Kamis, 26 Juni 2014

AFTER D-100: LESSON ABOUT LIFE AFTER MARRIAGE

Judul: After D-100
Pengarang: Park Mi Youn
Penerbit: Haru
Penerjemah: Putu Pramania Adnyana
Penyunting: O Lydia Panduwinata
Cover Designer & ilustrasi: Bambang Gunawan
Proofreader: Dini Novita Sari
Jumlah halaman: 382 halaman
Cetakan pertama, Juni 2013
Segmen: Dewasa
Genre: Domestic romance, drama, realistic fiction
Special note: Thanks to Dinoy atas hadiah GAnya. 
Harga: Rp 63.000, bisa dibeli di owl bookstore
Rate: ★★★½

Namaku Kang Gyung Hee. Aku telah menikah selama 2 tahun dengan suamiku. Selama ini kukira kehidupan pernikahanku baik-baik saja, sampai aku menemukan rahasia 'itu'. Rahasia yang membuat kehidupan pernikahanku hancur berantakan. Teganya suamiku melakukan hal itu kepadaku. Selama ini aku selalu mencintainya sepenuh hati, bahkan aku rela menerima perlakuannya yang terkadang dingin padaku, tapi perbuatannya kali ini sungguh tak termaafkan dan telah menyadarkanku satu hal. Tunggu saja setelah 100 hari, akan kuberikan kejutan pada suamiku. Aku akan mengajukan cerai.

Namaku Lee Jung Chul. Semua orang selalu mengira kehidupanku sempurna. Secara fisik, aku tinggi dan tampan. Secara sosial, aku mapan karena aku seorang direktur. Kehidupan pernikahanku juga baik-baik saja sampai istriku mengetahui rahasia 'itu'. Rahasia yang selama ini selalu kusimpan rapat-rapat. Aku selalu mengira cinta istriku sudah cukup untuk membuat pernikahan kami bertahan, namun ternyata aku salah.

Domestic romance. Itulah genre utama buku ini jika ada yang bertanya. Apa itu domestic romance? Romance yang membahas pada seputar hubungan suami-istri. Ini adalah buku karya penulis Korea ketiga yang saya baca. Berbeda dari 2 buku K-Lit sebelumnya yang ceritanya cenderung manis. After D-100 lebih terasa bittersweet atau manis pahit dan emosional. Saya tidak bisa berkomentar terlalu banyak mengenai ceritanya karena akan berpotensi menimbulkan spoiler. Namun saya menyarankan buku ini dibaca bagi mereka yang penasaran akan kehidupan setelah menikah, sekalian untuk menambah wawasan.

Masalah utama rumah tangga yang diangkat di sini adalah ketiadaan anak yang tak kunjung muncul setelah 2 tahun menikah, lalu konfilk mertua-menantu juga sering terjadi. Belum lagi kemunculan orang ketiga seperti Mina dan In Sik, walaupun menurut saya, kemunculan mereka masih sebatas bumbu saja dan tidak sampai jadi ancaman karena porsi mereka sangat sedikit. Meskipun masalah-masalahnya terdengar klise tapi saya suka gaya penuturan penulis yang seperti membaca buku harian dengan sudut pandang orang pertama yang sering  diselingi umpatan sarkasme dari Gyung Hee. Untuk hal ini, saya acungkan jempol terhadap terjemahannya yang ngalir.

Dari sisi budaya sendiri, Korea sama seperti negara Asia pada umumnya. Saat seseorang menikahi pasangannya, maka ia juga menikahi keluarganya. Di sini saya mengetahui kalau di Korea, mas kawin disebut Honsu dan biasanya Honsu itu dipersiapkan oleh pengantin wanita sebelum menikah. Pihak lelaki biasanya menyiapkan rumah dan pihak wanita menyiapkan seluruh isinya. Dan satu hal yang saya suka dari buku-buku K-Lit, adalah unsur keluarga yang terasa begitu kental, biasanya yang menyangkut hubungan keluarga inti seperti anak-orang tua atau adik-kakak. 

Beberapa konflik penuh emosi dipertengahan cerita sempat membuat saya merasa sedikit bosan, karena feelnya terasa panas terus, namun di satu sisi saya juga menikmati drama keluarganya, di mana keluarga Gyung Hee mulai dari ayah, ibu dan ketiga kakaknya kompak membela Gyung Hee ketika ia sedang menghadapi masalah rumah tangganya meski caranya berbeda.

Berikut ini adalah sedikit kutipan yang saya suka dari buku ini. Ada yang petuah nasehat, ada yang romantis.

"Bukankah sangat egois jika kita mengabaikan hati orang lain yang hancur karena luka di hati kita sendiri semakin membaik? Meskipun terkadang kita merasa luka yang kita alami inilah yang paling menyakitkan, bukankah kita juga harus tetap peduli dengan kesakitan yang dialami oleh orang lain?" ~hal. 214

Dan yang satu ini sangat manis:

"Kau tahu tidak, kalau aku mengingat kehidupan kita dulu, aku dulu sangat bahagia. Selama dua tahun itu, aku merasa bahagia karena kau ada di sisiku. Setiap hari kau menyiapkan makanan untukku, tidur bersama, nonton TV bersama, jalan-jalan bersama. Hal-hal sepele seperti itu terasa sangat istimewa bagiku dan aku tidak ingin menghancurkan semua itu. Rasa egoiskulah yang membuatku membohongimu. Aku tahu. Aku telah membohongimu. Meskipun aku tahu kau menderita, aku tetap ingin membuat orang lain iri dengan kehidupanku, sehingga semakin membuatmu merasa sakit. Cinta, aku masih tidak tahu tentang itu. Akan tetapi, aku rindu dengan masa-masa yang kuhabiskan bersamamu. Kalau kau juga masih merindukan saat-saat itu, datanglah kembali padaku." ~hal 288.

Moral dari buku ini adalah, pentingnya suatu komunikasi dan kejujuran dalam pernikahan dan ingatlah inti dari menikah adalah menjalani suka dan duka bersama-sama, bukan hanya ditanggung oleh masing-masing pasangan. Sukacita suami adalah bahagia istri dan dukacita istri adalah kesedihan suami. BTW, karena ini domestic romance, ada sedikit adegan intim di atas ranjang khas suami istri, karena itu segmen pembaca buku ini adalah dewasa.

Imaginery cast
Sejujurnya, saya tidak punya karakter favorit dari buku ini, setiap karakter tidak ada yang sempurna dan semua tercipta sesuai kebutuhan cerita, bukan untuk menjadi idola, namun tetap saja membaca buku ini serasa seperti menonton drama Korea yang sarat emosi. Karena itu saya coba membayangkan beberapa aktor Korea yang berperan sebagai Gyung Hee, Lee Jung Chul dan juga Jung Woo, sahabat Gyung Hee. 

Kang Gyung Hee, sejujurnya agak susah cari aktris perempuan berusia 24 - 28 tahun untuk memerankan Gyung Hee, karena yang terkenal  itu banyaknya nuna-nuna mid-thirties, heheheh. Tapi akhirnya saya ketemu 1 yang namanya agak mirip sama sang penulis sendiri, yaitu Park Min Young. Saat senyum, ekspresinya tampak ceria dan saat sedih, begitu sendu.



Untuk pemeran cowoknya, berhubung sang suami digambarkan sudah berumur matang, 33 tahun, maka saya memilih semua aktor yang di atas 30 tahun. Dan entah kenapa terbayangnya cuma Kwon Sang Woo aja, mungkin karena wajah tampannya yang melankolis, cocok akan karakter Lee Jung Chul.



Dan terakhir pemeran Jung Woo, sahabat Gyung Hee yang lucu, suka ngedumel tapi setia, saya rasa aktor Kim Young Kwang, cocok untuk memerankannya.


Saya sebenarnya ingin memberi rating 4 bintang untuk cerita dengan akhir yang bitter-sweet ini, hanya saja saya merasa beberapa bagian dalam cerita  terlalu panjang dan berlebihan yang akan terasa lebih baik bila diringkas. Final rate 3.5. stars. Eniwei, cerita ini cocok dibaca bagi mereka yang juga mempunyai masalah yang sama dengan pasangan Gyung Hee - Jung Chul, yaitu kemandulan.

Reviewed by:

7 komentar:

  1. belum pernah baca buku kayak gini, tapi nonton drama korea udah sering...rasanya sama gak baca buku gini sama ntn drama korea? kalo dari plot ceritanya rasanya mirip2 yaaa

    BalasHapus
  2. Lin, tolong casting versi "terinspirasi" sinetron Indonesianya juga ya :D

    Btw, kenapa sih harus menunggu 100 hari sebelum memberi kejutan?

    BalasHapus
  3. Tadinya mau baca ini juga buat posbar. Sekalian buat RC Lucky No, 14 first letter, tapi takut pusing sendiri baca masalah domestik segitu tebelnya.
    :D

    BalasHapus
  4. Reviewnya bagus, mengalir lancar kayak baca bukunya. Saya belum prnah baca buku terjemahan Korea, soalnya agak susah ngapalin siapa Kim yang ini dan siapa Park yang itu. Tapi, baiklah saya baca deh A Single Shard yg sudah tertimbun 1 tahun itu. BTW, itu saya nggak kenal satupun di foto2 itu hiks *buta Kpop

    BalasHapus
  5. Hampir sama kayak Mas Dion, tapi saya baru sadar kalau saya susah ngapalin nama-nama di buku terjemahan Korea pas sudah terlanjur baca, jadi musti bolak-balik lihat ini tadi Kim atau Park yang mana ya :D
    Btw saya suka kutipannya. So sweet ^^

    BalasHapus
  6. Sekarang lagi in ya genre domestic romance. Kadang ngerasa gimana gitu dengan genre ini :)). Belum pernah baca buku - buku Korea, mungkin karena memang belum ada ketertarikan juga sih

    BalasHapus
  7. Hmm.. tapi menurutku sih rahasia tetep selalu ada ya, even dalam perkawinan sekalipun karna kayaknya buatku nggak mungkin share segala hal, tetap ada yang private buatku XD jadi penasaran rahasia apa yg dimaksud hihihi

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...