Senin, 23 Maret 2015

MOVIE REVIEW: INSURGENT (TERLALU BANYAK IMPROVISASI YANG MEMBUAT CERITA BERBEDA DENGAN BUKU)


Judul Film: Insurgent (Divergent #2)
Cast: Shailene Woodley (Tris), Theo James (Four/Tobias), Kate Winslet (Jeanine), Ansel Elgort (Caleb), Miles Teller (Peter).
Sutradara: Neil Burger


Adegan awal dibuka dengan mimpi buruk Tris (mirip sama Mockingjay part 1 yah, yang Katniss juga mimpi buruk).  Bahwa dia adalah penyebab kematian orang-orang tak berdosa di Abnegation juga kedua orang tuanya dan temannya, Will. 

Tris, Four, Peter, Caleb dan ayah Four untuk sementara mengungsi ke Amity. Di sini mereka harus bantu-bantu bekerja. Sayangnya mereka tidak bisa lama-lama di Amity karena para tentara Dauntless suruhan Jeanine ternyata juga mencari mereka di Amity. 

Singkat cerita setelah baku hantam dan tembak-tembakan,  di mana Peter ternyata mengkhianati mereka, Tris, Four dan Caleb berhasil melarikan diri dan meloncat ke kereta yang kebetulan lewat. Tapi di kereta mereka kembali diserang. Kali ini oleh para factionless dan setelah Four memperkenalkan dirinya sebagai Tobias Eaton, baru para factionless ini berhenti menyerang. Mereka bertiga langsung digiring ke markas besar factionless, setiba di sana mereka di bawa menghadap ke seorang wanita bernama Evelyn, seorang pemimpin factionless dan juga ibu kandung Four yang selama ini dikira telah meninggal. 

Setelah sedikit drama keluarga antara Four dan ibunya yang berkata Four tidak tertarik dengan bantuan kaum factionless, Tris dkk memutuskan untuk pergi ke Candor, sebelum sampai Candor, Caleb memutuskan untuk pergi meninggalkan kelompok karena merasa tidak cocok. Sampai di Candor, Tris dan Four langsung disidang oleh pemimpin Candor dengan bantuan serum kejujuran untuk melihat apakah mereka terlibat penyerangan ke Abnegation. Four berhasil menjawabnya tapi tidak dengan Tris yang kesulitan mengakui perbuatannya yang telah membunuh Will dan membuat temannya Christina, kecewa dan marah. 

BTW, saya stop saja sampai di sini karena niat utama review ini mau membandingkan seberapa mirip film ini sama buku. Bila film Divergent masih tergolong setia dengan plot cerita di buku, tidak halnya dengan Insurgent. Untuk film Insurgent, boleh dibilang perbedaannya cukup drastis. Saya akan membahas beberapa perbedaan yang ada antara buku dengan film :

Warning: Spoiler alert, kalau belum baca dan nonton Insurgent sebaiknya lewatkan saja review saya kecuali kamu tidak keberatan dengan spoiler. 

