Kamis, 28 November 2013

INTER-BLOGGER: BINCANG SANTAI BERSAMA ZELIE PETRONELLA

Halo,halo, ketemu lagi dalam Inter-Blogger. Kali ini korban tamu saya adalah Zelie Petronella. Siapa itu Zelie? Yang pasti blogger, anaknya manis, masih muda dan suka membaca buku. dan menimbun buku 

Mengapa saya pilih Zelie? Karena saya merasa selera membaca saya dan Zelie agak-agak mirip. Sama-sama suka dengan The Hobbit, buku-buku Young Adult, children dan fantasi. Selain itu, tema INTER-BLOGGER bulan November adalah mereka yang pekerjaannya berhubungan dengan buku-buku. Nah kalau waktu itu INTER-BLOGGER pertama saya adalah seorang pustakawin. Tamu saya kali ini bukan pustakawan, tapi pekerjaannya juga masih berhubungan sama buku. Apa itu dan siapakah dia? 

Dia adalah: 

Chei sehabis hunting buku di IBF

Zelie Petronella dari blog Book-admirer. Kebetulan saya juga kenal dan pernah ketemu Zelie secara pribadi. Nama panggilan Zelie adalah Chei. Karena itu, selama interview, saya akan panggil Zelie dengan Chei supaya lebih dekat dan tidak terkesan kaku #SKSD
Pertama-tama, seperti biasa silakan perkenalkan dulu mengenai diri Chei? Lengkap, padat tapi jangan terlalu panjang juga :D 
Book-admirer. Wanderlust. Music enthusiast. Suka sekali makan tahu, minum green tea dan ngemil cokelat, tapi tidak sambil baca buku.
(Chei, kok nggak sekalian statusnya? taken or high quality jomblo? Mana tau ada yang naksir dan mau kenalan #EmangBiroJodoh #Siapague) 
Chei, saya dengar kerja di salah satu toko buku online yang mengkhususkan diri dalam buku-buku impor, apa benar? 
Iya, sudah sekitar setahun kerja di OpenTrolley Bookstore, toko buku online yang khusus menjual buku impor. Rasanya, seneng karena bisa kerja dekat dengan dunia yang saya suka. 
(Ah, emang enak yah, kalau kerja karena kita suka dengan pekerjaannya juga, tetiba saya merenung, kapan bisa begitu #TetepCurhat) 
Menurut Chei sendiri, siapa saja sih yang biasanya suka belanja di tokbuk online tempat Chei kerja? (Contoh/misal:  kebanyakan pegawai kantoran karena mereka nggak sempat ke tokbuk, atau ibu-ibu sibuk, atau masyarakat yang tinggal di luar wilayah ibukota karena jarang ada toko buku yang menjual buku impor, atau ekspatriat dan lain-lain)?
Dulu, saya pikir tuh yang suka belanja di toko online adalah anak muda –terkait masalah keakraban dengan teknologi. Ternyata, orang dewasa juga suka lho berbelanja online. Walau suka bingung, mereka tidak malu bertanya dan jadinya bikin saya senyum-senyum sendiri membimbing mereka.
(Kapan-kapan, coba belanja di OT ah, sekalian mau ngetest Chei, apakah Chei sudah menjadi CSO yang baik #eh) 
Biasa customer tanya-tanya seputar apa saja, Chei, kalau telepon?
Tanya cara belanja. Hahaha. Sama kapan buku dikirim.
Oh, pernah ada yang tanya cerita di bukunya?
Hahaha, enggak. Jarang banget. Paling mereka tanya covernya bakal sama dengan di web atau nggak. 
Menurut Chei sendiri, orang Indonesia masih lebih suka buku-buku berbahasa Indonesia(baik lokal/terjemahan) atau sudah mulai beralih ke buku-buku impor?
Saya rasa sih ini relatif ya, lebih ke masalah bahasa. Ada orang yang enggan baca buku impor karena merasa tidak lancar berbahasa asing. Ada yang lebih suka baca dalam bahasa asing karena merasa terjemahan kurang pas. Tapi, sejauh ini, saya rasa orang lebih cenderung beli buku impor untuk bahan kuliah/ajar.
(Jadi inget, waktu kuliah banyak pakai text book english, tapi saya cuma baca bagian depan dan soal doank :P )
Apa saja sih Chei, kendala Chei sebagai pihak yang bekerja di tokbuk online dalam menghadapi customer?  
Kepercayaan. Masih banyak orang yang ragu dan enggak yakin mau belanja online. Kendala lainnya juga banyak lho yang seenaknya, yang mau-maunya sendiri aja. Jadi, harus ekstra sabar deh dalam menanggapi keluhan atau saran dari pelanggan.
(Begitulah, kalau pekerjaan Customer Service, kadang harus siap jadi "tempat sampah" saya pun mengalaminya #TetepCurhat) 
Menurut Chei untuk sekarang ini, berapa perbandingan masyarakat beli buku secara fisik di toko buku dan online? 
Lagi, ini relatif. Belanja online itu praktis, tinggal klik, klik, klik, beres. Belanja offline bisa lihat-lihat langsung. Ada yang suka konvensional, ada yang suka praktis aja. Tapi, sepertinya sih untuk Indonesia masih menang toko buku offline deh.
(Saya tahu kenapa, karena kalau offline, kita isa elus-elus buku, eh ini kayaknya saya doank deh.)
