Kamis, 30 Mei 2013

THE SEA OF MONSTERS - LAUTAN MONSTER (PERCY JACKSON AND THE OLYMPIANS #2)

✭✭✭
Judul Buku : The Sea Monsters (Lautan Monster)
Pengarang  : Rick Riordan
Penerbit : Mizan Fantasy

Aku mau bercerita mengenai mitologi dari Yunani :

Setelah nyaris 1 tahun Percy berhasil melewatkan  tahun ajaran di sekolahnya dengan normal dan damai tanpa kejadian aneh, mendadak di hari terakhirnya di sekolah justru banyak kejadian aneh menimpa Percy. Misalnya tiba-tiba saja Percy mengalami mimpi buruk bahwa sahabatnya, Grover dalam bahaya, lalu tiba-tiba  ada monster kanibal yang muncul saat jam pelajaran olahraga sedang berlangsung dan membuat kekacauan di mana-mana. 

Percy meninggalkan keadaan yang kacau di sekolah manusianya dan menuju ke perkemahan blasteran. Namun sesampainya di perkemahan blasteran, ternyata keadaan lebih buruk karena banyak monster yang menyerang para pekemah di camp blasteran. Hal itu disebabkan karena pohon Thalia yang sihirnya selama ini melindungi perkemahan blasteran mendadak layu dan sekarat akibat diracun oleh seseorang. Untuk menyembuhkan kembali pohon Thalia, diperlukan bulu domba emas. Masalahnya bulu domba emas tersebut terletak di tempat yang sangat berbahaya yaitu di sebuah pulau yang berada di tengah-tengah Lautan Monster dan dijaga oleh sosok cyclops ganas. 

Kesan saya :
Saya ngga pernah nyangka kalau saya akan menikmati Percy Jackson : The Sea Monsters. Karena jujur saja, buku Percy Jackson yang pertama itu kurang enak dibaca dan ceritanya agak annoying (IMO), saya sempet buat review singkat saya tentang Percy Jackson 1 di goodreads. Secara pribadi, saya suka sama terjemahan Percy Jakson 2 ini, karena bahasanya lebih ringan dan santai (sesuai dengan genre YA) dibanding terjemahan Percy Jackson 1. Saya baca Percy Jakcson 1 sudah termasuk lama sejak tahun 2010 dan seingat saya, termasuk buku yang saya baca dengan lama (alias kurang enjoyable) mungkin sebagian akibat faktor terjemahan yang kurang masuk, meskipun penerjemahnya cukup terkenal.

Boleh dibilang akibat buku 1 nya yang kurang enjoy, saya jadi kurang minat baca sequelnya, namun berhubung tahun ini saya banyak ikut reading challenge, salah satunya yang dihost oleh Ren's Little Corner yaitu tentang  judul buku yang mengandung unsur nama. Berhubung saya ngga terlalu banyak timbunan buku-buku dengan unsur nama dalam judulnya, maka saya masukkin yang saya punya dahulu, salah satunya Percy Jakson : The Sea Monsters.

Faktor kedua yang bikin saya kepingin lanjut baca buku ini, adalah faktor film Percy Jackson : The Sea Monsters yang akan rilis pada pertengahan Agustus 2013, dan sudah rahasia umum kalau film itu ngga sebagus bukunya dan sering kali ceritanya beda sama buku jadi  lebih baik saya baca bukunya dulu sebelum nonton filmnya.

Overall saya suka sama buku kedua Percy ini dan saya bacanya pun termasuk cepat. Apalagi dengan celetukan-celetukan humor sarkasme bin sinis ala Percy yang sukses bikin saya nyengir kuda. Terus karakter Percy juga lebih dewasa disini, sekiranya dalam hal "kualitas pahlawan". yaitu melindungi mereka yang kena bully, mengalah bila memang diperlukan (ngga egois), masih mempunyai rasa iba terhadap musuhnya, sigap menolong saat melihat ada yang membutuhkan atau terluka. Secara pribadi, itu cukup untuk membuat saya menyukai karakter tersebut. 

Tadinya saya mau kasih buku ini 4 bintang cuma ada 1 hal yang bikin saya ngga suka sama eksekusi cerita di buku ini yaitu terlalu banyak faktor Deus ex Machina. Kalau menurut saya beberapa point ini adalah faktor kebetulan untuk mempercepat plot device : highlight to view spoiler

  1. Percy yang mendapat 3 ransel dari Hermes komplit dengan semua perlengkapan yang dia butuhkan untuk petualangannya. (hal 138)
  2. Saat Percy kewalahan melawan Cyclops tiba-tiba saja Percy mendapat kekuatan untuk menghajar Cyclops bertubi-tubi. (hal 286 - 288)
  3. Saat Percy dkk nyaris kalah pasti muncul bala bantuan dengan timing yang tepat. Misal saat Tyson membantu Percy saat Percy vs Cyclops atau Chiron plus pasukan centaur yang tiba-tiba datang saat Percy yang tinggal selangkah lagi akan dibunuh oleh Luke. 
Jadi yah makanya 4 bintang nya saya kurangi 1, karena kebanyakan Deus ex Machina. Seperti yang saya pernah bilang dalam review saya di Percy Jackson 1 kalau Percy ini ibarat versi ringan plus kocak dari Harry Potter. Kronos ingetin saya sama om Voldie. Annabeth yang smart-ass ingetin saya sama Hermione, sedangkan Grover yang terkadang konyol ingetin saya sama Ron Weasley, hanya saja kalau Harry Potter itu cenderung serius, kelam dan ceritanya juga lebih kompleks sehingga orang dewasa pun banyak yang suka, sedangkan Percy Jackson memang lebih dibuat untuk  anak-anak. 

Ada 1 quite bagus di buku ini :
"Sepupu kecilku, jika ada satu hal yang kupelajari sekian ratus tahun ini, itu adalah bahwa kau tak bisa menyerah begitu saja menghadapi anggota keluargamu, betapa pun buruknya tingkah mereka. Tak masalah kalau mereka membencimu, atau mempermalukanmu, atau sekadar tak menghargai idemu menciptakan Internet-" 

Yah intinya sudah ngerti kan :D tapi sepertinya buku ini tidak jadi saya ikutkan dalam tantangan What's in a Name Reading Challenge karena saya baru ngeh kalau judul buku ini sebetulnya The Sea Monsters, bukan Percy Jackson and The Olympians, karena itu merupakan judul seri buku. Untuk buku selanjutnya, kalau ada diskon menarik, saya mau beli lanjutannya, karena rasanya sekarang saya sudah masuk dan menikmati petualangannya Percy.

O ya, tadi saya ngomong soal film Percy Jackson and The Olympians : Sea Monsters, ada yang sudah lihat trailer terbarunya :


WHAT THE FU*K ! Saya tau kalau book to movie adaptation memang ngga pernah sama persis tapi dari trailernya, sangat jelas bagian Grover terlalu dibuat berbeda dengan di buku. Yang sudah baca bukunya pasti ngerti, saya ngga akan sop-iler walau merasa sangsi. Yah sebagai tukang ngayal sejati yang selalu bermimpi ingin pergi ke Hogwarts, Narnia, Middle Earth, Planet Pandora tempat tinggal bangsa Na'vi dan sekitarnya, saya pasti tetap akan menonton film Percy Jackson : Sea Monsters (eh itu yang jadi Hermes rupanya om Brendan Fraser, ternyata bukan)

Buku ini saya ikutkan dalam Fantasy Reading Challenge 2013 kategori Pemenang Penghargaan atau Award Winner, yaitu penghargaan Mark Twain Award pada tahun 2009.

6 komentar:

  1. Buatku serial Percy itu makin ke belakang makin bagus kok. Jadi tetep ikutin yaaa. Btw aku punya seri mizannya. Mo pinjem? Kalo iya, aku bawain pas kopdar.

    Btw (lagi) aku baru tahu kalo film ke-2nya bakal keluar. Kirain stop di satu

    BalasHapus
  2. mabk Dewi, aku baru baca comment ini sekarang, jadi baru tau. Tapi masih ada next kopdar :D lagian buku2 aku masih banyak di timbunan dan Percy bukan yg masuk target rading dalam waktu deket.

    Sama, aku kirain filmnya bakal bernasib kaya Golden Compass

    BalasHapus
  3. nah, seri Percy Jackson adalah seri fantasi favoritku,,, heheh,,
    yup,film keduanya mau rilis yah,, aku lupa kapan..
    tapi yah, aku agak kecewa sama film pertamanya, terlalu banyak yang gak sesuai di buku,, terlalu melenceng, deskripsi tokohnya palagi.. ewww

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama, film sekuelnya juga banyak yg gak mirip. Tapi masih menghibur lha bisa bikin ngakak :D

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...