Minggu, 27 Desember 2015

END YEAR POST CONFESSION: CURHAT BLOGGER BUKU

Desember 2015 ini blog saya genap berumur 3 tahun. Masih balita, masih banyak yang perlu dipelajari dalam hal... Ah coba tebak dalam hal apa? Mereview? Kalau soal review maka jawabannya tentatif, karena review itu kan tergantung buku yang kita baca dan kreativitas kita dalam menilai suatu buku. Untuk saya pribadi, yang terpenting dalam mereview adalah kejujuran. Selain itu tidak ada review yang obyektif. Semua review adalah subyektif. 

Balik ke pertanyaan pertama tentang hal yang paling perlu dipelajari saat usia blog 3 tahun. Di usianya yang 3 tahun, saya sadar bahwa konsistensi dalam ngeblog itu  paling diuji. Karena pada tahun pertama ngeblog itu paling semangat dan rajin karena masih baru. Tahun kedua masih tetap semangat walau rajinnya mulai kendor, maka masuk tahun ketiga dan tepatnya pertengahan semangat ngeblog mulai luntur secara perlahan.

source


Belum lagi ditambah dengan faktor eksternal seperti masalah pribadi yang ternyata sangat memengaruhi mood atau semangat dalam meng-update blog. Sekitar awal Agustus ada banyak kejadian yang tidak mengenakkan dalam kehidupan saya (kok kesannya saya drama dan alay banget yah, tapi memang begitu kejadiannya) dan hal itu cukup memengaruhi mental saya. Beberapa orang pasti sudah tahu kejadian yang mana. Yang pasti kejadian tersebut sempat membuat saya ingin berhenti membaca buku dan menjadi blogger buku. 

Saya tinggal dalam keluarga yang tidak suka akan membaca ataupun buku sama sekali. Dan orang rumah selalu menganggap hobby baca saya adalah kekanakan #curcol. Bahkan untuk membeli buku baru juga saya harus sembunyi-sembunyi, karena kalau ketahuan nambah buku baru pasti kena omel. Untunglah ada alternatif alamat kantor. 

Kejadian tersebut sempat membuat saya down. Saya jadi malas membaca dan mengoleksi buku. Bahkan saya menjual beberapa buku koleksi saya yang memang saya rasa tidak akan saya baca lagi. Saya jadi lebih suka bermain medsos daripada membaca. Dan sempat terlintas di pikiran untuk menutup blog buku saya. Namun saya tahu kalau emosi saya sedang labil. Bila emosi sedang labil, jalan terbaik untuk adalah menyendiri dahulu hingga tenang. 



Butuh waktu kira-kira sebulan, sebelum saya sadar bahwa seharusnya masalah menjadikan saya lebih kuat dan juga lebih kreatif, bukan membuat saya ngambek pada dunia hanya karena keadaan saya tidak seberuntung yang lain. Toh yang yang kurang beruntung daripada saya jauh lebih banyak. Jadi akhirnya sambil membuat rencana jangka panjang apa yang sebaiknya saya lakukan dengan buku-buku saya, saya mencoba kembali membaca meski mood membaca saya belum pulih benar. Karena bila dulu dalam 1 bulan saya bisa membaca beberapa buku, maka sekarang, saya hanya mampu membaca 1 buku dalam sebulan. Semua reading challenge pun saya lepas. 


Melambatnya tempo membaca saya selain karena banyaknya distraksi yang membuat saya menunda untuk menyelesaikan satu buku, juga karena saya menemukan hal-hal lain yang sama mengasyikkannya dengan membaca buku. 

Dari sini saya jadi tahu, membaca buku bukanlah passsion saya. Yup, inilah pengakuan saya. Seorang blogger buku yang mengaku bahwa membaca buku ternyata bukanlah passionnya. Mungkin bukan passion tapi yang jelas itu hobby. Terkadang saat blogwalking saya sering menemukan kutipan macam, "membaca seperti bernafas atau membaca adalah candu" dan berbagai jenis ungkapan lain tentang kecintaan seseorang terhadap membaca. 

Namun yang jelas saya tidak pernah kecanduan membaca buku (mungkin kalau kecanduan mengikuti membaca cerita suatu buku hingga tamat, pernah). Dan saya jelas tidak menganggap membaca buku itu "bernafas" atau keharusan. Karena saya sanggup saja meski 2 bulan tidak membaca buku. Mengapa? Karena saya punya banyak hobby lain selain membaca. Sekarang ini saya sedang suka mewarnai, mungkin kapan-kapan saya akan review salah satu buku mewarnai yang saya punya. Saya suka make-up meski untuk keseharian saya jarang berdandan, saya suka mencoba resep-resep makanan yang saya suka dan berbagai jenis hal lain. Terlebih lagi, pekerjaan kantor membuat mata saya menjadi gampang lelah, sehingga imbasnya saya berusaha untuk tidak membuat mata saya banyak bekerja termasuk membaca. 

Sisi positifnya juga ada, saya sudah tidak ingin menimbun buku. Mungkin masih ada beberapa buku yang saya beli kalau sedang promo, namun tidak "serakah" seperti dulu lagi. Dan saya sudah tahu buku-buku bergenre apa saja yang mau saya beli. Kalau dulu suka galau, karena sebagai omni reader kadang suka ini dan itu juga mau. Maka sekarang saya sudah tahu, buku apa yang memang benar-benar saya mau baca. 

Blog masih rutin saya update, saya akan usahakan 1 bulan ada 1 post. Apakah itu review atau update lain. Karena menulis blog bagi saya juga menyenangkan. Dan saya tidak ingin mengupdate blog menjadi suatu beban karena kewajiban saya sebagai anggota BBI. Saya ingin mengupdate blog karena saya memang suka menulis.

Untuk saat ini, saya tidak punya resolusi apapun untuk tahun 2016 dalam hal blog dan buku, tidak juga ikut RC. Resolusi saya cuma 1, ingin menikmati setiap hal yang saya kerjakan tanpa merasa itu adalah beban.




2 komentar:

  1. Semangat Lina! :D
    Kadang aku juga muak kok, rasanya kok lelah dan malah menjadi beban, kalau sudah begitu biasanya aku akan mundur, berhenti, rehat sejenak, tapi nggak sampe pingin nutup blog sih, karena aku suka nulis, entah review atau yang berhubungan dengan buku, kalau jenuh aku akan nulis sesuatu yang lain, aku nggak suka kalau isi blog hanya review buku saja, hahaha, banyak hal yang bisa digali dari buku tanpa harus mereviewnya.

    Konsisten emang perlu banget, aku jadi ingat Rihanna, salah satu kunci dia bisa sukses seperti sekarang ini adalah karena dia konsisten mengeluarkan album tiap tahun, itu yang ingin aku contoh dari dia, semangatnya untuk terus produktif. Aku setuju susah banget ngejalaninnya, pernah dalam sebulan aku benar-benar lelah dan hanya bisa memposting 5 tulisan padahal target aku adalah seminggu lima postingan, mulai tahun ini aku juga tidak mengikuti challenge apa pun, melihat kesibukan dan mood baca berubah-ubah, intinya aku nggak mau ditekan, nggak mau dipaksa, aku baca dan ngeblog karena aku suka, ingin sebebas-bebasnya, jadi biarkan seperti air mengalir saja :D.

    Dan diakhir tahun ini, dilihat dengan tanpa mengikuti challenge apa pun aku lebih produktif, bacaanku malah berwarna, jadi, aku akan tetap melanjutkannya di tahun depan, melakukan kegiatan yang aku suka tanpa paksaan :D

    Semoga moodnya selalu baik ya dan masalahnya segera terselesaikan, jadi malah ikutan curhat, hahahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih Sulis. Ia emang dibutuhkan komitmen untuk ngeblog.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...