Sebenarnya sudah lama saya pengen ikutan meme yang dihost Book-admirer ini, cuma kadang suka lupa sama tanggalnya atau kalau inget kadang pas lagi sibuk dan mood nulis lagi hilang #alesan
Eniwei untuk dare to say pertama saya ini, saya mau mulai dari beberapa buku yang menurut saya dari segi cerita agak overrated tapi dari segi penuturan justru sangat enak dibaca.
Eniwei untuk dare to say pertama saya ini, saya mau mulai dari beberapa buku yang menurut saya dari segi cerita agak overrated tapi dari segi penuturan justru sangat enak dibaca.
1. Divergent. Terlepas dari narasi Veronica Roth yang enak dan lugas, konsep cerita dalam Divergent sendiri menurut saya hanya gabungan dari Harry Potter (scene topi seleksi) dan The Hunger Games saja. Konsep dunia dystopianya agak maksa dan ketebak (di mana seseorang dibagi berdasarkan kepribadiannya). Daripada faksi, mengapa nggak dari zodiac, lebih keren dan lengkap menurut saya. Dan saat seseorang gagal tes untuk menentukan faksi mana dia cocok, seharusnya bukan dieliminir, tapi dipindahkan ke faksi yang paling sesuai. Bukankah tes kepribadian juga begitu?
Sejak The Hunger Games booming memang genre dystopia jadi terkenal. Tapi buatlah universe dystopia yang lebih masuk akal. Legendnya Marie Lu meski awal-awal agak membosankan, namun konsep dystopianya masih lebih masuk akal. Yaitu perang karena perebutan tanah. Begitu pula dengan Unwind, eh saya belum baca Unwind, tapi dari ulasan yang saya baca, konsep dystopianya lebih ngena yaitu tentang pro-life vs pro-choice.
2. Vampire Academy. Baiklah saya rasa Twilight mempunyai banyak dosa karena berhasil membuat cerita galau cinta segitiga dan vampir menjadi trend. Oh, jangan salah, saya tidak akan membandingkan VA dengan Twilight, terlalu jauh perbandingannya jadi akan sangat tidak adil membandingkannya. Saya cuma mau bilang vampir jadi terkenal karena Twilight.
Oke kembali ke VA. Banyak yang suka banget sama VA karena tokoh heroine-nya bad-ass. Tapi untuk saya pribadi, bad-ass female character sudah tidak lagi dijadikan tolak ukur dalam menilai keren atau tidaknya suatu karakter atau ceritanya akan saya suka hanya karena ceweknya tangguh secara fisik. Saya sudah baca VA 1 dan 2 dan kesimpulannya, ceritanya tak lebih dari standar YA. High school drama (cowo, popularitas, mean girls) dengan intrik vampir.
Makanya waktu ada pembicaraan kalau VA mau dibuat film. Saya sempet berkomentar, "Lebih cocok drama TV daripada film, karena settingnya kurang megah kalau untuk film, sekolahnya juga lebih banyak latihan fisik. Gak perlu visual efek yang canggih." Dan karena saya belum nonton, saya tidak akan berkomentar soal filmnya. Tapi sepertinya hanya akan menjadi another teen movie. Kalau untuk seri TV mungkin bisa lebih bagus, macam Vampire Diaries, True Blood, Gossip Girl. VA ini banyak fans fanatiknya, saya yakin banyak yang bakal nggak setuju dan bakal menyerang pendapat saya yang bilang ceritanya standar YA. Tapi sejak memperluas genre bacaan dan menjadi omni-reader, entah mengapa semua buku YA terasa membosankan untuk saya. Terbukti dari 5 buku YA yang saya baca, rata-rata hanya 3 bintang saya sematkan. Selain itu alasan lain saya kurang bisa connect sama VA mungkin Rose terlalu bebas dan percaya diri untuk selera heroine saya (saya lebih suka heroine yang struggle).
Makanya waktu ada pembicaraan kalau VA mau dibuat film. Saya sempet berkomentar, "Lebih cocok drama TV daripada film, karena settingnya kurang megah kalau untuk film, sekolahnya juga lebih banyak latihan fisik. Gak perlu visual efek yang canggih." Dan karena saya belum nonton, saya tidak akan berkomentar soal filmnya. Tapi sepertinya hanya akan menjadi another teen movie. Kalau untuk seri TV mungkin bisa lebih bagus, macam Vampire Diaries, True Blood, Gossip Girl. VA ini banyak fans fanatiknya, saya yakin banyak yang bakal nggak setuju dan bakal menyerang pendapat saya yang bilang ceritanya standar YA. Tapi sejak memperluas genre bacaan dan menjadi omni-reader, entah mengapa semua buku YA terasa membosankan untuk saya. Terbukti dari 5 buku YA yang saya baca, rata-rata hanya 3 bintang saya sematkan. Selain itu alasan lain saya kurang bisa connect sama VA mungkin Rose terlalu bebas dan percaya diri untuk selera heroine saya (saya lebih suka heroine yang struggle).
Selain itu, maksud overrated saya di sini selain karena rating tinggi, juga dilihat dari fandom yang cukup besar. Dua buku di atas punya fandom yang banyak tapi terbukti, rating tinggi tidak selalu memenuhi selera saya. Jadi saya tidak berkata bukunya kurang bagus, hanya saja tidak seistimewa yang saya sangka.
Sebenarnya ada beberapa buku lagi yang menurut saya overrated, tapi saya lupa, mungkin untuk Dare to Say berikutnya saja. Dan sebaliknya, saya juga ingin membahas underrated book, tapi saya simpan untuk bulan depan saja.
Bagaimana, kamu ada uneg-uneg tentang buku yang kamu baca, baik yang kecewa atau sebaliknya, ikutan Dare to Say saja. Caranya:
- Follow Me:Book admirer atau tambahkan di blogroll kamu. Bisa juga follow lewat email :)
- Buat posting tentang buku yang tidak sesuai dugaan, harapan, rating GR, rekomendasi teman, baik lebih bagus atau lebih jelek. Kasih tau apa yang awalnya kamu harapkan (rating awal) dan apa yang kamu dapatkan (rating akhir). Underrated or overrated? :)
- Oh ya, boleh juga kok kalau kamu mau share pengalaman kamu tentang komen yang muncul soal buku yang udah kamu baca/review. Banyak yang menganggap kamu menilai suatu buku terlalu rendah/tinggi? Silahkan sampaikan pembelaanmu dengan baik :D
- Masukkan link postingan kamu ke Mr.Linky yang akan disediakan oleh saya. Tambahkan button ‘Dare to Say’ juga di postinganmu, ya :D
- Penasaran pengen baca pengakuan para pembaca buku, kan? Nantinya, rajin-rajin ya, berkunjung ke sesama peserta!
Nah...iya banget...saya juga mikir kalau konsep dystopia Divergent ini sedikit maksa. Tapi ceritanya enak dibaca jadi ga apa2 deh :D
BalasHapuseike gak baca Twilight aja selalu mencibir buku yang nyangkut dikit2 sama cinta segitiga xD
BalasHapusBtw, klo saya liat buku lagi mainstream, saya malah gak bakal baca sampe orang2 udah gak ngomongin buku itu lagi loh xD
Huah, Divergent dan Vampire Academy tuh salah satu "produk populer" alias keluar setelah genre tertentu keluar. Bener gak ya? >,<
BalasHapusTapi aku suka kok Divergent, walau masih ada yang kurang :D