Kamis, 28 November 2013

INTER-BLOGGER: BINCANG SANTAI BERSAMA ZELIE PETRONELLA

Halo,halo, ketemu lagi dalam Inter-Blogger. Kali ini korban tamu saya adalah Zelie Petronella. Siapa itu Zelie? Yang pasti blogger, anaknya manis, masih muda dan suka membaca buku. dan menimbun buku 

Mengapa saya pilih Zelie? Karena saya merasa selera membaca saya dan Zelie agak-agak mirip. Sama-sama suka dengan The Hobbit, buku-buku Young Adult, children dan fantasi. Selain itu, tema INTER-BLOGGER bulan November adalah mereka yang pekerjaannya berhubungan dengan buku-buku. Nah kalau waktu itu INTER-BLOGGER pertama saya adalah seorang pustakawin. Tamu saya kali ini bukan pustakawan, tapi pekerjaannya juga masih berhubungan sama buku. Apa itu dan siapakah dia? 

Dia adalah: 

Chei sehabis hunting buku di IBF

Zelie Petronella dari blog Book-admirer. Kebetulan saya juga kenal dan pernah ketemu Zelie secara pribadi. Nama panggilan Zelie adalah Chei. Karena itu, selama interview, saya akan panggil Zelie dengan Chei supaya lebih dekat dan tidak terkesan kaku #SKSD
Pertama-tama, seperti biasa silakan perkenalkan dulu mengenai diri Chei? Lengkap, padat tapi jangan terlalu panjang juga :D 
Book-admirer. Wanderlust. Music enthusiast. Suka sekali makan tahu, minum green tea dan ngemil cokelat, tapi tidak sambil baca buku.
(Chei, kok nggak sekalian statusnya? taken or high quality jomblo? Mana tau ada yang naksir dan mau kenalan #EmangBiroJodoh #Siapague) 
Chei, saya dengar kerja di salah satu toko buku online yang mengkhususkan diri dalam buku-buku impor, apa benar? 
Iya, sudah sekitar setahun kerja di OpenTrolley Bookstore, toko buku online yang khusus menjual buku impor. Rasanya, seneng karena bisa kerja dekat dengan dunia yang saya suka. 
(Ah, emang enak yah, kalau kerja karena kita suka dengan pekerjaannya juga, tetiba saya merenung, kapan bisa begitu #TetepCurhat) 
Menurut Chei sendiri, siapa saja sih yang biasanya suka belanja di tokbuk online tempat Chei kerja? (Contoh/misal:  kebanyakan pegawai kantoran karena mereka nggak sempat ke tokbuk, atau ibu-ibu sibuk, atau masyarakat yang tinggal di luar wilayah ibukota karena jarang ada toko buku yang menjual buku impor, atau ekspatriat dan lain-lain)?
Dulu, saya pikir tuh yang suka belanja di toko online adalah anak muda –terkait masalah keakraban dengan teknologi. Ternyata, orang dewasa juga suka lho berbelanja online. Walau suka bingung, mereka tidak malu bertanya dan jadinya bikin saya senyum-senyum sendiri membimbing mereka.
(Kapan-kapan, coba belanja di OT ah, sekalian mau ngetest Chei, apakah Chei sudah menjadi CSO yang baik #eh) 
Biasa customer tanya-tanya seputar apa saja, Chei, kalau telepon?
Tanya cara belanja. Hahaha. Sama kapan buku dikirim.
Oh, pernah ada yang tanya cerita di bukunya?
Hahaha, enggak. Jarang banget. Paling mereka tanya covernya bakal sama dengan di web atau nggak. 
Menurut Chei sendiri, orang Indonesia masih lebih suka buku-buku berbahasa Indonesia(baik lokal/terjemahan) atau sudah mulai beralih ke buku-buku impor?
Saya rasa sih ini relatif ya, lebih ke masalah bahasa. Ada orang yang enggan baca buku impor karena merasa tidak lancar berbahasa asing. Ada yang lebih suka baca dalam bahasa asing karena merasa terjemahan kurang pas. Tapi, sejauh ini, saya rasa orang lebih cenderung beli buku impor untuk bahan kuliah/ajar.
