Pengarang: Jacqueline Wilson
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah: Poppy D. Chusfani
Jumlah halaman: 159 halaman
Cetakan 1, Oktober 2007
ISBN: 978-979-22-3277-6
Segmen: Anak-anak
Genre: Realistic fiction, drama, family
Rate: ★★★★
First review and the only review
in July, I guess my reading mood really, really in lowest degree this month.
The good things about low mood reading is I don’t interest with book sale.
While the bad things is, my reading progress really poor and my book pile did
not lessen. BTW, sebelumnya saya memilih buku A Wrinkle In Time untuk tema
posting bareng BBI pada bulan Juli ini. Tetapi setelah saya baca buku A Wrinkle
in Time, saya merasa buku tersebut lebih ke sains fiksi daripada buku anak.
Selain itu buku A Wrinkle in Time juga termasuk buku yang “sulit” bagi saya.
Karena selama 2 minggu, saya hanya sanggup membaca 100-an halaman saja padahal
bukunya tipis.
Eniwei, akhirnya saya putuskan
untuk berhenti dulu membaca buku A Wrinkle in Time dan memilih buku lain.
Tadinya mau Matilda, tapi rada tebal, sedangkan saya ingin yang lebih tipis dan akhirnya
pilihan saya jatuh pada The Worry Website karangan Jacqueline Wilson. Yah
mulanya agak mikir juga, apa buku ini termasuk buku bertema kenakalan
anak-anak? Tapi saya coba baca dahulu. Dan setelah saya membaca beberapa
ceritanya, saya putuskan kalau buku ini bisa masuk buku kenakalan anak-anak :D
BTW, kenakalan anak-anak itu
sendiri seperti apa? Jawabannya mungkin variatif, tergantung perspekstif
masing-masing orang memandang kenakalan itu sendiri. Ada anak yang nakal karena
keras kepala alias tidak bisa dinasehati. Ada anak yang nakal karena melanggar
peraturan. Ada anak yang nakal karena
suka membuat ulah, dll.
The Worry Website terdiri dari 7
cerita terpisah namun saling berhubungan. Masih-masing 7 cerita ini mewakili 7
anak yang mempunyai masalah dalam buku ini. Jadi ceritanya, ada sebuah situs di
sekolah yang bernama Situs Masalah yang digagas oleh Mr Speed, guru dari
anak-anak tersebut. Di Situs Masalah, setiap anak boleh menuliskan masalah apa
saja yang sedang mereka hadapi. Dan mereka tidak perlu merasa takut atau malu
akan rahasia mereka, sebab nama mereka akan dirahasiakan atau menjadi anonim
dalam situs tersebut.
Pertama, mari kita mulai dengan:
Holly
Masalah Holly adalah ia akan
mempunyai ibu tiri dan ia tidak suka dengan ibu tirinya. Tapi masalahnya ibu
tiri Holly tidaklah kejam seperti ibu tiri yang biasa ada dalam cerita dongeng.
Ibu tiri Holly justru manis dan baik hati. Namun Holly sudah terbiasa hanya
dengan adik perempuan dan ayahnya saja. Ibu Holly telah meninggalkan mereka
bertiga sejak adik Holly masih bayi. Holly takut kehadiran ibu tirinya akan
mengambil kasih sayang dan perhatian ayah dan adiknya.
Apa kenakalan Holly?
Saya rasa sikap keras kepala dan
penolakan Holly kepada calon ibu tirinya bisa masuk sebagai kenakalan. Holly
bersikap kurang ajar dan berkata-kata kasar kepada Ms. Morgan meski Ms. Morgan
bersikap sebaliknya. Saya paham mengapa Holly bersikap seperti itu, yang
menurut saya sebagai rasa insecure
dan juga ungkapan kemarahan akan kondisi keluarga Holly yang broken home.
Greg
Masalah Greg adalah ia naksir
pada seorang anak perempuan di kelasnya dan ia tidak tahu cara mengungkapkannya
perasaannya. Untuk menarik perhatian si
anak perempuan, Greg malah terus berbuat usil pada anak perempuan ini.
Apa kenakalan Greg?
Mengusili anak perempuan. Meski
maksud usilnya bukan karena jahat atau bully,
tapi karena Greg suka padanya dan ingin menarik perhatiannya. Hanya saja cara
Greg salah, karena bukannya berterus terang, Greg malah berbuat usil. Cerita Greg
ini agak mengingatkan saya sama hubungan Miiko – Tappei dari komik Hai Miiko!
Claire
Masalah Claire adalah ia suka
mendapat mimpi buruk. Biasanya ia mendapat mimpi buruk sehabis menonton film.