Genre atau jenis buku impor apa saja yang biasa dicari customer di tokbuk online tempat Chei kerja?  
Fiction dan text-book. Banyak juga yang beli manga,sepertinya untuk koleksi, hehehe... 
Menurut Chei, genre apa yang kurang dari buku-buku yang ditulis oleh penulis lokal? Dan apa yang Chei harapkan untuk para calon penulis di Indonesia?
Kalau genre, sepertinya science fiction masih jarang ya. Tapi, saya sebenarnya rindu baca novel atau cerita yang emang Indonesia banget. Enggak kebanyakan pengaruh barat atau korea atau jepang atau apalah.. Indonesia itu sangat kaya budaya, kenapa tidak diekspos dengan baik? 
(Kalau saya berharap, beberapa genre macam fantasi, misteri ala detektif dan thriller/horror (di luar pocong-kunti) bisa lebih banyak.) 
Buku-buku impor kan covernya banyak yang keren-keren. Seberapa tinggi pengaruh cover dalam memengaruhi seseorang untuk membeli buku? Kadang 1 buku punya beberapa versi cover dengan harga yang berbeda. Biasanya orang lebih lihat harga atau cover? 
Berdasarkan pengamatan saya sih, pelanggan lebih milih yang penting murah deh untuk buku, kan yang penting baca. Hehhe.. Tapi kalau udah suka, bermacam macam cover jadi dikoleksi deh, enggak peduli harganya berapa.
(Tetep, gak ada bisa mengalahkan hukum ekonomi dalam hal beli buku sekalipun.) 
Menurut Chei, faktor apa yang paling banyak menentukan seseorang dalam membeli buku?   
Tema yang diangkat, penulis, harga dan tentu saja -cover, hahah..  
Apa saran Chei untuk meningkatkan minat baca di Indonesia? Atau bagaimana membuat persepsi bahwa “baca itu seru”? 
Dari sekolah juga harus digalakkan kesukaan membaca. Sepertinya sekarang atas nama efektifitas, siswa jarang mencatat atau membaca buku, lebih ke gadget-gadget. Padahal, menulis kembali apa yang kita baca saja sudah membantu kita menghafal dan paham, seperti yang guru SMP saya selalu ingatkan. Sedangkan untuk orang dewasanya,saya rasa konsep jualan koran di halte bus TJ juga oke. Mungkin bisa di halte bus umum juga atau stasiun? Atau di gerbang tol? Eh, ribet ya? Hahahha.  
(Menurut saya, kalau untuk masyarakat urban, baca buku itu belum menjadi lifestyle seperti fitness di gym atau shopping di mal. Coba saja tengok bus Trans Jakarta, dari 30-40 penumpang, paling 1 atau 2 yang memanfaatkan waktu mereka di jalan dengan membaca buku. Selebihnya tidur, dengerin musik atau cuma bengong. Selama ini suka baca masih dipandang nerd sama orang-orang. BTW, saya nggak ada masalah sama julukan nerd, malah menurut saya pribadi nerd itu keren karena beda dari yang lain.)
Nah, sekarang pertanyaan yang bersifat personal atau favorit Chei :D
Apa genre favorit Chei? 
Young adult, chicklit sama children fiction.
(Wah, selera kita mirip ^^) 
Chei termasuk pembaca cepat atau lama? Berapa lama waktu Chei dalam menghabiskan suatu buku? 
Lama karena aku termasuk yang cari waktu yang nyaman banget buat baca. Aku enggak suka harus terganggu pas lagi seru baca. Jadi, lama deh :P
(Sama donk, Chei. Saya juga benci diganggu pas lagi baca.) 
Apa buku terfavorit Chei hingga saat ini ? 
Sampai saat ini sih The Hobbit sama Charlie and the Chocolate factory.
(Saya juga suka banget sama The Hobbit dan selalu berharap, moga-moga suatu hari, saya ketemu "Gandalf saya" yang akan mengajak saya bertualang, meninggalkan kota Jakarta yang semraut dan pergi ke suatu tempat yang indah di mana ada Raja Elf dan anaknya, Legolas #KayaknyaObatYangSayaMinumMulaiBekerja #ngelantur  
Siapa tokoh paling favorit Chei hingga saat ini? 
Willy Wonka! Aduh, pengen banget punya pabrik cokelat kayak dia. Suka juga karakter dia yang jenaka dan enerjik. Sangat berharap dia bukan sekedar tokoh fiksi, hiks..
Siapa pengarang favorit Chei? 
Roald Dahl, Tolkien, Mira W, Clara Ng dan Enid Blyton
Ada pesan-pesan untuk pembaca postingan atau blog ini? 
Setiap buku itu punya pembacanya sendiri (lupa siapa yang ngomong, maafkan ya..) Jadi, jangan takut kalau bacaan kamu kok kayaknya ‘beda’. Jangan sombong juga karena berasa bacaan kamu ‘keren’. Cukup nikmati apa yang kamu baca, sampaikan pendapatmu dengan baik, lalu teruskanlah membaca dan membaca. Cheers! 
(Bacaan saya juga macam-macam Chei, kadang yang nggak umum. Malah beberapa buku favorit saya underrated. Intinya saya sangat setuju) 
Nama: Zelie Petronella
Blog: http://littleangelinme.wordpress.com/
Twitter: @miss_zp
Ultah: 30 November (2 hari lagi nih)

