Judul: Liesl & Po
Pengarang: Lauren Oliver
Penerbit: Mizan Fantasi
Penerjemah: Prisca Primasari
Editor: Esti A. Budihabsari
Proofreader: Yunni Y.M.
Jumlah halaman: 320 halaman
Cetakan 1, April 2013
Segmen: Anak-anak, semua umur
Genre: Fantasi
Beli di: Stand Mizan IBF, Rp 34.000 (20% off dari 42.500), bisa juga beli di rakuten atau bukukita
Rate: ★★★½
Kehidupan Liesl sepeninggal ayahnya terasa begitu sepi, sedih dan hampa seperti dunia tanpa warna. Namun pada suatu hari Liesl didatangi oleh 2 sosok hantu bernama Po dan hewan peliharaannya yang bernama Bundle. Mengetahui bahwa Po adalah hantu yang bisa menembus dunia hantu dan dunia manusia, Liesl meminta tolong pada Po untuk mencari ayahnya dan menyampaikan pesan yang tak sempat dikatakan Liesl saat sang ayah meninggal.
Liesl & Po, adalah buku kedua Lauren Oliver yang saya baca. Berbeda dengan Delirium yang lebih ditujukan untuk pembaca remaja, kali ini tulisan Lauren Oliver ditujukan untuk pembaca yang lebih muda. Dan sama hal nya dengan Delirium, Lauren Oliver adalah pencerita yang handal, meski gaya bahasanya lebih sederhana, namun sudah menjadi kebiasaan Lauren Oliver untuk membuat narasi yang indah dan penuh metafora dalam setiap bukunya.
Pengarang: Lauren Oliver
Penerbit: Mizan Fantasi
Penerjemah: Prisca Primasari
Editor: Esti A. Budihabsari
Proofreader: Yunni Y.M.
Jumlah halaman: 320 halaman
Cetakan 1, April 2013
Segmen: Anak-anak, semua umur
Genre: Fantasi
Beli di: Stand Mizan IBF, Rp 34.000 (20% off dari 42.500), bisa juga beli di rakuten atau bukukita
Rate: ★★★½
Kehidupan Liesl sepeninggal ayahnya terasa begitu sepi, sedih dan hampa seperti dunia tanpa warna. Namun pada suatu hari Liesl didatangi oleh 2 sosok hantu bernama Po dan hewan peliharaannya yang bernama Bundle. Mengetahui bahwa Po adalah hantu yang bisa menembus dunia hantu dan dunia manusia, Liesl meminta tolong pada Po untuk mencari ayahnya dan menyampaikan pesan yang tak sempat dikatakan Liesl saat sang ayah meninggal.
Di lain tempat, seorang Alkemis telah berhasil membuat sebuah sihir paling hebat yang pernah ada. Di mana sihir ini akan membuat yang tua menjadi muda kembali dan yang mati dapat hidup kembali. Sihir tersebut disimpan dalam sebuah kotak kayu kecil, namun akibat kesalahan sang murid, kotak kayu berisi sihir tersebut tertukar dengan kotak kayu yang di dalamnya terdapat abu ayah Liesl.
Melalui Po, Liesl tahu bahwa keinginan terakhir ayahnya adalah agar dapat dimakamkan bersama-sama dengan istrinya yang telah meninggal di bawah sebuah pohon willow di rumah lama mereka. Bersama-sama, Liesl & Po (yang tidak tahu bahwa kotak kayu berisi abu ayahnya telah tertukar dengan sebuah sihir paling hebat yang pernah ada) berniat melarikan diri dari loteng tempat ia dikurung oleh ibu tirinya yang kejam, agar dapat mengubur abu ayahnya di bawah pohon willow tempat sang ibu juga dimakamkan di sana.
Namun perjalanan Liesl tidak mudah, karena sang Alkemis murka saat tahu kalau kotak yang menyimpan sihir ajaibnya telah hilang dan bertekad untuk merebutnya kembali.
Liesl & Po, adalah buku kedua Lauren Oliver yang saya baca. Berbeda dengan Delirium yang lebih ditujukan untuk pembaca remaja, kali ini tulisan Lauren Oliver ditujukan untuk pembaca yang lebih muda. Dan sama hal nya dengan Delirium, Lauren Oliver adalah pencerita yang handal, meski gaya bahasanya lebih sederhana, namun sudah menjadi kebiasaan Lauren Oliver untuk membuat narasi yang indah dan penuh metafora dalam setiap bukunya.
Dengan segera, Ms. Oliver membawa saya mengikuti petualangan, Liesl, Po dan Will dalam mencapai tujuan mereka. Bagaimana Liesl menggambarkan dunia yang suram saat tiba di Cloverstown, dunia yang miskin, penuh debu, anak-anak yatim piatu dan pengemis. Mungkin karena ini buku anak-anak, saya merasa banyak sekali faktor kebetulan dalam buku ini. Sejak awal banyak sekali kebetulan yang terjadi, mulai dari pertemuan Po dan Liesl lalu pertemuan Liesl dengan Will, si murid Alkemis, hingga tokoh-tokoh macam wanita tua di kereta, polisi, penjaga yang baik hati, semua kebetulan yang akhirnya membantu Liesl & Will yang untungnya diceritakan dengan gaya yang tidak seperti kebetulan.
Satu-satunya yang saya kurang suka dari buku ini, adalah karakter-karakternya yang terlalu stereotype dan dangkal. Liesl si protagonis yang baik hati namun saya merasa Liesl terlalu Mary Sue dan kurang digali, gambaran penulis tentang Liesl hanyalah gadis yang polos dan jago menggambar. Lalu ada Will yang alih-alih membuat saya simpati malah kesannya jadi menyebalkan. Sementara tokoh-tokoh antagonis, digambarkan tidak hanya berwatak buruk tapi juga buruk rupa. Sedikit banyak mengingatkan saya akan stereotype bacaan jaman dahulu dimana tokoh jahat umumnya digambarkan buruk rupa, sementara tokoh baik biasanya cantik atau tampan. Padahal menurut saya lebih menarik kalau sebaliknya.
Karakter yang saya lumayan suka di sini adalah Po si hantu yang cerdik dan panjang akal. Boleh dikatakan tanpa Po, mungkin Liesl masih terkurung di atas loteng rumahnya.
Tiga bintang untuk ceritanya dan tambahan setengah bintang karena ilustrasinya yang cantik. Buku ini akan bagus sekali kalau berwarna.
Karakter yang saya lumayan suka di sini adalah Po si hantu yang cerdik dan panjang akal. Boleh dikatakan tanpa Po, mungkin Liesl masih terkurung di atas loteng rumahnya.
Tiga bintang untuk ceritanya dan tambahan setengah bintang karena ilustrasinya yang cantik. Buku ini akan bagus sekali kalau berwarna.
Berikan ikan pada seseorang, maka dia akan menikmatinya hari itu saja; ajari seseorang untuk memancing ikan, dan dia akan menikmati hasil untuk selamanya." ~hal 121
Tidak ada komentar:
Posting Komentar