Karena ada adegan menakutkan dari film yang suka terbawa dalam mimpi buruk
Claire. Oleh sebab itu kedua orang tua Claire membatasi film-film apa saja yang
boleh ditonton oleh Claire.
Apa kenakalan Claire?
Claire menonton sebuah film
horror tanpa sepengetahuan orang tuanya. Karena Claire tahu bahwa mereka pasti
akan melarangnya. Akibatnya Claire sering mendapat mimpi buruk dari
adegan-adegan seram di film horror tersebut. Kenakalan Claire lebih ke tidak
mau mendengar atau menurut perintah orang tuanya untuk tidak menonton film
horror dan akhirnya Claire kena batunya.
William
Masalah William adalah ia merasa
tidak bisa apa-apa dan anak yang bodoh.
Apa kenakalan William?
Sejujurnya, William tidak nakal. Sebaliknya keadaan William sebagai anak dengan low self esteem akan membuat pembaca sangat bersimpati terhadapnya. Terlebih lagi perlakuan keluarga William terhadap William semakin membuat William merasa rendah diri. Mr. Speed memberikan suatu saran yang sangat bagus untuk anak dengan low self esteem seperti William yaitu encouragement terus menerus. Kalaupun ada kenakalan di sini, yaitu saat anak-anak tersebut tetap mengadakan lomba Mulut Raksasa alias lomba makan, padahal Mr. Speed sudah melarang mereka sebab perlombaan itu tidak baik untuk pencernaan mereka. Namun yang namanya anak-anak, semakin dilarang, justru biasanya semakin penasaran.
Samantha, Lisa dan Natasha.
Saya sengaja menggabungkan ketiga anak ini, karena sesungguhnya, saya tidak merasa mereka nakal. Sebaliknya cerita Samantha dan Lisa sangat sedih. Cerita Lisa sendiri merupakan salah satu karya dari anak yang mengikuti sayembara menulis cerita The Worry Website dan terpilih menjadi pemenang.
Satu paragraf dari cerita Samantha ini membuat saya sedih:
"Dad bilang dia tidak meninggalkanku, dia hanya meninggalkan Mum. Dia berkata bahwa dia masih ayahku dan sangat menyayangiku. Dia akan menjengukku setiap minggu. Tapi itu tidak terjadi karena Dad dan Sandy pindah ke tempat yang jauh, dan karena Sandy akan melahirkan, Dad tidak lagi sering berkunjung. Sudah berminggu-minggu aku tidak bertemu dengannya. Seharusnya akhir minggu lalu Dad datang untuk menghadiri ulang tahun Simon, dia sudah janji, tapi sehari sebelumnya dia menelepon untuk memberitahukan bahwa Sandy memberinya kejutan berupa tiket spesial perjalanan ke Paris, jadi mereka akan pergi ke sana alih-alih berkunjung ke sini."
Sumpah, saya tak sadar air mata saya jatuh saat membaca bagian ini. :(
Atau kisah Lisa yang juga sedih dan pilu:
"Aku takut meninggalkan ibuku pagi harinya, jadi aku terbatuk-batuk keras dan Mum membaringkanku di sofa. Aku berpura-puta tidur, mendengar Dad marah-marah sementara Mum berusaha menenangkannya agar tidak membuatku terbangun, yang justru membuat Dad berteriak lebih keras lagi.
Aku membuka mata persis saat dia memukul Mum dan pergi. Tubuhku bagai membeku. Begitu pintu menutup, aku berlari mendekati ibuku."
I cried while reading this part. Tema KDRT itu selalu sedih, apalagi kalau wanitanya tidak berdaya melawan. Kisah Lisa mengingatkan saya sama Lola Rose yang juga mengangkat tema KDRT.
Untuk Natasha, dibalik kondisi fisiknya yang tidak normal, tapi menurut saya Natasha diberkahi dengan keluarga yang baik dan menyayanginya plus finasial keluarganya juga tergolong mapan. Jadi menurut saya cerita Natasha tidak terlalu sedih.
Selesai membaca The Worry Website, saya jadi teringat dengan salah satu keinginan terpendam saya, yaitu menjadi guru yang bisa membantu anak-anak mengatasi masalah mereka. Karena terkadang, masalah datang dari orang dewasa yang berada di rumah dan kepada orang dewasa siapa lagi anak-anak bisa mengadu kalau bukan guru?
Reviewed by:
Children Literature Reading Project
Lucky Number 15 RC: Bargain All The Way
keren kayaknya kalau website itu betul-betul ada supaya jadi tempat menuangkan unek-unek, lebih baik daripada curhat di medsos.
BalasHapus