(Jadi inget, waktu kuliah banyak pakai text book english, tapi saya cuma baca bagian depan dan soal doank :P )
Apa saja sih Chei, kendala Chei sebagai pihak yang bekerja di tokbuk online dalam menghadapi customer?  
Kepercayaan. Masih banyak orang yang ragu dan enggak yakin mau belanja online. Kendala lainnya juga banyak lho yang seenaknya, yang mau-maunya sendiri aja. Jadi, harus ekstra sabar deh dalam menanggapi keluhan atau saran dari pelanggan.
(Begitulah, kalau pekerjaan Customer Service, kadang harus siap jadi "tempat sampah" saya pun mengalaminya #TetepCurhat) 
Menurut Chei untuk sekarang ini, berapa perbandingan masyarakat beli buku secara fisik di toko buku dan online? 
Lagi, ini relatif. Belanja online itu praktis, tinggal klik, klik, klik, beres. Belanja offline bisa lihat-lihat langsung. Ada yang suka konvensional, ada yang suka praktis aja. Tapi, sepertinya sih untuk Indonesia masih menang toko buku offline deh.
(Saya tahu kenapa, karena kalau offline, kita isa elus-elus buku, eh ini kayaknya saya doank deh.)
Genre atau jenis buku impor apa saja yang biasa dicari customer di tokbuk online tempat Chei kerja?  
Fiction dan text-book. Banyak juga yang beli manga,sepertinya untuk koleksi, hehehe... 
Menurut Chei, genre apa yang kurang dari buku-buku yang ditulis oleh penulis lokal? Dan apa yang Chei harapkan untuk para calon penulis di Indonesia?
Kalau genre, sepertinya science fiction masih jarang ya. Tapi, saya sebenarnya rindu baca novel atau cerita yang emang Indonesia banget. Enggak kebanyakan pengaruh barat atau korea atau jepang atau apalah.. Indonesia itu sangat kaya budaya, kenapa tidak diekspos dengan baik? 
(Kalau saya berharap, beberapa genre macam fantasi, misteri ala detektif dan thriller/horror (di luar pocong-kunti) bisa lebih banyak.) 
Buku-buku impor kan covernya banyak yang keren-keren. Seberapa tinggi pengaruh cover dalam memengaruhi seseorang untuk membeli buku? Kadang 1 buku punya beberapa versi cover dengan harga yang berbeda. Biasanya orang lebih lihat harga atau cover? 
Berdasarkan pengamatan saya sih, pelanggan lebih milih yang penting murah deh untuk buku, kan yang penting baca. Hehhe.. Tapi kalau udah suka, bermacam macam cover jadi dikoleksi deh, enggak peduli harganya berapa.
(Tetep, gak ada bisa mengalahkan hukum ekonomi dalam hal beli buku sekalipun.) 
Menurut Chei, faktor apa yang paling banyak menentukan seseorang dalam membeli buku?   
Tema yang diangkat, penulis, harga dan tentu saja -cover, hahah..  
Apa saran Chei untuk meningkatkan minat baca di Indonesia? Atau bagaimana membuat persepsi bahwa “baca itu seru”? 
Dari sekolah juga harus digalakkan kesukaan membaca. Sepertinya sekarang atas nama efektifitas, siswa jarang mencatat atau membaca buku, lebih ke gadget-gadget. Padahal, menulis kembali apa yang kita baca saja sudah membantu kita menghafal dan paham, seperti yang guru SMP saya selalu ingatkan. Sedangkan untuk orang dewasanya,saya rasa konsep jualan koran di halte bus TJ juga oke. Mungkin bisa di halte bus umum juga atau stasiun? Atau di gerbang tol? Eh, ribet ya? Hahahha.  
(Menurut saya, kalau untuk masyarakat urban, baca buku itu belum menjadi lifestyle seperti fitness di gym atau shopping di mal. Coba saja tengok bus Trans Jakarta, dari 30-40 penumpang, paling 1 atau 2 yang memanfaatkan waktu mereka di jalan dengan membaca buku. Selebihnya tidur, dengerin musik atau cuma bengong. Selama ini suka baca masih dipandang nerd sama orang-orang. BTW, saya nggak ada masalah sama julukan nerd, malah menurut saya pribadi nerd itu keren karena beda dari yang lain.)
Nah, sekarang pertanyaan yang bersifat personal atau favorit Chei :D
Apa genre favorit Chei? 
Young adult, chicklit sama children fiction.
(Wah, selera kita mirip ^^) 
Chei termasuk pembaca cepat atau lama? Berapa lama waktu Chei dalam menghabiskan suatu buku? 
Lama karena aku termasuk yang cari waktu yang nyaman banget buat baca. Aku enggak suka harus terganggu pas lagi seru baca. Jadi, lama deh :P
(Sama donk, Chei. Saya juga benci diganggu pas lagi baca.) 
Apa buku terfavorit Chei hingga saat ini ? 
Sampai saat ini sih The Hobbit sama Charlie and the Chocolate factory.
(Saya juga suka banget sama The Hobbit dan selalu berharap, moga-moga suatu hari, saya ketemu "Gandalf saya" yang akan mengajak saya bertualang, meninggalkan kota Jakarta yang semraut dan pergi ke suatu tempat yang indah di mana ada Raja Elf dan anaknya, Legolas #KayaknyaObatYangSayaMinumMulaiBekerja #ngelantur  
Siapa tokoh paling favorit Chei hingga saat ini? 
Willy Wonka! Aduh, pengen banget punya pabrik cokelat kayak dia. Suka juga karakter dia yang jenaka dan enerjik. Sangat berharap dia bukan sekedar tokoh fiksi, hiks..
Siapa pengarang favorit Chei? 
Roald Dahl, Tolkien, Mira W, Clara Ng dan Enid Blyton
Ada pesan-pesan untuk pembaca postingan atau blog ini? 
Setiap buku itu punya pembacanya sendiri (lupa siapa yang ngomong, maafkan ya..) Jadi, jangan takut kalau bacaan kamu kok kayaknya ‘beda’. Jangan sombong juga karena berasa bacaan kamu ‘keren’. Cukup nikmati apa yang kamu baca, sampaikan pendapatmu dengan baik, lalu teruskanlah membaca dan membaca. Cheers! 
(Bacaan saya juga macam-macam Chei, kadang yang nggak umum. Malah beberapa buku favorit saya underrated. Intinya saya sangat setuju) 
Nama: Zelie Petronella
Blog: http://littleangelinme.wordpress.com/
Twitter: @miss_zp
Ultah: 30 November (2 hari lagi nih)

Oke, sekian untuk Inter-Blogger ke-2 saya. Sekalian pengumuman, memasuki bulan Desember, blog saya genap 1 tahun, dan sebagai perayaan karena saya berhasil konsisten menulis blog selama setahun, saya berencana untuk mengadakan giveaway. Mungkin tidak terlalu megah, tapi hadiahnya cukup lumayan. Jadi tunggu saja pengumumannya.

3 komentar:

  1. gak bisa kalau baca di dalam bis, suka pusing.
    kalau di dalam perjalanan biasanya ya mengamati orang atau sekeliling, untuk jadi bahan menulis #tsaaaaaah...
    tapi gak lupa bawa buku catatan, kalau ada ide langsung di tulis. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau mobil biasa juga aku suka pusing. tapi kalau bus gede macam TJ, bisa sih :)

      Hapus
    2. Hihih, aku juga suka pusing baca di mobil.
      Tapi bener, di bus TJ masih lebih nyaman untuk baca :D
      Makasih ya kak Lina, untuk wawancara dan pembahasan yang menyenangkan ini, numpang eksis lagi deh aku xP

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...