Oke, sekian untuk Inter-Blogger ke-2 saya. Sekalian pengumuman, memasuki bulan Desember, blog saya genap 1 tahun, dan sebagai perayaan karena saya berhasil konsisten menulis blog selama setahun, saya berencana untuk mengadakan giveaway. Mungkin tidak terlalu megah, tapi hadiahnya cukup lumayan. Jadi tunggu saja pengumumannya.

BOOK REVIEW: SATIN MERAH


★★★
Judul Buku: Satin Merah
Pengarang: Brahmanto Anindito dan Rie Yanti
Editor: Widyawati Oktavia
Penerbit: Gagas Media
Jumlah Halaman: 313 Halaman
Segmen: Remaja, Dewasa-Muda
Genre: Thriller
Harga: Rp 10.000 (obral)
"Pengakuan, bagi sebagian orang jauh lebih penting dibanding apa pun."
Sinopsis:
Nadya hanya ingin diakui bahwa ia hebat, bahwa ia cerdas. Karena itu ia selalu mati-matian belajar giat agar bisa menjadi siswa berprestasi dan teladan di sekolahnya. Nadya pun selalu berhasil menjadi 3 besar di sekolah setiap tahun, namun masih ada 1 ambisi lagi yang ingin Nadya capai, yaitu memenangkan gelar siswi teladan se-Bandung. Dan untuk meraih ini, salah satu persyaratannya, Nadya harus membuat suatu makalah atau karya tulis. 

Karena itu Nadya ingin membuat karya tulis yang berbeda. Karya tulis yang temanya tidak pasaran. Tapi tema apa yang harus Nadya buat agar bisa memenangkan gelar siswi teladan se-Bandung?

