Rabu, 30 Juli 2014

THE CASUAL VACANCY: THE STORY ABOUT SMALL TOWN

Judul: The Casual Vacancy (Perebutan Kursi Kosong)
Pengarang: J.K. Rowling
Penerbit: Qanita (Mizan Group)
Penerjemah: Esti A. Budihabsari, Andityas Prabantoro, Rini Nurul Badariah
Proofreader: Ine Ufiyatiputri, Eti Rohaeti
Jumlah halaman: 594 halaman
Cetakan I, November 2012, Hard cover
Segmen: Dewasa
Genre: Drama, politik, psikologi, 
Harga: Rp 105.000 (30% off from Rp 150.000), bisa dibeli di mizan store, bukabuku, dll. 
Rate: ★★★

Akan kuceritakan padamu sebuah kisah tentang kota kecil:

Pagford....

Kau akan menyukai pemandangan di Pagford, kota kecil itu terletak di sisi pedesaan Inggris, dengan alam pedesaan yang hijau dan indah. Pagford mempunyai bukit-bukit yang menjulang tinggi, sungai dengan aliran air yang tenang dan lembah hijau yang membentang luas. Rumah-rumah di Pagford ada yang bergaya Victoria, ada juga rumah-rumah dengan batu bata merah.



Tapi cerita Pagford yang kumaksud bukanlah mengenai panoramanya yang seperti kartu pos itu, sebelumnya bagaimana kalau kita berkenalan dengan para warga Pagford terlebih dahulu:

Keluarga Mollison:
Howard Mollison, pemilik toko makanan Deli.
Shirley, istri Howard Mollison, pengelola situs Dewan Kota Pagford.
Miles Mollison, anak Howard & Shirley, bekerja sebagai pengacara.
Samantha, istri dari Miles.
Libby & Lexie, anak-anak Miles dan Samantha yang sudah menginjak remaja dan juga cucu dari Howard & Shirley. 

Rahasia: Aku hanya bisa membocorkan bahwa Samantha adalah seorang desperate housewife. Dan kau harus membaca hingga akhir untuk mengetahui rahasia Howard & Shirley. 

Keluarga  Price
Simon Price, kepala keluarga Price, bekerja di percetakan, mempunyai sifat licik dan meledak-ledak.
Ruth, istri Simon dan juga ibu dari Andrew dan Paul, Ruth bekerja sebagai perawat di rumah sakit setempat.
Andrew, putra tertua keluarga Price, remaja 16 tahun dengan muka berjerawat parah.
Paul, adik Andrew. 

Rahasia: Rahasia umum tepatnya, karena Simon adalah ayah abusive yang suka menganiaya keluarganya seperti menghina dan memukuli kedua anaknya hingga babak belur sebagai bentuk pelampiasan emosinya yang meledak-ledak.   

Keluarga Wall
Colin Wall, kepala keluarga Wall, bekerja sebagai wakil kepala sekolah di SMU lokal. 
Tessa, istri Colin, bekerja sebagai guru BP di SMU lokal.
Stuart "Fats" Wall, putra satu-satunya Colin dan Tessa, jangan terkecoh dengan julukannya Fats, karena Fats jauh dari gemuk. Fats adalah tukang bully. 

Rahasia: Hubungan Colin dan Fats kurang akur, selain itu Colin tidaklah seperti yang tampak dari luar. 

Keluarga Jawanda
Vikram, kepala keluarga, bekerja sebagai dokter spesialis bedah jantung. Vikram tampan seperti aktor Bollywood. 
Parminder, istri Vikram yang juga berprofesi sebagai dokter umum di klinik lokal, menjabat sebagai salah satu anggota Dewan Kota Pagford.
Jaswant, putri sulung.
Rajpal, putra kedua. 
Sukhvinder, anak bungsu, tidak seperti kedua kakaknya yang berprestasi, Sukhvinder nilainya hanya rata-rata dan tidak punya ambisi. 

Rahasia: Aku hanya bisa mengatakan, kalau aku sangat bersimpati atas keadaan Sukhvinder. 

Keluarga Bawden
Kay, orang tua tunggal, ibu dari Gaia. Kay baru pindah dari London dan bekerja sebagai petugas sosial di Pagford. 
Gaia, putri semata wayang Kay dan teman dekat Sukhvinder.

Gavin Hughes, pacar Kay. 

Keluarga Fairbrother
Barry, Ketua Dewan Kota, seorang yang baik hati dan tulus.
Mary, istri Barry.
Fergus, Niamh, Siobhan dan Declan, anak-anak dari Barry & Mary.

Nah, itu adalah para warga Pagford, tapi aku masih belum selesai. Perkenalkan Fields, daerah kumuh yang bertetangga dengan Pagford dan juga sumber masalah utama dari cerita tentang kota kecil ini. 

Keluarga Weedon
Terri, seorang pecandu narkoba dan juga ibu dari Krystal dan Robbie. 
Krystal, remaja 16 tahun yang terkenal karena tingkah lakunya yang binal. 
Robbie, adik Krystal, baru berumumr 3.5 tahun. 

