Judul Buku : Firelight
Pengarang : Sophie Jordan
Penerbit : Atria
Penerjemah : Ferry Halim
Jumlah Halaman : 425 Halaman
Segmen : Remaja dan Dewasa Muda (Young Adult)
Genre : Fantasy, Paranormal Romance
Terbit : April 2011
Harga : Rp 55.000
"Seorang pemburu yang jatuh cinta pada mangsanya."
Ini adalah ceritaku :
- Namaku Jacinda. Aku adalah draki alias manusia keturunan naga.
- Sebagai draki, kami mempunyai kemampuan untuk beralih rupa menjadi naga dan terbang.
- Aku suka terbang. Sampai suatu hari, sekelompok pemburu melihat dan memburuku.
- Aku nyaris mati dan tertangkap, namun anehnya, salah seorang pemburu justru menyelamatkanku.
- Dan sejak saat itu, aku tahu bahwa aku dan dia telah membentuk suatu ikatan yang takkan bisa kulupakan.
- Sebagai draki, aku istimewa dalam kelompok kami, karena aku adalah draki penyembur api, jenis draki yang sangat langka karena telah lama menghilang dalam kelompok kami.
- Karena itulah, kelompak draki kami sangat mengistimewakan diriku dan bermaksud ingin mengembang-biakkan aku.
- Tapi ibuku tidak setuju aku dibiakkan. Akhirnya bersama ibu dan adik kembarku, kami melarikan diri dari perkampungan draki.
- Sebagai draki, aku sangat menyukai hutan, pegunungan dan kabut.
- Tapi ibu membawa kami pindah ke suatu daerah di gurun yang panas dan gersang.
- Karena ibu ingin naluri draki-ku mati, agar aku bisa hidup normal sebagai manusia biasa.
- Tapi berlawanan dengan keinginan ibuku, aku tidak mau naluri draki-ku mati, karena itu adalah bagian dari diriku.
- Aku sangat menderita tinggal di gurun yang gersang dan panas, tubuhku terasa sakit dan layu.
- Sampai aku bertemu dengannya.....
- Will Rutledge.
- Tidak seharusnya aku bergaul dengan Will, karena pemuda itu sangat berbahaya.
- Dia bukan hanya seorang manusia, tapi juga seorang pemburu naga.
- Tapi sejak pertemuan pertama kami, aku tahu bahwa aku takkan bisa melupakannya.
- Will bagaikan candu untukku.
- Berbahaya, namun dia juga membuat naluri draki-ku yang layu menjadi mekar kembali.
- Aku takut pada Will tapi naluri draki-ku membutuhkan Will
- Bagaimana aku harus hidup?
Jadi akhirnya saya balik baca YA, yang tokoh utamanya cewe remaja galau dengan unsur supranatural. Kali ini bukan vampire, werewofl, angel, demon, fairy, but dragon. Lebih tepatnya sih shape-shifter naga. Buku ini sudah lama banget saya timbun, kurang lebih sejak 2011 akhir. Saat tahu kalau tipe-tipe genre YA ini mirip-mirip Twilight, saya agak males membacanya, karena mood saya lagi jengah dengan tipikal-tipikal YA yang karakter utamanya cewek abege labil, apalagi kalau plus cinta segi tiga. Tapi berhubung tema baca saya untuk bulan September adalah naga, dan buku ini ada unsur naganya, maka saya pikir inilah kesempatan saya untuk membacanya. sekaligus habisin timbunan lama
Dan memang YA ini, ngga jauh-jauh dari unsur tipikal yang sudah saya sebutkan di atas :
- Karakternya cewe abege labil : checked
- Cowonya tampan, kaya dan mempunyai pesona bad boy : checked
- Star-crossed lovers : checked
- Dia berbahaya, aku seharusnya menjauhinya, tapi aku juga tidak bisa hidup tanpa dirinya : checked
- Cinta segitiga : mm, menurut aku sih belum terlalu, tapi sepertinya disimpan untuk buku 2
Dan memang YA ini, ngga jauh-jauh dari unsur tipikal yang sudah saya sebutkan di atas :
- Karakternya cewe abege labil : checked
- Cowonya tampan, kaya dan mempunyai pesona bad boy : checked
- Star-crossed lovers : checked
- Dia berbahaya, aku seharusnya menjauhinya, tapi aku juga tidak bisa hidup tanpa dirinya : checked
- Cinta segitiga : mm, menurut aku sih belum terlalu, tapi sepertinya disimpan untuk buku 2
Tapi anehnya, untuk kali ini saya cukup menikmatinya. Sangat menikmatinya malah. Ceritanya sendiri agak ingetin saya sama Nightshade, karena ada unsur perjodohan dengan alpha male di kelompoknya, tapi hanya sebatas itu saja kemiripannya. Namun berbeda dengan Nightshade, kali ini saya lumayan menyukai ceritanya, meski banyak bagian yang bikin saya gemas dengan tokoh utama, terutama yang menyangkut urusan draki dan Will.
Saya ingat, dulu pernah ada diskusi di grup bajay BBI, bahwa ada kecenderungan pembaca perempuan bersikap lebih keras dengan para heroine dalam buku ketimbang bila karakter utamanya cowo. Saya rasa ada benarnya juga, entah mengapa :D
Karakter-karakter dalam buku :
Saya ingat, dulu pernah ada diskusi di grup bajay BBI, bahwa ada kecenderungan pembaca perempuan bersikap lebih keras dengan para heroine dalam buku ketimbang bila karakter utamanya cowo. Saya rasa ada benarnya juga, entah mengapa :D
Karakter-karakter dalam buku :
Jacinda: Seorang draki penyembur api, sebagaimana layaknya abege, labil banget. Kalau kamu tipe pembaca yang ngga sabaran, pasti bakalan jengkel dan gemas sama Jacinda, karena bingung, apa sih maunya Jacinda. Selain itu semua masalah dari awal sampai akhir bermula karena Jacinda. Tapi saya coba pahami kelabilan Jacinda, mengingat dia tidak pernah diberikan pilihan dan hidupnya serba diatur oleh orang lain. So yeah, she is annoying and whiny but I still can stand her. She is not kind of baddass heroine but she also not damsel in distress either.
Will Rutledge: Seorang pemburu naga. Berhubung ceritanya menggunakan 1st POV dari Jacinda, jadi saya ngga terlalu yakin dengan karakter sesungguhnya Will. Kalau menurut saya sih cukup oke. Pengarang sepertinya berusaha keras mendeskripsikan pesona bad boy Will ke pembaca, tapi yang saya tangkep Will bukan bad boy, cuma remaja biasa yang sedang kasmaran.
Tamra: Saudara kembar Jacinda, namun berbeda dengan Jacinda, Tamra seperti manusia biasa karena ia tidak bisa berubah menjadi naga.
Mom : Ibu Jacinda dan Tamra, seorang draki yang telah 'mematikan' naluri drakinya.
Xander dan Angus: Saudara-saudara sepupu Will yang juga termasuk kelompok pemburu naga.
Cassian: Seorang draki onyx yang dipasangkan dengan Jacinda dan juga calon pemimpin masa depan kelompok draki.
What I don't like about this book :
Pengarang terlalu banyak menghabiskan plot di bagian kegalauan Jacinda yang ingin tetap memertahankan naluri drakinya atau menjauhi Will. Saya berasa bagian itu terlalu lama dibahas di buku, mungkin hingga 60-70% dari cerita. Saya tidak akan complain di bagian romance, secara ini kan emang bergenre pararom.
What I like about this book :
It's well written, pengarang sangat detil dalam menggambarkan sosok dan emosi Jacinda sebagai naga api. Misal tiap kali Jacinda panik, takut, marah, horny atau berada di dekat Will, pasti deh bakal muncul tanda-tanda nyemburin api :D
This book could be better if :
Pengungkapan rahasia-rahasia seputar drakinya Jacinda seharusnya lebih awal. Memangkas adegan galau Jacinda mengenai naluri draki dan Will menjadi lebih pendek. More action.
Translasi :
Kinda awkward. Terjemahannya kaku.
Misal hal 297 : Perona kelopak mata yang hitam (apa maksudnya? kenapa tidak tulis saja "eye shadow warna hitam")
Masih di halaman yang sama, ada kalimat yang kurang : Aku mengikuti Catherine dan masuk ke dalam kecil yang ada di dekat..., saya rasa seharusnya ada tambahan "kamar" sebelum kata kecil.
Dan mungkin sedikit tatanan kalimat yang salah. Kalimat yang kelebihan atau kekurangan kata-kata. Saya mencatat ada di halaman 340, 355, dan 375.
Typo : Kebetulan ada 1 yang tercatat oleh saya.
Halaman 90: peremuan → perempuan.
Halaman 90: peremuan → perempuan.
Quote I remember :
"Apa gunanya keselamatan bila bagian dalam dirimu mati?" hal 101
"Mereka adalah satu-satunya keluarga yang aku miliki, tapi mereka seperti orang asing bagiku karena aku merasa sangat kurang dekat dengan mereka."
BTW, Firelight ini juga direncanakan ada filmnya lho.
Saya membayangkan Jacinda akan cocok diperankan oleh :
Aktris Bella Thorne.
Untuk pemeran Will Rudledge, saya agak kesulitan mencari aktor pria dibawah 20 tahun yang terlihat hot, sepertinya memang pemeran pria harus yang sudah 20 tahun keatas. Akhirnya pilihan saya jatuh pada :
Aktor Jake Abel
Jake Abel, lumayan sering bermain di film-film hasil adapatasi buku, macam The Host dan Percy Jackson.
Bella Thorne cantik banget ^^
BalasHapusAku suka buku ini, nggak yakin akan dilanjutin lagi terjemahannya, huhuhu
aku juga lumayan suka, sayang banget yah, makin bertambah aja sekuel yg sering gak dilanjut sama Atria.
Hapuspada tau dari mana gak dilanjutin? >_<
Hapusatria bukannya masih eksis ya? *kudet nih
mb lin, itu sinopsisnya kupikir blurb yang ada di kaver belakang. Jadi punya ide buat bikin model gini, jadi gak melulu reviewer (aku) menceritakan dengan 3rd POV. *noted*
soal udah lama sejak terbit belum ada lanjuta sekuelnya lagi, sudah 2 tahun setengah Nis.
Hapusitu ... buku itu >< pernah jadi cem-ceman di toko buku, tapi sampai sekarang belum punya, belum ketemu lagi, jadinya belum baca ...
BalasHapusuntung udah keburu beli :D
HapusCoba tanya Atria, masih ada ga?