 Beberapa perbedaan Insurgent di film dengan buku:
  1. Saat di Amity. Ada adegan di buku yang menghilang di film, yaitu saat Tris makan roti yang mengandung serum ala narkoba yang dberikan oleh para Amity untuk menenangkan sarafnya dan juga membuat Tris menjadi fly dan senang. Di film, Tris langsung dibawa menghadap Johanna untuk dinasehati. 
  2. Saat di Candor. Di buku ada adegan Four memukuli ayahnya, Marcus hingga babak belur  di depan banyak orang hanya untuk membuktikan pada para teman Dauntless-nya kalau ia sudah berani menghadapi ayahnya yang abusif. Adegan ini sepertinya hilang di film, mungkin sutradara berpikir anak memukul orang tua kurang simpatik. 
  3. Di film, kita mendapat penjelasan kalau Divergent itu ada unsur banyak atau sedikit melalui persentase. Saya rasa ini bisa menjawab plot hole di buku mengapa ada Divergent yang imun terhadap serum tertentu dan ada yang tidak. Karena di buku tidak ada adegan pengukuran persentase ke-divergenan seseorang. 
  4. Di buku, Tris bekerja sama dengan Marcus (ayah Four) untuk mengetahui rahasia apa yang disembunyikan oleh Jeanine (jadi di buku Jeanine sudah tahu mengenai rahasia video itu sejak lama), sementara di film, Jeanine justru tidak tahu rahasia itu dan untuk mengetahuinya ia menggunakan orang-orang Divergent sebagai tes untuk membuka suatu kotak yang diketahui menyimpan rahasia. Di buku tidak ada sama sekali mengenai kotak ajaib ini. 
  5. Tujuan Jeanine menangkap Tris berbeda antara buku dan film. Di buku, Jeanine ingin menangkap Tris sebagai kelinci percobaan untuk membuat serum supaya para Divergent tidak kebal dengan simulasi dan sama sekali tidak ada hubugannnya dengan rahasia kotak ajaib yang ditemukan di rumah keluarga Tris. Di film, Jeanine menangkap Tris, karena Jeanine butuh Divergent untuk membuka kotak ajaib untuk menyingkap rahasia penting. 
  6. Kematian Tris. Di buku, Peter "membunuh" Tris atas perintah Jeanine karena Jeanine sudah tidak memerlukan Tris lagi dan Peter menyuntikan serum "pura-pura mati" sebagai bagian dari eksekusi Tris. Di film, Jeanine justru ingin Tris tetap hidup untuk bisa menyelesaikan semua simulasinya guna membuka kotak penyimpanan rahasia, namun Tris keburu "mati" karena disuntik serum "pura-pura mati" oleh Peter akibat melawan saat dibawa ke ruang simulasi. 
  7. Tidak ada adegan simulasi 5 faksi untuk menyingkap rahasia kotak dalam buku karena memang tidak ada kotak dalam buku. 
  8. Kematian Jeanine. Di buku, Jeanine mati dibunuh oleh Tori (seniman tato) yang ingin membalas dendam kematian adiknya dan Jeanine langsung mati di kantornya tanpa ditahan. Di film, setelah markas Erudite berhasil diambil alih, Jeanine tidak langsung dibunuh, tapi ditahan dulu dan kemudian baru dibunuh oleh Evelyn (ibu Four) dalam sel tahanan. 
  9. Ending. Di buku, hanya sekelompok kecil yang tahu video rahasia yang berisi ajakan ke dunia di luar tembok, jadi faksi-faksi lain ataupun factionless masih belum tahu dan video juga tidak disebar. Di film, video tersebut disebar luaskan ke semua faksi dan nyaris terjadi eksodus masal dari seluruh faksi ke dunia luar. 
  10. Sci-fi. Di film science fictionnya cukup canggih, di buku sicence fictionnya kurang digambarkan. 
Bagi saya filmnya biasa saja, tapi saya lebih suka versi film yang plotnya lebih cepat daripada versi buku yang plot-nya terkesan dipanjang-panjangin dan pengarangnya seolah hilang arah akan ceritanya sendiri. Di buku, Jeanine hanya sekedar jahat, tapi di film, Jeanine jahatnya berkarakter karena mempunyai suatu alasan dan motif yang lebih bisa dipahami. Tapi mengingat perubahan yang cukup drastis antara film dan buku, saya hanya bisa menebak-nebak, mungkinkah di Allegiant nanti, ending di film dan buku akan sangat berbeda.

Selain itu karakter Tris dan Four di film lebih menyenangkan dan dewasa dibanding dengan buku yang banyak ributnya dan insecurenya. 

Mengapa saya menebak begitu, karena ending  Allegiant versi buku sangat tidak komersil dan tidak keren sama sekali, jadi mungkin saja sutradara akan mengganti ending Allegiant dengan ending yang lebih acceptable bagi penonton. 

Secara keseluruhan, Insurgent hanyalah seperti gabungan dari film-film YA macam The Hunger Games, The  Maze Runner dan tentu saja Harry Potter. 
BTW, untuk yang mau membaca review buku Insurgent, silakan klik ini.

Reviewed by:

1 komentar:

  1. Berarti ini case dimana film lebih bagus dari bukunya ya...Kayaknya juga Allegiant akan diubah endingnya, hahaha

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...