Jumat, 31 Oktober 2014

THE BFG: SOPHIE DAN RAKSASA BAIK HATI

Judul Buku: The BGF
Pengarang: Roald Dahl
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah: Poppy D. Chusfani
Editor: Dini Pandia 
Jumlah halaman: 200 halaman
Cetakan kedua, Agustus 2010
Segmen: Anak-anak, universal
Genre: Fantasi, petualangan, humor
Harga: Rp 10.000 (beli di obralan Gramedia Plaza Semanggi)
Rate: ★★★½


Sophie seorang gadis kecil yatim piatu yang tinggal di panti asuhan, pada suatu malam Sophie tak bisa tidur dan secara tidak sengaja ia melihat raksasa besar sedang mendatangi jendela kamar tempat anak-anak biasa tidur sambil membawa sebuah terompet besar. Si raksasa ternyata tahu bahwa Sophie sedang melihatnya dan tiba-tiba saja si raksasa mendatangi jendela kamar Sophie dan langsung menculiknya serta membawa Sophie pergi ke negeri para raksasa.

Sophie sangat takut dan berpikir kalau ia akan dimakan oleh raksasa, namun yang menculiknya ternyata adalah BFG atau raksasa yang baik hati. BGF tidak seperti raksasa pada umumnya yang jahat dan suka memakan manusia. Sebaliknya BFG adalah raksasa yang suka meracik mimpi dan ia senang memberikan mimpi indah kepada anak-anak saat mereka tidur di malam hari. 

Namun petualangan Sophie dan BFG tidak sepenuhnya aman, karena para raksasa lain datang mengancam kelangsungan hidup Sophie, meskipun Sophie aman karena berlindung bersama BGF, tapi tidak demikian dengan para manusia dan anak-anak lain di seluruh dunia. Karena setiap malam para raksasa jahat tersebut pergi ke negara-negara lain untuk menangkap dan memakan setiap manusia terutama anak-anak. 

What I thought:

Roald Dahl salah satu pengarang buku anak-anak populer yang ceritanya belum pernah saya baca sama sekali. Dan alasan saya memilih The BFG sebagai bacaan pertama Roald Dahl saya sederhana saja, karena berkaitan dengan tema posbar BBI tentang buku yang terbitnya sama dengan tahun lahir kita. Yah ketahuan deh umur gue berapa. 

Back to topic, buku ini menarik kalau dilihat dari perspektif anak-anak tapi mungkin terlalu questionable kalau berpikir dari perspektif orang dewasa. Bagi anak-anak tentu seru bertualang bersama seorang raksasa, mengarungi lautan luas, pergi ke tempat di mana mimpi-mimpi diramu dan diciptakan kembali menjadi mimpi yang aneh namun mengasyikkan. 

Setelah itu bertemu dengan orang penting dan menjadi pahlawan yang disanjung hingga penjuru negeri. Rasanya setiap anak punya impian seperti itu saat mereka kecil. Namun tentu saja karena pembaca (alias saya) sudah bukan anak-anak lagi, saya mepertanyakan konsep raksasa yang suka memakan anak-anak dengan begitu gampangnya pada sebuah buku cerita anak. Juga mengapa orang dewasa begitu mudahnya menurut akan sesuatu hal yang belum sepenuhnya pasti, bagaimana kalau itu jebakan, ah tapi sudahlah ini kan buku anak-anak mengapa diperumit dengan pemikiran orang dewasa. Biarkan anak-anak berimajinasi sebebas-bebasnya.

Ada 1 percakapan yang saya ingat dan juga menurut saya sindiran Roald Dahl akan perang:

"Raksasa tidak memakan satu sama lain juga," kata BFG. "Juga tidak membunuh sesama mereka. Raksasa memang tidak menyenangkan, tapi mereka tidak saling bunuh. Juga tidak crockadowndilly membunuh crockadowndilly. Atau kucing membunuh kucing."

"Mereka membunuh tikus," balas Sophie. 

"Ah, tapi mereka tidak membunuh sesama." kata BFG. "Tomat manusia satu-satunya binatang yang membunuh sesama."

Dan percakapan di halaman selanjutnya:

"Tomat manusia membuat peraturan demi kenyamanan mereka sendiri," BFG meneruskan. "Tapi peraturan yang mereka buat tidak menguntungkan bagi si babi kecil. Benar atau salah?"

"Benar," sahut Sophie. 

"Raksasa juga membuat peraturan. Peraturan peraturan mereka tidak menguntungkan bagi tomat manusia. Semua membuat peraturan demi keuntungan diri sendiri."

Kalau kritik saya, meski raksasa tidak membunuh sesamanya tapi jelas raksasa suka membully sesamanya dan tak segan-segan untuk mengkhianati sesamanya. Heheheh. 

Selain itu pujian saya sematkan untuk penerjemahnya Mbak Poppy yang sukses menerjemahkan bahasa raksasa. Soal terjemahan Mbak Poppy memang sudah berkualitas bintang 5. 

"Aku terjebuk!" raung Fleshlumpeater.
"Aku terkerantung!" teriak Childchewer.
"Aku tergelundung!" aum Bonecruncher. 
"Aku terberuk!" lolong Manhugger.
"Aku tergeritak!" seru Meatdripper. 
"Aku terkecibruk!" jerit Maidmasher. 
"Aku tergedubruk!" koak Gizzardgulper.
"Aku terperarak!" pekik Bloodbottler. 
"Aku terperompah!" decit Buther Boy. 

Lol, saya jelas takkan mampu menerjemahkan bahasa Inggris raksasa menjadi bahasa Indonesia raksasa :D


This review also for RC: 

2 komentar:

  1. 'raksasa tidak membunuh sesama'

    bener juga ya.. ternyata buku ini dalem juga.. :)

    BalasHapus
  2. wahaahh terjemahannya mba Poppy keren yaah. aaah langsung cari buku ini ah di timbunaaan

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...