Romance atau romantis adalah kata-kata yang amat disukai oleh sebagian besar kaum hawa. Sebagian besar kaum wanita selalu mengidamkan pasangan yang romantis, hubungan yang romantis, dan lain-lain. Film-film bertema drama atau komedi romantis juga umumnya disukai oleh kaum wanita. Begitu pula dalam hal literatur. Cerita percintaan selalu abadi sepanjang masa, kalau ada pertanyaan jenis genre macam apa dalam dunia penulisan yang akan selalu ada tanpa takut ketinggalan jaman atau terpengaruh trend? jawabannya adalah genre percintaan.
Novel romance selalu mempunya pasar setia, saya pun dulu awal-awal membaca novel tebal dimulai dengan cerita romance, waktu itu saya ingat novel harlequin sangat identik dengan genre romance. Padahal belakangan diketahui kalau herlequin mempunyai genre lain juga selain romance walau mungkin di Indonesia utamanya romance. Baru-baru ini Melody Violine mengadakan giveaway dalam giveaway itu ada quis yang pertanyaannya adalah "apa yang kamu harapkan dari novel romance?"
Ada beberapa jawaban yang menarik seperti dari
Yang saya harapkan dari novel romance adalah chemistry yang dalam
antarkarakter, penyelesaian konflik batin mereka tentang trust-betrayal
yang beradu dengan masalah yang tengah mengurung mereka. Bukan sekadar
kisah romantis bertabur keju asam. Intrik yang terjadi pun bukan melulu
pada kisah romansa mereka sendiri, melainkan sesuatu yang lebih besar,
lebih dalam, dan lebih gelap ... dan bagaimana ketahanan cinta,
kepercayaan, dan ikatan di antara mereka diuji dalam intrik yang rumit
itu.
Yang aku harapkan dari novel romance adalah cerita yang benar-benar
menunjukkan chemistry antara hero dan heroinenya, perkembangan perasaan
mereka dari halaman demi halaman yang aku baca. Aku nggak terlalu suka
novel romance yang terlalu mengumbar adegan cinta secara fisik tapi
melupakan unsur emosinya. Sebaiknya semuanya diceritakan secara pas.
hehe.
Aku suka chemistry yg terbentuk dari perdebatan unik yg lucu. Jadi ga
melulu romantisme klise. Tapi sebenernya asalkan ada hubungan antara
hero dan heroine yg ga egois itu pasti jadi cerita yg oke :D
FennyHerawatiYusuf
Yang aku suka itu yang ga lebay, dan tokoh laki lakinya gak nyakitin
perempuan lain. Pokoknya dalam cerita cinta itu gak boleh ada laki laki
yang nyakitin perempuan lain demi hidup bahagia bersama perempuan lain
yang dicintainya. Kayak novelnya Sunset Bersama Rosie-nya tere liye,
saya paling benci karakter seperti Tegar.
riki pratamasari
saat membaca novel romance yang aku harapkan adalah para tokohnya punya
karakter dan prinsip yang kuat, yang sering kali karakter/prinsip itu
saling bertentangan sehingga pada akhirnya mereka belajar untuk saling
berkompromi dan manyatukan karakter/ prinsip mereka... juga permainan
emosi yang bisa menaik-turunkan emosi pembaca... dan yang penting
perjuangan cintanya terasa sehingga pada saat akhirnya pada saat happy
ending akan benar2 terasa happy nya^^
Happy Goo
yang aku harapin dari novel romance pastinya ceritanya ga klise dan ga
mudah di tebak. bisa ngebuat kita ngeluarin emosi, dilengkapi konflik yg
menarik yg ngebuat kita penasaran dgn ending cerita tsb. dan pastinya
chemistry para tokoh tersalur dgn tepat. Ga mesti happy ending, yg
penting ceritanya jelas sehingga ngebuat kita ga mudah lupa sama cerita
tsb dan malah pgn baca berulangkali. :)
yg aku harapkan dari novel romance ialah tokoh2 yg terlibat dalam
hubungan romance itu ngga too good to be true. Dan juga akan lebih bagus
lagi, kalau ada pesan moral dalam novel romance itu. Ga perlu happy
end, ga perlu terlalu manis romance-nya, yg penting romance itu simple
tapi bisa bikin heartwarming..
