Jumat, 27 Juni 2014

THE WITCH'S GUIDE TO COOKING WITH CHILDREN: RETELLING OF HANSEL AND GRETEL WITH 80% SIMILARITIES.

Judul: The Witch's Guide To Cooking With Children
Pengarang:  Keith McGowan
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah: Tanti Lesmana
Jumlah halaman: 192 halaman
Cetakan 1, Juni 2012
Segmen: Anak-anak
Genre: Fantasi, retelling fairy tales
Harga: Rp 15.000 (beli di obralan Gramedia)
Rate: ★★★

Solomon dan Constance, atau lebih sering disebut Sol dan Connie adalah kakak beradik yang baru pindah ke kota Schoneberg. Sol, anak cerdas berusia 11 tahun yang menyukai sains, sedangkan adik perempuannya Connie menyukai hewan dan sangat cerdik. 

Di kota itu, secara tak sengaja mereka bertemu dengan Fay Holaderry dan anjingnya, Swift. Meskipun Fay bersikap ramah terhadap kedua anak tersebut, namun ada sesuatu yang menggangu Sol. Ia curiga, tulang yang dibawa oleh anjing Fay, bukanlah tulang hewan, melainkan tulang manusia. 

Bersama-sama, Sol dan Connie berusaha menyelidiki siapa sebenarnya Fay. 

Apakah ada yang pernah menonton serial TV Once Upon a Time yang biasa tayang di TV kabel, tepatnya di channel StarWorld? Cerita dalam buku ini agak-agak mirip konsepnya dengan serial TV Once Upon a Time. Setting modern yang berpadu dengan karakter-karakter dan cerita dari dongeng. Dalam buku ini, dongeng yang diambil adalah Hansel and Gretel karya Grimm bersaudara. 

Sejak awal, penulis sudah memberi tahu, kalau awal kisah ini bermula dari Hansel dan Gretel, karena itu ceritanya pun tidak jauh-jauh dari penyihir yang suka memakan anak-anak, hanya saja tokoh anak-anaknya di sini bukan Hansel dan Geretel tapi Sol dan Connie. Cerita dalam buku ini sejujurnya tidak terlalu menawarkan retelling yang berbeda dengan kisah aslinya. Bila boleh saya sebutkan 80% plot ceritanya mirip, hanya setting dan beberapa karakternya yang berbeda. 

Karena itulah, untuk saya pribadi membacanya terasa datar-datar saja. Penuturannya sendiri lumayan menarik, namun karena saya sudah tahu kisah Hansel dan Gretel, jadinya saya sudah bisa menebak jalan ceritanya (ya, kan namanya juga re-teling) tapi retelling sekalipun bisa dibuat sangat berbeda dengan akhir yang penuh twist

Satu-satunya hal yang saya suka dari cerita ini adalah hubungan kakak-beradik antara Sol dan Connie. Sol yang meski terkesan cuek tapi sangat menyayangi dan peduli pada sang adik, sedangkan Connie yang bandel dan terkadang suka berbuat licik pada kakaknya sendiri, namun ujung-ujungnya tetap selalu mengandalkan sang kakak.

Salah satu dialog Sol terhadap adiknya, Connie yang saya suka adalah:
"Aku tidak akan pernah memaafkanmu. Tapi itu tidak berarti aku tidak akan menolong dan melindungimu." ~hal 174
Untuk karakter-karakternya sendiri, semuanya tipikal. Walau sejujurnya, saya penasaran dengan si penyihir. Untuk karakter anak-anak, saya hanya suka Sol. Connie terlalu bandel, hehehe. 

Moral dari buku ini bukan bagaimana cara mengalahkan penyihir tapi tak peduli meskipun kau sering bertengkar dengan saudaramu, tetapi sesama saudara harus saling mengandalkan dan tolong menolong di masa-masa sulit.

Review saya singkat saja, karena bukunya sendiri juga tipis dan ceritanya cenderung lurus. Kalau pun ada yang mau saya keluhkan adalah cetakan ilustrasi dalam buku yang terlalu gelap.

Reviewed by:

This review also for RC: 

2 komentar:

  1. Aku nonton Lin OUAT, tapi cuma beberapa episode doang. Kayaknya sekarang film dan TV series banyak yang ngambil fairy tales buat idenya. Tentunya ga yang manis manja ala Disney sih ya :))

    BalasHapus
  2. aku suka moral of the story nya :) sesama saudara memang harus saling mengandalkan :)))

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...