✭✭✭
Judul Buku : Skulduggery Pleasant
Pengarang : Derek Landy
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Akan kuceritakan padamu sebuah kisah :
Stephanie Edgley yang baru berusia 12 tahun tiba-tiba saja mendapat warisan hampir seluruh harta kekayaan dari pamannya Gordon yang meninggal secara mendadak, seperti rumah besar Gordon yang banyak menyimpan barang-barang antik, royalti dari novel-novel horor karangannya dan aset-aset lain milik Gordon, walaupun semuanya itu baru benar-benar menjadi milik Stephanie apabila dia sudah berumur 18 tahun. Namun ternyata bukan hanya warisan saja yang Gordon tinggalkan kepada Stephanie pasca kematiannya, namun juga misteri-misteri yang selama ini melingkupi kehidupan pamannya itu.
Stephanie Edgley yang baru berusia 12 tahun tiba-tiba saja mendapat warisan hampir seluruh harta kekayaan dari pamannya Gordon yang meninggal secara mendadak, seperti rumah besar Gordon yang banyak menyimpan barang-barang antik, royalti dari novel-novel horor karangannya dan aset-aset lain milik Gordon, walaupun semuanya itu baru benar-benar menjadi milik Stephanie apabila dia sudah berumur 18 tahun. Namun ternyata bukan hanya warisan saja yang Gordon tinggalkan kepada Stephanie pasca kematiannya, namun juga misteri-misteri yang selama ini melingkupi kehidupan pamannya itu.
Bagaimana tidak, pada malam pertama sejak pembacaan surat wasiat paman Gordon kepada Stephanie, tiba-tiba saja hidupnya berubah, Stephanie bertemu dengan seseorang aneh yang mengaku sebagai detektif dan juga teman Gordon, tapi masalahnya orang ini bukan manusia biasa, karena dia itu adalah kerangka hidup. Namanya pun aneh, Skulduggery Pleasant.
Bersama Skuduggery Pleasant, maka dimulailah babak baru dalam kehidupan Stephanie, yaitu petualangan maut yang melibatkan para mahluk-mahluk sihir seperti manusia kertas, vampir dan tentunya para penyihir sendiri. Mampukah Stephanie menghadapi itu semua?
Kesan saya :
Yah lumayanlah. Plot dan alur ceritanya simpel, dari satu kejadian membawa petunjuk ke kejadian berikutnya dan inti ceritanya sendiri ingetin saya sama Harry Potter yaitu tentang Dark Lord yang mau dibangkitkan kembali dari kematian, hanya saja kalau di Harry Potter, nama Dark Lord nya Voldie, di Skulduggery, namanya adalah para sosok tanpa wajah.
Mengenai karakter sendiri, favorit saya adalah Skulduggery, alasannya jelas, yaitu karena mulut sarkastiknya, tapi jangan bandingin sama sarkastik dan lebaynya Bartimaeus yah, hingga saat ini, saya masih belum ketemu karakter yang sarkastiknya bisa tandingin si jin narsis tersebut . Untuk heroinenya, disini adalah Stephanie, cukup okelah. Pemberani, cerdas, setia kawan, berkemauan keras jadi masuk kriteria bad-ass. Tapi kalau ditanya apakah dia likeable? saya jawab sih ngga, karena selain sifat bad-ass, seperti yang Skulduggery bilang di hal 104 kalau Stephanie itu serampangan, pemberontak, pembangkang, pencari masalah dengan kata lain anaknya bandel.
Untuk fantasinya sendiri menurut saya buku ini agak kurang. Karena walaupun Skulduggery dan beberapa karakter lain adalah penyihir, ternyata mereka lebih banyak bertarung dengan memakai kekuatan fisik dan pistol (khusus Skulduggery) daripada sihir itu sendiri. Mungkin inilah yang buat saya merasa agak kurang enjoy bacanya, karena rasanya seperti membayangkan adegan film action yang melelahkan akibat terlalu banyak baku hantam.
Yah, karena market utama buku ini dimaksudkan untuk anak-anak, saya rasa ini cukup okelah untuk buku anak-anak. Tapi kalau untuk universal atau segala umur masih jauh dari ekspektasi (IMO).
Kesan saya :
Yah lumayanlah. Plot dan alur ceritanya simpel, dari satu kejadian membawa petunjuk ke kejadian berikutnya dan inti ceritanya sendiri ingetin saya sama Harry Potter yaitu tentang Dark Lord yang mau dibangkitkan kembali dari kematian, hanya saja kalau di Harry Potter, nama Dark Lord nya Voldie, di Skulduggery, namanya adalah para sosok tanpa wajah.
Mengenai karakter sendiri, favorit saya adalah Skulduggery, alasannya jelas, yaitu karena mulut sarkastiknya, tapi jangan bandingin sama sarkastik dan lebaynya Bartimaeus yah, hingga saat ini, saya masih belum ketemu karakter yang sarkastiknya bisa tandingin si jin narsis tersebut . Untuk heroinenya, disini adalah Stephanie, cukup okelah. Pemberani, cerdas, setia kawan, berkemauan keras jadi masuk kriteria bad-ass. Tapi kalau ditanya apakah dia likeable? saya jawab sih ngga, karena selain sifat bad-ass, seperti yang Skulduggery bilang di hal 104 kalau Stephanie itu serampangan, pemberontak, pembangkang, pencari masalah dengan kata lain anaknya bandel.
Untuk fantasinya sendiri menurut saya buku ini agak kurang. Karena walaupun Skulduggery dan beberapa karakter lain adalah penyihir, ternyata mereka lebih banyak bertarung dengan memakai kekuatan fisik dan pistol (khusus Skulduggery) daripada sihir itu sendiri. Mungkin inilah yang buat saya merasa agak kurang enjoy bacanya, karena rasanya seperti membayangkan adegan film action yang melelahkan akibat terlalu banyak baku hantam.
Yah, karena market utama buku ini dimaksudkan untuk anak-anak, saya rasa ini cukup okelah untuk buku anak-anak. Tapi kalau untuk universal atau segala umur masih jauh dari ekspektasi (IMO).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar