Sabtu, 21 Maret 2015

FORTUNATELY, THE MILK: JANGAN MIKIR, CUKUP BACA DAN NIKMATI

Judul: Fortunately, The Milk (Untunglah, Susunya)
Pengarang: Neil Gaiman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah: Djokolelono
Jumlah halaman: 128 halaman
ISBN: 978-602-03-1225-5
Cetakan 1, Januari 2015
Segmen: Anak-anak
Genre: Fantasi, humor, petualangan
Harga: Rp 35.000
Rate: ★★★★

Tersebutlah pada suatu pagi, ada seorang ayah dan 2 anaknya yang sedang sarapan. Namun sarapan mereka terganggu karena ternyata susu di kulkas sudah habis, sedangkan anak-anak butuh susu untuk makan sereal dan ayah juga butuh susu untuk minum teh. 

Akhirnya ayah pun pergi sebentar untuk membeli susu. Namun ternyata ayah tidak pergi sebentar. Ayah justru pergi cukup lama dan ketika kembali ayah menceritakan apa yang menyebabkan ayah pergi lama, padahal ayah cuma membeli susu di toko dekat rumah. 

Ternyata dalam perjalanan pulang ke rumah setelah membeli susu, ayah diculik oleh UFO, lalu ayah melarikan diri dan ketemu dengan bajak laut, selanjutnya ayah ikut naik balon udara bersama seekor Profesor stegosaurus yang membawa ayah melintasi ruang dan waktu. Lalu bagaimana ayah bisa kembali pulang ke rumah dan membawakan susu kepada anak-anaknya?

Jika mau tahu petualangan ayah, silakan baca sendiri buku yang juga kaya akan ilustrasi ini.

Absurd. Itulah satu kesan yang saya dapat sepanjang saya membaca buku ini. Satu pesan saya, jangan menganggap serius cerita dalam buku ini seperti apakah petualangan ayah nyata atau cuma karangan? Atau mengapa ayah mengarang cerita aneh dan tidak masuk akal yang kesannya ayah sedang membohongi anak-anaknya. Dalam ucapan terima kasihnya Neil Gaiman mendedikasikan buku ini untuk salah satu anaknya yang juga tidak percaya cerita ini. Saya rasa Neil ingin mengajak kita semua kembali ke masa kanak-kanak kita, di mana kita masih percaya pada cerita dongeng, petualangan dan mimpi  yang biasanya suka menghilang saat umur kita makin bertambah. 

Eniwei, gara-gara baca buku ini, saya jadi beli cereal dan susu, walau bukan untuk sarapan tapi untuk makan malam, oke abaikan saja yang itu.

Yang bikin saya suka sama buku ini adalah:
  1. Ilustrasinya yang juga bagian dari isi cerita.  Jadi dari tulisan bisa nyambung ke gambar.
  2. Unpredictable. Sisi positif dari absurd adalah tidak terduga. Bisa bayangin, dari ketemu Alien, terus ke bajak laut, terus ke suku pedalaman, terus ketemu gunung batu yang bisa hidup terus nyasar ke dunia gothic kaum wumvir. Jadi petualangan ayah ini nggak ketebak deh.
  3. Profesor Stegosaurus, kapan lagi melihat Stegosaurus bisa menjadi profesor dan menulis buku :D
  4. Berimajinasi itu seru, saya rasa ini pesan penting dalam cerita yang ingin disampaikan oleh Neil Gaiman. Orang dewasa mungkin menganggap ayah pembohong, tapi anak-anak akan menganggap ayah itu asyik dan seru. Kalau seandainya ayah tidak suka berimajinasi atau tidak punya imajinasi, mungkin ayah akan menjawab ia pergi lama karena keasyikan mengobrol dengan temannya, jawaban yang standar dan membosankan, bukan :D
Empat bintang saya sematkan untuk cerita anak-anak ala Neil Gaiman dengan ilustrasinya yang unik. Pada dasarnya dalam review saya juga suka menulis ala cerpen dengan cerita dan karakter yang absurd (jadi teringat Krebi, Monky, Momon, Oniyon, Chiky, Kitten).

PS: Baca juga review Indah

Reviewed by:
Lucky No. 15 RC: Something New
Children Literature Reading Project

1 komentar:

  1. Kalau seandainya ayah tidak suka berimajinasi atau tidak punya imajinasi, mungkin ayah akan menjawab ia pergi lama karena keasyikan mengobrol dengan temannya, jawaban yang standar dan membosankan, bukan :D

    bagian ini ada benarnya juga sih.. lagipula tanpa 'imajinasi' sang ayah, buku ini ga akan pernah ada XD

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...