Dan semua cerita itu bermula dari kematian Barry Fairbrother, yang membuat posisi Ketua Dewan Kota kosong. 

Huff, banyak sekali tokoh-tokoh dalam buku ini, walaupun dari semua yang saya sebut di atas, beberapa hanya sekedar tempelan pelengkap saja. Saking banyaknya tokoh dalam novel ini, saya sering re-check lagi setiap membaca bab baru, akibat lupa dengan tokohnya.

Buku ini banyak sekali menerima mixed review, mungkin karena ceritanya yang kurang mainstream karena membahas mengenai politik dan masalah sosial. Namun porsi drama keluarga ala serial TV Desperate Housewives-lah yang paling banyak dibahas. Yaitu mengenai kehidupan para keluarga di suatu kota fiktif yang bernama Pagford. Di mana dari luar atau publik kehidupan mereka tampak sempurna dan harmonis tapi di dalam justru banyak dusta dan masalah.

Dan tidak semua orang menyukai bagian politiknya. Ditambah lagi Rowling mengeksekusi plotnya dengan lamban dan hati-hati. Pembaca dikenalkan kepada setiap keluarga secara perlahan dan cermat hingga satu-persatu tirai masalah pun mulai tersibak.  Untuk pembaca yang tidak sabar mungkin akan merasa sangat bosan dan bisa tidak selesai membacanya (saya saja sempat stuck di halaman 200-an sebelum memaksa diri untuk lanjut) untunglah tempo meningkat cepat saat menjelang akhir. Tapi di sisi lain, Rowling menunjukkan kelasnya sebagai pencerita ulung, terutama saat dia menunjukkan konfliknya melalui interaksi antar tokoh yang ditulisnya dengan sangat mendetil. Bagaimana dia menggambarkan kebencian anak terhadap orang tua mereka, kebencian halus menantu terhadap mertua, dll.

Untuk masalah keluarga juga menjadi unsur utama yang sebenarnya tidak mengherankan, karena sejak Harry Potter pun, Rowling suka membahas tokoh-tokoh yang punya masalah keluarga. Siapa yang tidak terenyuh membaca cerita masa lalu ibu Voldemort atau kisah keluarga Severus Snape. Dalam TCV ini, saya bersimpati dengan kedua anak keluarga Price yang mempunyai ayah abusive yang sering menganiaya anak-anaknya baik dari segi verbal maupun fisik. Ingin rasanya saya menampar Simon si ayah dan suami berengsek itu.

Selain itu tema bully pun juga diangkat oleh Rowling. Selagi membaca novel ini, ingin rasanya saya memaki Fats Wall karena tindakan kejamnya pada Sukhvinder dan di sisi lain saya ingin memberikan dorongan motivasi pada Sukhvincer (yang tidak didapat dari sang ibu) untuk bisa melawan pembullynya.

Dari seluruh keluarga, saya paling bosan saat membahas tentang Shirley dan Howard, mungkin karena kehidupan mereka tampak normal-normal saja dan cucian kotor mereka baru ketahuan menjelang akhir. Suasana intens dan tegang terasa setiap kali bab berpindah kepada keluarga Price.

Secara keseluruhan, inti utama The Casual Vacancy adalah masalah sosial dan masalah sosial ini sering terjadi di kehidupan nyata. Rowling menyoroti kalau sikap seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan di mana ia tumbuh dan bagaimana cara keluarganya membesarkan dan mendidik anak-anak mereka. Semua karakter dalam buku ini tidak ada yang sempurna dan mempunyai banyak cacat hingga sulit untuk bisa bersimpati terhadap mereka, namun di satu sisi setiap tindakan mereka juga terasa begitu manusiawi, sehingga saya memaklumi mengapa mereka melakukan itu.

Seperti Krystal yang walaupun binal dan kurang ajar namun saya membayangkan seandainya Krystal dibesarkan dalam lingkungan yang baik, mungkin hasilnya akan berbeda mengingat Krystal memiliki hati yang lembut dan ia sayang pada adiknya.

Akhir kata, novel ini penuh dengan paradoks kontradiksi, di mana akhir yang tragis menjadi suatu harga mahal yang harus dibayar untuk mengubah sesuatu menjadi lebih baik.

Reviewed by:


This review also for RC: 

2 komentar:

  1. betul, novel ini banyak mixed reviews ya. aku sendiri sebenernya suka banget - lebih karena gaya penceritaan JKR yang bisa menghidupkan tokoh2nya.. meski emang banyak yg nyebelin di buku ini... aku paling suka sama sukhvinder dan samantha karena paling gampang utk relate sama mereka :D oiya penasaran juga sama bapaknya sukhvinder yang katanya ganteng hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kak Astrid, Aku juga merasa sangat relate sama Sukh dan Sam. Soal Vikram, saya ngebayanginnya artis Sendhil Ramamurthy, hehehe

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...