daneeollie
Yang kuharapkan dari novel romance tentu saja jalan certa yang menarik,
chemistry yang kuat antara kedua tokoh utama, dan perkembangan karakter
mereka berdua yang terjadi di sepanjang cerita cinta mereka. Dialog dan
interaksi dua tokoh utama yang menarik dan cerdas biasanya membuatku tak
mampu melepaskan novel romance itu sampai selesai. Apapun akhir kisah
cinta dalam sebuah novel romance tidak pernah kupermasalahkan, bahagia
ataupun sedih, sepanjang itu adalah akhir yang terbaik bagi kisah cinta
kedua tokoh utama aku akan menerimanya.
yang kuharapkan dari cerita romance itu chemistry antara kedua tokoh
utamanya, alurnya yang nggak biasa, udah itu aja yang menurutku paling
penting, jika kedua hal tersebut diramu dengan luar biasa, buku itu akan
menjadi hebat :D
Itu adalah beberapa contoh jawaban yang cukup bagus menurut saya dan dari jawaban-jawaban itu ada beberapa point yang akan saya rekap, mengenai hal-hal penting yang harus ada dalam genre romance, yaitu :
- Chemistry, ini hal paling utama dalam kisah percintaan karena chemistry itu menentukan interaksi. Nah pertanyaannya bagaimana contoh chemistry yang bagus dan yang tidak? romance bukanlah bacaan favorit saya, saya suka romance tapi saya tidak membaca romance sebanyak mereka yang memang penggemar genre tersebut, tapi saya ada beberapa yang saya anggap favorit, misal Devil in Winter karangan Lisa Kleypas tentang rake/playboy/badboy yang jatuh cinta pada gadis gagap dan pemalu. atau Comanche Moon karangan Catherine Anderson tentang love-hate relationship. Dua itu yang menurut saya paling membekas di hati saya, hehehe. Terus kalau chemistry yang kurang seperti apa? sejujurnya saya tidak mau menjawab ini karena ini semua balik ke selara masing-masing dan sangat subyektif, tapi saat saya merasa bosan dalam membaca buku romance, saya anggap chemistry kedua tokoh utamanya kurang nyambung atau sekedar dipaksakan oleh pengarang.
- Konflik batin, ada beberapa orang yang suka membaca kisah percintaan yang berat dan melibatkan konflik batin, saya mungkin termasuk yang ini. Kisahnya bisa bermacam-macam, biasanya hero dan heroinenya datang dari latar belakang yang saling bertentangan, apakah itu status sosial, negara yang saling berperang, perbedaan keyakinan, atau profesi yang bertolak belakang, misal mata-mata oraganisasi kriminal dan polisi. Konflik batin disini biasanya hero dan heroinenya harus memilih antara cintanya atau kepada siapa mereka selama ini percaya dan berpegang.
- Bukan sekedar fisik tapi lebih ke perasaan. Kalau ada hal-hal yang tidak saya sukai dari novel-novel romance yang terbit belakangan ini, macam historical romance dan paranormal romance adalah interaksi karakternya lebih banyak di sexual tension daripada emosi atau perasaan mereka. Mungkin ada yang suka, tapi karena kita terbiasa dengan budaya timur yang lebih sopan, kita lebih suka yang interaksinya lebih mengutamakan emosi dan perasaan daripada ketertarikan fisik semata.
- Likeability characters. Dalam genre fantasy, horror dan genre-genre lain yang lebih berat, mungkin oke-oke saja dengan hero yang sifatnya antihero tapi dalam novel romance, faktor likeability itu penting, karena cinta itu diibaratkan dengan sesuatu yang indah, baik dan tidak egois. Kalau pengarang membuat tokoh yang terlalu dibenci, yang ada pembacanya merasa ilfil.
- Happy ending, ini masih diperdebatkan, tapi 70% pasar pecinta genre romance ingin happy ending. Yang saya maksud 70% pasar pecinta novel romance adalah mereka yang umumnya lebih memilih genre romance untuk mereka baca ketimbang genre lain. Karena mereka biasanya tidak menyukai cerita yang setelah perjalanan cinta hero dan heroinenya berlika-liku tau-tau endingnya malah tambah suram. Bagi saya sendiri yang bukan penggemar berat romance, happy or not happy ending tidak masalah asalkan penyelesaiannya tidak memaksa.
Yah itu saja beberapa point yang saya tangkap, dan seperti yang saya bilang, pada dasarnya saya sendiri bukanlah hardcore romance reader. Karena dalam romance jarang menawarkan sesuatu yang baru, namun cerita romance bisa menjadi segar asalkan dikemas dengan tepat dan saya pribadi lebih suka romance sebagai bumbu penyedap daripada cerita utama tapi bukan berarti saya tidak suka membaca romance, justru kalau ada romance yang bisa mengaduk-ngaduk perasaan, saya jadi malah bergairah untuk membacanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar