Selasa, 01 April 2014

TIGER'S CURSE: THE IDEA IS GOOD BUT EXECUTION IS TOO TWILIGHTISH

Judul Buku: Tiger's Curse (The Tiger Saga #1)
Pengarang: Colleen Houck
Penerbit: Mizan Fantasi (Mizan Group)
Penerjemah: Angelic Zai Zai
Penyunting: Prisca Primasari
Proofreader: Wiwien Widyawanti
Jumlah Halaman: 634 Halaman
Terbit: Cetakaan 1, Februari 2013
Segmen: Remaja, Dewasa Muda
Genre: Fantasy, Paranormal Romance
Harga: Rp 48.300 (30% off dari Rp 69.000, beli di www.mizan.com)
Rate: ★★

Warning: Saya akan mereview dengan emosi dan mungkin lebay dan mungkin alay.

Jadi ceritanya: Ada seorang gadis bernama Kelsey, ia hanya gadis yang biasa-biasa saja (serius, dia beneran biasa aja, ngga ada istimewanya sama sekali, baik dari karakteristik atau pun kemampuan). Tapi entah bagaimana, dia terpilih sebagai The Choosen One untuk memecahkan kutukan seekor harimau putih. Yang sebenarnya bukanlah hanya seekor harimau putih tapi seorang pangeran dari India yang telah berusia 300 tahun. Untuk memecahkan kutukan sang pangeran, Kelsey ditemani si harimau putih harus melakukan berbagai misi bila ingin sang harimau kembali menjadi manusia. 

Itu aja sih premisnya dan secara keseluruhan idenya bagus, karena:
1. Memecahkan kutukan selalu kaya akan unsur petualangan, misteri dan teka-teki tapi (ehem tapinya ntar aja saya bahas di bawah).
2. Mitologi India. Jarang kan buku YA yang ditulis oleh penulis bule mengangkat mitologi India/Hindu (macam Dewi Durga, Kerajaan Hanoman, dll), biasanya mitologinya gak jauh-jauh dari mitologi barat macam Yunani, Romawi, Skandinavia (norse myth), Slavik. Sebagai pecinta aneka mitologi, inilah salah satu alasan saya membeli buku ini. 
3. Settingnya di India dan ada menjelajah ke hutan, gua, kuil, mirip-mirip sama Indiana Jones gitu deh.

Tapi sayangnya (inilah maksud peringatan emosi saya di atas):

1. Karakter utama ceweknya NGGA BANGET. Sumpah deh saya benar-benar BETE sama Kelsey terutama setengah bagian buku ke belakang. Haishh, another Bella Swan 2.0. Atau malah lebih parah dari Bella? Pertama Kelsey itu lebay, terutama kalau udah fangirling sama Pangeran Ren. Sayang, saya tidak hitung, berapa kali kalimat, Ren tampan luar biasa, bermata biru kobalt, berdada bidang, berotot, kekar, berkulit perunggu keemasan (patung kali yah) disebut sama Kelsey. Oke, saya paham, saya pun pernah fangirling tapi ngga seLEBAY itu kali. Apalagi bab-bab terkahir, OH NO, bahkan pas Kelsey mau mampus aja masih sempet fangirling, ini contohnya (AGAK SOP-ILER):
"Tidak apa-apa. Menatap wajah rupawannya untuk terakhir kali sudah cukup bagiku. Aku akan meninggal sebagai perempuan yang bahagia. "
Awalnya saya emang sebal sama adegan ini, tapi setelah saya telaah sebentar, saya malah ngakak bacanya. Mungkin buku ini bukan cuma bergenre paranormal romance, mungkin buku ini juga  berunsur komedi. Karena normalnya, kalau orang sekarat di tengah keadaan genting, lebih wajar kalau dia berpikir supaya orang yang dicintainya selamat atau berpikir hal lain alih-alih mengagumi ketampanan fisik. Tapi seperti yang saya bilang Kelsey itu lebay dan tidak berpikir logis.

Selain lebay, Kelsey juga ratu dramah banget, pake acara play hard to get segala cuma karena alasan ngga pede, padahal cowoknya ganteng, tajir, gentleman plus pangeran pula yang udah rela mati demi dia.  Terus cara dia berpikir juga kekanak-kanakan banget. Alih-alih mempunyai pola pikir ala cewek remaja berusia 18 tahun, saya nangkepnya seperti anak umur 13 tahun, misal di halaman 266 ssat dia lagi mendengar salah satu legenda India, dia ada mikir begini "Aku ingin tahu bagaimana tepatnya dia memindahkan gunung. Kuharap kami tak perlu melakukan itu." Terus lagi dia juga whinny banget, suka merengek dan ngeluh sepanjang misinya. Tapi hoki banget dia sampai bisa disukai sama 2 orang pangeran India yang ganteng.  Padahal awal-awal, karakter Kelsey masih cukup oke, tapi sejak dia kenalan sama Ren, mulailah semuanya all over the place.

2. Penuturannya membosankan. Seperti yang saya bilang di atas, cerita ini ada unsur petualangan, fantasi (walau porsi romance dan kegalauan Kelsey sangat mendominasi) dan teka teki. Seharusnya semua unsur itu bisa bikin seru dan bisa bikin penasaran, tapi saya malah sering mengantuk dan berakhir meluk guling (BTW, saya nggak membayangkan Ren atau Kishan waktu meluk guling) saat membaca petualangan Kelsey dalam menunaikan misinya. Entah apa karena penuturan Kelsey yang terlalu menye-menye atau cara penulis mengeksekusi misterinya lebih ke tell rather then show (rata-rata via dialog dan percakapan). Makanya saya berasa bosan. Dan sumpah membaca suatu buku yang membosankan sepanjang 634 halaman, itu terasa PR banget. Yeah, I could skimming or DNF (did not finish), but maybe I still hope, the plot will getting better near the end, which actually I was wrong.

3. Mr Kadam. Saya tidak punya masalah dengan Mr Kadam, tapi rasanya kemunculannya seperti deus ex machina.

Tapi ada juga yang saya suka, seperti:
Kedua pangeran (Ren dan Kishan). Sebagai cewek, wajar bila memimpikan punya cowok seperti Ren atau Kishan. Untuk Ren alias Pangeran Dhiren, awalnya saya suka sama dia, karena dia gentleman dan sopan, mau berciuman pun dia minta ijin. Tapi makin ke belakang, entah mengapa saya merasa karakternya standar saja. Khas cowok-cowok dalam novel-novel YA romantis. Untuk pangeran Kishan, kemunculannya belum banyak, tapi meski begitu saya suka, karena dia ramah, gampang bergaul dan apa adanya.

Beberapa concept art yang saya temukan tentang kedua pangeran:

Ren concept, source from here

Ren & Kishan, source from here

Saya dengar novel ini juga akan dibuat filmnya. Saya agak sulit membayangkan aktor yang akan menjadi kedua pangeran. terutama pangeran Dhiren (yang digambarkan bermata biru kobalt, setengah India dan setengah (kemungkinan) China). Yang jelas aktor India tampan lebih banyak di bollywood bukan hollywood. 

How about Shahid Kappor & Siddharth Maholtra 

Untuk pemeran Kelsey, saya tidak peduli. Overall kalau ditanya is this better than Twlight? Mungkin saya hanya bisa bilang secara ide jauh lebih bagus dan kaya dari seri vampir bling-bling tersebut, tapi penuturannya dan lead femalenya sama saja. Seandainya penulis membuat karakter Kelsey lebih likeable atau dibuat lebih menderita, mungkin saya bisa bersimpati.

Bukankah penderitaan akan membuat pembaca menjadi simpati dengan karakter utama? Seperi Katniss dalam The Hunger Games, Tris dalam Divergent, Lena dalam Delirium, Karou dalam Daughter of Smoke & Bone, Meghan Chase dalam The Iron King, Knife dalam Knife, dan seterusnya. Sementara yang saya tangkap dalam buku ini, yang lebih menderita justru karakter cowoknya. Kalau Kelsey menderitanya lebih karena dia buat-buat sendiri alias Ratu Dramah.

Mengapa saya selalu membandingkan semua YA heroine dengan Bella Swan, karena berkat Bella atau Twilight-lah yang mempopulerkan karakter seperti itu dan pola cinta segitiga (1 cewek diperebutkan 2 cowok keren). Dan pada dasarnya saya tidak peduli dengan Bella, apa dia mau diperebutkan vampir, manusia serigala atau kolor ijo sekalian, tapi yang jelas untuk saya pribadi, baca romens kalau saya ngga suka atau sebal dengan karakternya tuh nggak enjoy banget. Ide cerita udah bagus, tapi sayang kalau dirusak sama karakter utama dan penuturan yang membosankan. Well just my 2 cents. 


5 komentar:

  1. toko buku online terlengkap & terpercaya GarisBuku.com

    BalasHapus
  2. Padahal seri ini diobral murah terus sama periplus, tapi positif ga mo beli deh. Lagi cape juga sama cinta segitiga yang ga bermutu, kebanyakan pasti kejadian gegara cewenya mental selingkuh, sebel sedikit langsung dijadiin alesan buat terjang ke cowok lain.
    Review yang bagus, bacanya sampe ngakak XD

    BalasHapus
  3. Yay. tadinya padahal mau nyoba baca gara gara baca twit mizan kapan hari tuh.
    Tapi kayanya mending di skip aja ya hahaha
    aku tidak tahan dengan cinta segitiga. Lelaaah aku sudah lelah~~

    BalasHapus
  4. hahahaha. :))
    aku pun sebel ama Kelsey :)) :))

    Aku ga demen ama Ren. demennya ama Kishan. Untung aja ini petualangan mecahin kutukannya bikin penasaran, coba kalo isinya cuma kisah cinta kelsey doang, males >.<

    BalasHapus
  5. Wahaha... lengkap banget repiunya :))

    Aku gak mau baca kayanya *untung belum punya* malesin bener karakter ceweknya :))

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...