadin dkk sendiri, menurut saya sudah pas, they got what they deserved, meskipun untuk 1 karakter, sepertinya plotnya dibuat menjadi terlalu nobel setelah semua perbuatannya (saya tidak bicara soal memaafkan dan penebusan, saya bicara soal karmanya karakter tersebut) tapi mengingat cerita ini sendiri terinspirasi dari element-element game RPG, jadi mungkin pengarang membuat segala sesuatunya lebih mudah diterima, seperti halnya cerita dalam pakem video games.
Oke, sekarang hal apa yang saya harapkan dari sebuah cerita fantasy yang terinspirasi dari element-element games RPG, yaitu unsur manusiawi karena bagaimana pun tetap ada perbedaan besar antara game dan novel yang sama-sama memakai unsur RPG. Dalam novel saya mengharapkan cerita yang lebih manusiawi. Sampai saat ini saya masih tidak tau latar belakang Karth selain daripada dia seorang Shazin. Apa yang membuatnya menjadi Shazin? apakah Karth yatim piatu? Tidak pernah ada pembahasan sama sekali mengenai latar belakangnya, begitu pula dengan Eizen, apa yang membuat dia menjadi magus yang sangat terobsesi pada kekuatan, apakah Eizen punya keluarga yang masih hidup? Lalu Ellanese, kisahnya hanya diceritakan dalam sebaris kalimat, tanpa penjelasan lebih lanjut bagaimana dia bisa sampai jatuh seperti itu? Begitu pula dengan putri Ascha, meskipun hanya karakter pendukung, mengapa dia dikisahkan selalu berjuang sendiri, bukankah Ascha mempunyai banyak saudara? Apa saudara-saudarinya tidak ada yang cemas? Meskipun fokus utama storyline lebih tentang quest relik elemental, tapi tidak ada salahnya kalau setiap karakter diberi sedikit kisah. Memang ada kisah, tapi lebih banyak tentang Vrey dan Valadin yang menurut saya secara karakter sangat tipikal (sorry buat fans Valadin dan Vrey), karakter Eizen dan Laruen menurut saya pribadi lebih menarik, terlepas dari ideologi dan pemahaman mereka.
Penjelasan latar belakang menurut saya adalah sesuatu yang sangat manusiawi dalam sebuah cerita, asal jangan berlebihan, bahkan dalam Harry Potter, pemeran pendukung juga mendapat kisah mereka masing-masing, mulai dari Dumbledore, Snape, Luna Lovegood, Neville Longbottom, Sirius Black hingga kau-tau-siapa, saya tidak ada maksud membandingkan dengan HP, itu hanya sekedar contoh. Saya tidak tau apakah pengarang bermaksud membuat kisah tambahan para karakter lain lewat kumcer, namun akan jauh lebih baik bila dijabarkan dalam seri cerita utama. Tapi satu hal yang saya suka di buku ini adalah interaksi antar karakter, salah satunya interaksi Laruen dan Vrey (terasa sangat manusiawi), udah ah dari tadi manusiawi terus.
O ya ada satu yang mengganjal saya mengenai :
Terus yang mulia RR (selanjutnya saya singkat YMRR), mengapa baru muncul di buku ke 4? jadinya kesan plot device-nya terasa sangat kentara dan boleh dibilang YMRR ini jadi tokoh utama di Genesis. Baca Genesis juga ingetin saya sama game Suikoden dimana semua tokoh-tokoh yang tadinya saling berprasangka dan saling tidak percaya jadi bersatu dengan tujuan yang sama yaitu save the world (oke, mungkin terdengar klise bagi yang terbiasa main game RPG , tapi bagi pembaca non-gamer it's a decent storyline). Bahkan sebelum menyerang pertahanan akhir musuh, para heroes harus melakukan world map battle dulu (
Nah sekarang comments on characters session :
Hanya ada 3 karakter yang perannya benar-benar ditonjolkan dalam Genesis, mereka adalah YMRR, Vrey dan Valadin, yang sayangnya mengakibatkan karakter-karakter lain jadi terpinggirkan, misalnya Lei, Feyn, Rion, Ascha. Tapi sejak Revelation, memang tokoh utama sudah di plot Vrey dan Valadin, hanya saja seiring perkembangan cerita banyak peran utama yang bergeser.
Untuk akhir Valadin dkk sendiri, menurut saya sudah pas, they got what they deserved, meskipun untuk 1 karakter, sepertinya plotnya dibuat menjadi terlalu nobel setelah semua perbuatannya (saya tidak bicara soal memaafkan dan penebusan, saya bicara soal karmanya karakter tersebut) tapi mengingat cerita ini sendiri terinspirasi dari element-element game RPG, jadi mungkin pengarang membuat segala sesuatunya lebih mudah diterima, seperti halnya cerita dalam pakem video games.
YMRR
Oke, sekarang hal apa yang saya harapkan dari sebuah cerita fantasy yang terinspirasi dari element-element games RPG, yaitu unsur manusiawi karena bagaimana pun tetap ada perbedaan besar antara game dan novel yang sama-sama memakai unsur RPG. Dalam novel saya mengharapkan cerita yang lebih manusiawi. Sampai saat ini saya masih tidak tau latar belakang Karth selain daripada dia seorang Shazin. Apa yang membuatnya menjadi Shazin? apakah Karth yatim piatu? Tidak pernah ada pembahasan sama sekali mengenai latar belakangnya, begitu pula dengan Eizen, apa yang membuat dia menjadi magus yang sangat terobsesi pada kekuatan, apakah Eizen punya keluarga yang masih hidup? Lalu Ellanese, kisahnya hanya diceritakan dalam sebaris kalimat, tanpa penjelasan lebih lanjut bagaimana dia bisa sampai jatuh seperti itu? Begitu pula dengan putri Ascha, meskipun hanya karakter pendukung, mengapa dia dikisahkan selalu berjuang sendiri, bukankah Ascha mempunyai banyak saudara? Apa saudara-saudarinya tidak ada yang cemas? Meskipun fokus utama storyline lebih tentang quest relik elemental, tapi tidak ada salahnya kalau setiap karakter diberi sedikit kisah. Memang ada kisah, tapi lebih banyak tentang Vrey dan Valadin yang menurut saya secara karakter sangat tipikal (sorry buat fans Valadin dan Vrey), karakter Eizen dan Laruen menurut saya pribadi lebih menarik, terlepas dari ideologi dan pemahaman mereka.
Penjelasan latar belakang menurut saya adalah sesuatu yang sangat manusiawi dalam sebuah cerita, asal jangan berlebihan, bahkan dalam Harry Potter, pemeran pendukung juga mendapat kisah mereka masing-masing, mulai dari Dumbledore, Snape, Luna Lovegood, Neville Longbottom, Sirius Black hingga kau-tau-siapa, saya tidak ada maksud membandingkan dengan HP, itu hanya sekedar contoh. Saya tidak tau apakah pengarang bermaksud membuat kisah tambahan para karakter lain lewat kumcer, namun akan jauh lebih baik bila dijabarkan dalam seri cerita utama. Tapi satu hal yang saya suka di buku ini adalah interaksi antar karakter, salah satunya interaksi Laruen dan Vrey (terasa sangat manusiawi), udah ah dari tadi manusiawi terus.
O ya ada satu yang mengganjal saya mengenai :
Elvar
Ther Melian
Akhir kata, saya memberikan tepuk tangan pada pengarang yang telah sukses menuntaskan dan menerbitkan 4 seri buku ini. Bukan pekerjaan mudah, apalagi pengarang sepertinya wanita multitasking, good job sis :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar