Sabtu, 17 Mei 2014

BOOK INTO MOVIES 2014: BATTLE OF TRAILER #1

Bulan Mei ini saya seperti ngebut membaca buku plus mereview buku. Bagus sih tapi pasti bosan juga kalau blog isinya postingan review melulu. Bahkan beberapa waktu yang lalu Indah  bertanya, buku-buku apa saja yang niat saya baca untuk bulan ini alias kenapa postingan monthly theme saya kok nggak ada lagi dari blog. 

Sejak Maret lalu, mood membaca saya agak kurang. Beberapa alasan ngeles saya adalah karena buku yang kebetulan saya baca di bulan Maret kurang bagus atau kurang memenuhi ekspektasi saya, alasan lain sibuk (biasa lah). Semua alasan itu memang benar, walau mungkin alasan paling utama, saya sendiri yang kurang ngepush diri saya untuk membaca, karena jelas untuk melakukan hal-hal lain saya ada waktu. 

Tapi rencananya bulan Juni ini saya mau kembali memposting monthly theme di blog ini. Selain itu, saya mau mencoba kembali mengaktifkan Inter-blogger. Hanya saja kapan aktifnya saya belum tahu, secara fitur Inter-blogger butuh keikutsertaan blogger lain. 

Ok, back to topic. Tahun 2014 ini, keinginan para pecinta buku untuk melihat visualisasi dari beberapa buku akan kesampaian karena ada cukup banyak film yang diangkat dari buku akan tayang di layar besar pada tahun 2014 ini. #Horreee Mungkin seharusnya saya buat postingan ini pada awal tahun, tapi kalau buat pada awal tahun juga beberapa trailer belum muncul. Bahasan yang saya bahas di sini hanya untuk trailer-trailer yang filmnya belum tayang di bioskop saja (hingga postingan ini dibuat), jadi macam Divergent, Vampire Academy tidak akan saya bahas lagi, karena sudah lewat.

Battle of Trailer #1: The Fault In Our Stars vs If I Stay




Mengapa? Karena keduanya sama-sama diangkat dari buku Young Adult. Karena keduanya sama-sama berjenis drama realistis dan romance. Karena kedua-duanya sama-sama dibilang sebagai tear-jerker alias bikin termehek-mehek. Karena kedua trailer sama-sama diakhiri dengan lagu. TFIOS diakhiri dengan lagu What You Wanted-nya One Republic. Sedangkan If I Stay diakhiri dengan lagu Say Something-nya A Great Big World ft Christina Aguilera. Eniwei, lagu yang Say Something itu cocok banget sama cerita If I Stay.

Pertama: The Fault in Our Star by John Green. Kebetulan bukunya sudah saya review, klik sini.


Tingkat kemiripan antara trailer dengan buku: 90%

Apa trailernya membuat saya ingin menonton filmnya? Ya. Pendapat saya soal trailernya cukup bagus untuk ukuran film drama. Narasi Hazel (Shailene) dengan suaranya yang bergetar cukup menggambarkan seperti apa kondisinya. Dan saya termasuk yang awalnya sempat meragukan aktor Ansel Elgort dapat berperan sebagai Gus, namun setelah melihat trailernya, keraguan saya langsung gugur seketika. Ansel tampak pas sekali memerankan Augustus Waters. Oke mungkin komentar saya masih kepagian mengingat saya hanya menilai dari trailer bukan film utuh. Tapi suara deep manly-nya memang sangat romantis saat berkata, "And, I'm in love with you Hazel Grace." (Kapan coba ada yang bilang, ke saya, and I'm in love with you, Lina #apasih)

Kapan tayang: Bulan Juni di Amerika, tapi dari informasi yang saya dapat, untuk Indonesia baru tayang pada bulan Agustus CMIIW.

Kedua: If I Stay. Yang ini juga bukunya sudah saya review, silakan klik sini.


Tingkat kemiripan antara trailer dengan buku: 70%

Apa trailernya membuat saya ingin menonton filmnya? mungkin DVD cukup. Beberapa orang mungkin sudah terlanjur mengenal image Chloe Grace Moretz sebagai si cewek jagoan dalam Kick-Ass atau Vampire pembunuh dalam Let Me In. Tapi tampang Chloe menurut saya termasuk lembut sih. cocok-cocok saja sebagai Mia, walau kalau berdasarkan trailer, sepertinya Chloe masih harus lebih gemulai lagi termasuk cara berbicaranya. Sedangkan untuk pemeran Adam Wilde, kebalikannya Ansel Elgort, kalau di foto Ansel tampak biasa saja tapi langsung jadi keren saat berakting. Tapi untuk Jamie Blackley, hmmm apa potongan rambutnya yang membuatnya kurang cakep (IMO), tapi saya berharap lebih gahar karena Adam itu kan rocker (walau bukan tipe alpha rocker). Karena kalau di foto, Jamie Blackley itu keren, tapi saya melihatnya dia lebih pantes berperan jadi cowok nerd daripada rocker.  Terus temannya Mia Hall si Kim, kenapa rambutnya nggak dikepang?

Kapan tayang: Bulan Agustus, untuk Indonesia tanggalnya masih TBA.

Jadi siapa pemenangnya?

Pemenang: The Fault In Our Stars. (karena hanya berdasarkan trailer saja, feel sedihnya sudah terasa, belum lagi movie poster TFIOS yang sweet banget. Kalau If I Stay, trailernya agak kalem menurut saya). jadi trailer TFIOS menang karena meninggalkan kesan lebih kuat.

Sebenarnya saya mau membahas 2 trailer lagi, tapi ternyata saya gagal menyimpan video yang sudah di unduh. Jadi mungkin saya akan lanjut di postingan berikutnya.


6 komentar:

  1. gua sampai sekarang belum nonton trailer-nya "the fault in our stars" karena trailer khan seringki meng-capture best moments dari filmnya nah kadang bikin punya ekspektasi tinggi ma filmnya kalau trailernya bagus, haha.. seringkali pas nonton film utuhnya jadi ngerasa, "kok bagusan trailernya ya?" XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya sih ndah, kadang suka meleset dari harapan, tapi ada juga yg sebaliknya, Trailernya biasa aja tapi filmnya bagus.

      Hapus
  2. keknya harus ngebut baca TFIOS deh, klo gak salah bulan ini kan ya tayang, uuuu untung saya bawa ke Surabaya bukunya >_<

    BalasHapus
  3. Setuju sama pendapat keseluruhanmu soal trailernya, Lin.
    Tapi menurutku sih If I Stay itu bukan cerita tear jerker. Gak se-tear jerker TFIOS lah. Jadi wajar sih kalo trailernya pun gak sedramatis itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju dewi. If I Stay ngga sedih menurutku tapi trailernya juga biasa aja. Bbrp film-film Nichoas Sparks, trailernya lebih bagus.

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...