Sekarang, ripiu yang sebenarnya:
Saya tidak akan kasih banyak sinopsis, secara tema thriller itu paling asyik kalau dibaca sendiri tanpa baca sinopsis atau review lain sama sekali. Saya agak bingung sama inti buku ini, apakah:
  1. Buku bergenre thriller dengan tema Sastra Sunda, atau
  2. Cerita mengenai tips-tips menulis dengan latar belakang Sastra Sunda dan unsur thriller.
Yah, yang manapun tidak masalah, yang penting bukunya enak dibaca. Saya agak bingung sih review Satin Merah ini tanpa spoiler jalan ceritanya, walau dari sinopsis belakang buku, sebenarnya sudah jelas who is the suspect. Karena alasan itulah, saya tidak melabeli buku ini dengan misteri, karena misterinya sendiri sudah terpapar jelas sejak awal. So, this is not mystery-detective genre. 

Saya akan coba memberi pendapat tanpa melibatkan isi ceritanya. Buku ini menurut saya:

- Sebaiknya dibaca oleh siapa pun yang mempunyai cita-cita jadi penulis. Serius, buku ini punya banyak sekali tips-tips mengenai cara menulis. Saya coba ambil sebagian ya:
  1. Syarat penulis ya harus sering-sering menulis. Hal. 42
  2. Mempercantik karangan dengan penjelasan terperinci, menambahkan majas, metafora. hal. 42
  3. Buatlah prioritas untuk untuk mendeskripsikan tokoh. Tokoh utama diberi porsi detil. Tokoh figuran dideskripsikan seadanya. Kalau setiap tokoh didetailkan atau porsinya dibikin hampir setara, nanti tokoh utama kehilangan pamor. Hal. 90
  4. Malas itu musuh. Jangan mau bersahabat dengan rasa malas. Hal. 150
  5. Baca, baca dan baca. Ingin bisa nulis dengan baik harus banyak baca karya orang dulu. Hal. 155
- Selain itu, ada juga penjabaran singkat dan padat mengenai self publising.

Nah, sekarang bagian yang saya pertanyakan:
- Penjelasan yang terlalu frontal. dan kalanya saat baca buku ini, bagian tips-tips menulisnya, meskipun inspiratif tapi juga membuat saya merasa membaca text book Bahasa Indonesia dalam bentuk novel. Oke, saya tahu semua penjabaran itu masih termasuk logis, tapi untuk buku fiksi, hal tersebut bukanlah selera saya (agak menggurui). Maksud saya kalau memang mau menjelaskan tips-tips menulis, mending buat saja satu buku soal tips menulis. 

- Nanggung. Berasa buku ini serba nanggung. Misteri? Seperti yang sudah saya tulis, sejak awal, pembaca sudah tau siapa "tersangkanya" Tapi yang jadi misteri adalah psikologisnya. Nah, yang saya sayangkan tuh, aspek psikologis ini kurang banget dibahas. Memang duo penulis sudah menjelaskan alasan dan latar belakang mengapa si penjahat sampai jadi seperti itu melalui adegan flasback. Tapi tetap saja masih terasa kurang dan nanggung. 

- Nanggung 2. Saya agak kecewa, dari beberapa pembunuhan yang dilakukan oleh si tokoh, hanya 1 yang diperlihatkan adegannya. Yup, hanya 1. Sisanya instant alias langsung berupa penemuan mayat tanpa ada penjelasan bagaimana? Saya merasa, ini seperti penulisan yang malas. Padahal untuk setiap kejadian dalam novel thriller saya sangat mengharapkan ketegangan di adegan suspense pembunuhan tersebut. 

- Ending deus ex machina. Dan Sim Salabin, semua beres. Saya tuh paling ngga puas kalau baca buku thriller yang selama konflik berlangsung seru, tapi justru eksekusi adegan finalnya malah terasa hambar. Metaforanya adalah, saya sedang menyusun menara dari setumpuk kartu remi lalu tiba-tiba ada orang yang membanting pintu, dan wuussh, semua susunan menara kartu saya langsung hancur berantakan. 

yang saya suka dari Satin Merah adalah:
  • Penokohan. Satin merah mempunyai penokohan atau karakterisasi yang kuat pada setiap tokoh yang berperan. Baik yang figuran maupun tokoh utama. Ada beberapa bagian, yang membuat saya sedikit mengasihani pelaku, walaupun tidak sampai membuat saya suka dengan si pelaku. Duo penulis pintar membuat karakter pelaku, kadang likeable kadang annoying. jadi tidak ada karakter 1 dimensi. Begitu pula dengan karakter figuran. 
  • Kalimat-kalimat atau gaya bahasa yang sederhana, rasanya seperti membaca tabloid atau cerpen dalam koran.  
Overall, saya suka Satin merah, karena jarang ada buku-buku lokal yang bergenre thriller dan juga mempunyai pesan moral kuat mengenai pelestarian budaya daerah (Sastra Sunda). 
Catatan typo:
- Hal 200: berlawaan → berlawanan
- Hal 271: amit → pamit
- hal 277: puitih → putih

Memorable quote:
"Kamu ini ya, Sastra Sunda aja dipikirin! Ngapain sih, mau-maunya! Biar orang desa yang lebih berbakat kesenian yang ngurusin perkara remeh gitu. Di keluarga kita, nggak ada darah-darah sastrawan, tahu nggak! Kamu mau jadi apa, Naaak, ngurusin sastra itu mau jadi apaaaa? Orang kere di Indonesia ini udah banyak!"
Buku ini saya ikut sertakan sebagai buku untuk tema baca bareng BBI

Rabu, 27 November 2013

WISHFUL WEDNESDAY #22

Sudah Rabu malam, sebelumnya saya berpikir untuk absent dalam Wishful Wednesday minggu ini karena saya kurang enak badan dan sehabis pulang dari kantor, saya ingin langsung bersantai di pulau kapuk. Tapi setelah saya sampai rumah, entah mengapa tangan saya rasanya gatal untuk tidak menulis sesuatu di blog (saya rasa, sekarang ini menulis blog sudah menjadi semacam pengalihan stress bagi saya). Dan postingan Wishful Wednesday juga tidak serumit bikin review yang musti mikir panjang. Dalam Wishful Wednesday, saya cukup posting gambar dari buku yang saya mau dan sedikit basa dan basi. Heheheh

Jadi buku yang saya inginkan untuk minggu ini adalah:


Box Set Petualangan Sherlock Holmes by Sir Arthur Conan Doyle :
  1. Petualangan Sherlock Holmes
  2. Memoar Sherlock Holmes
  3. Koleksi Kasus Sherlock Holmes
  4. Kembalinya Sherlock Holmes
  5. Salam Terakhir Sherlock Holmes
  6. Penelusuran Benang Merah
  7. Empat Pemburu Harta
  8. Lembah Ketakutan
  9. Anjing Setan

Yup, sekaligus kode untuk Santa saya seandainya Santa saya membaca WW saya. Heheheh, becanda kok, saya nggak sampai ngelunjak minta box set. Walau saya juga nggak nolak kalau dikasih salah satu bukunya #TetepNgelunjak #abaikan

Alasan saya mau buku ini, karena Sherlock itu salah satu tokoh detektif paling terkenal sepanjang masa dan telah banyak kisah-kisah detektif modern yang terinspirasi dari Sherlock. Dan saya penasaran sama kasus-kasus dalam Sherlock Holmes.

Mau ikutan Wishful Wednesday juga? Ini caranya:
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) atau segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan bookish kalian, yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku/benda itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)
Click Mr Linky and add your link :) 

Selasa, 26 November 2013

TELLING TUESDAY #1

Akhirnya saya coba untuk ikutan meme Telling Tuesday yang di host sama Yuliana dari blog The Little Present. Yah, tujuannya sekedar laporan, kalau saya tuh nggak cuma beli dan nimbun, tapi saya juga baca buku-buku timbunan saya. Walau meski sudah baca, saya masih heran, kenapa buku timbunan saya tidak berkurang juga? Selidik punya selidik, saya memang membaca timbunan tapi saya juga membeli buku baru yang kadang lebih banyak dari yang saya baca, jadinya selalu BEP alias Break Event Point :P


Oke. Untuk kali ini, karena sudah akhir bulan, maka saya hanya memberitahu buku-buku yang sudah saya baca selama bulan November saja. Kalau ada yang baca postingan tema baca saya tiap bulan, pasti tahu, kalau bulan November 2013 ini, tema baca saya adalah sick-lit. Tapi apa mau dikata, dari target 4 buku bertema sick-lit, saya hanya mampu menyelesaikan 2 buku. Sementara sisanya, balik lagi ke timbunan :( 

Langsung saja laporan saya:

Buku-buku yang dibaca selama bulan November :

1. Review Fleur











2. Review Me Before you
Selain itu saja juga baru selesai:

4. Satin Merah oleh Brahmanto Anindito dan Rie Yanti, review sebenarnya sudah selesai saya buat. Tapi karena buku ini saya rencanakan untuk posting bareng anak-anak BBI dalam buku bertema thriller, jadi reviewnya belum saya posting hingga tanggal 28 November. 

5. I'mpossible oleh Orinthia Lee. Saya sudah selesai bacanya, tapi belum sempat buat reviewnya. Yah, mungkin awal Desember. 

Buku yang sedang dibaca:

Sekarang lagi baca Mahogany Hills oleh Tia Widiana. Ini buku pinjaman dari Mbak Dewi. Saya punya prinsip, tidak akan menimbun buku pinjaman, cukup buku pribadi saja yang ditimbun. Karena itu saya bermaksud segera menyelesaikan membaca buku ini, agar pas IRF nanti, dapat saya kembalikan kepada yang empunya. 

Rencana buku yang akan dibaca selanjutnya:

Bulan Desember, saya berencana melunasi hutang buku-buku yang gagal diselesaikan dari janji. Heheheh. Ada Beberapa sih, macam:

Yah, itu saja sih yang dalam rencana. 

Ngomong-ngomong, apa itu Telling Tuesday. Bagaimana caranya ikutan?

Telling Tuesday adalah Meme yang diadakan oleh The Little Present setiap bulannya. Meme ini berisikan tiga hal:
Kamu sudah baca buku apa selama satu bulan sebelumnya?
Saat ini sedang baca apa?
Kamu berencana baca buku apa aja selama satu bulan kedepannya?
Apa Tujuan Telling Tuesday?
As for me: semacam wrap-up, jadi saya bisa tahu sudah seberapa banyak yang saya baca selama satu bulan. Disamping itu untuk mulai membiasakan diri membaca buku lebih banyak daripada membelinya.
Tentunya untuk blogwalking ke sesama blogger.. :)

Bagaimana aturan Telling Tuesday?
  1. Follow The Little Present via BlogLovin atau email atau menambahkan saya dilingkaran G+.
  2. Buat post tentang buku apa yang sedang, sudah, dan akan kamu baca selama seminggu.
  3. Masukkan post tersebut di linky yang disediakan.
  4. Linky di buka selama satu minggu penuh, jadi bagi yang kelupaan posting masih di buka kesempatannya.
  5. Jangan lupa main-main ke Telling Tuesday peserta lain, kali aja nemu plan baca lainnya. 

Yah, untuk lebih jelasnya, silakan melihat blog The Little Present dengan mengklik gambar yang saya posting. 

Rabu, 20 November 2013

BOOK REVIEW: THE FAULT IN OUR STARS

★★★★
Judul Buku: The Fault In Our Stars (Salahkan Bintang-Bintang)
Pengarang: John Green
Penerbit: Qanita (Mizan Group)
Jumlah Halaman: 423
Penerjemah: Ingrid Dwijani Nimpoeno
Segmen: Remaja, Dewasa-Muda
Genre: Drama, Realistic Fiction, Romance
Harga: 49.000 (diskon 30%, jadi Rp 34.300)

The Fault In Our Stars salah satu buku yang gaungnya banyak saya dengan sejak 2012 kemarin. Bukan hanya secara lokal tapi juga international. Sebut saja tumblr, yang banyak sekali mereblog gif set dari sang pengarang, John Green. Selain itu John Green juga banyak dipuja-puji karena menulis buku young-adult yang diluar standar kebanyakan young-adult, yang akhir-akhir ini banyak mendapat kritikan karena isinya yang "kurang bergizi". 

Nah berbicara soal bukunya sendiri, The Fault In Our Stars, selanjutnya saya singkat saja TFIOS juga punya rating yang termasuk top atau elit di goodreads, ratingnya yaitu 4.5 dari 390.000 users lebih. So, I'm curious to read it. 

Setelah saya searching sekilas, ternyata TFIOS itu berkisar tentang kanker. Hmmmm, sejujurnya buku yang membahas tentang penyakit, apalagi kanker, bukanlah buku favorit saya. Karena: 1. Saya memang tidak suka tema serius yang bisa bikin sedih atau depresi. Karena bagi saya, baca buku itu untuk escapism alias senang-senang dari dunia yang terkadang tidak menyenangkan, jadi mengapa memilih tema yang justru bikin sedih. 2. Beberapa orang yang saya kenal, banyak yang kalah dan meninggal saat berjuang melawan penyakit itu. Jadi saya tidak mau mengingat-ingat apa saja yang telah dilakukan oleh penyakit tersebut. Tapi, karena rating dan puja-puji itu plus banyak remaja yang suka dengan buku yang bertema serius ini, saya penasaran juga. Apa sih yang membuatnya begitu spesial dan istimewa dibanding buku-buku bertema sejenis lainnya.

The Story

Hazel Grace, seorang remaja berusia 16 tahun yang divonis menderita kanker tiroid. Penyakit tersebut juga telah menyebar ke paru-parunya yang membuat Hazel sulit bernafas dan terpaksa mengenakan alat bantu pernafasan berupa selang dan tabung oksigen yang harus dibawa kemana pun Hazel pergi. 

Saat menghadiri pertemuan anak-anak penderita kanker, Hazel bertemu dengan Augustus Waters, sesama penderita kanker juga, yaitu osteosarkoma yang telah membuat Augustus kehilangan satu kakinya. Augustus yang tampan dan selalu bersikap positif membuat Hazel jatuh cinta padanya. 

Augustus meyakinkan Hazel, bahwa ia bisa pergi ke Amsterdam untuk bertemu dengan penulis favorit Hazel, yaitu Peter Van Houten. Bersama-sama Hazel dan Augustus mencari jalan untuk bisa mewujudkan keinginan tersebut.

jadi bagaimana caranya Hazel dan Augustus bertemu dengan Peter Van Houten?

My Thought

So, is it true? Is it true, this is tearjerker book as they said? Well, maybe the answer is depend on your mood when you read it. I'm not cry but almost cry and I feel so sad while I close the book. I always say that I love the book about star crossed-lovers, but I correct it. No, I don't like if the star crossed-lovers such as illness played in the book. Because I know the ending usually sad and tragic and it just remind me that's how real life could be. But we must face it. 

Tapi juga sulit bagi saya untuk tidak berkata bahwa ini buku yang indah. Bagaimana John Green dengan gaya bahasanya yang penuh kata-kata lucu dan juga witty berhasil membuat tema serius menjadi menghibur dan penuh filosofi. 

Kekuatan novel ini, terutama ada pada karakter-karakternya, Hazel dan Augustus. Mungkin untuk sebagian pembaca, gambaran Hazel dan Augustus terlalu sempurna sebagai 2 remaja penderita kanker yang sedang sekarat. Mengapa terlalu sempurna? Karena mereka, terutama Augustus sangat memandang positif kehidupan. Meski dunia sangat tidak adil terhadap mereka. Padahal kenyataannya jarang yang bisa seperti itu. Tapi ini adalah buku fiksi dengan karakter fiktif jadi cukup pakai dan gunakan imajinasi kita. 

Gambaran sempurna itu sangat terasa pada sosok Augustus Waters. Tidak heran, kalau tahun 2012 kemarin, banyak anak BBI yang memilih Augustus sebagai kriteria pacar ideal. Saya pun menganggap begitu. Augustus yang selalu bersemangat, riang, jenaka dan gemar bermerafora, terutama dengan perumpamaan rokok yang dianggap tidak berbahaya selama apinya tidak dinyalakan. Ah, andaikan di luar sana ada seorang Augsutus Waters (yang dalam keadaan sehat tentunya) yang menunggu saya, betapa bahagianya hati saya #lebaysebentar. Augustus tahu bagaimana caranya membuat suasana hati seseorang menjadi lebih baik. Berikut ini kalimat-kalimat dari Augustus yang saya suka:
"Aku selalu berpikir dunia adalah pabrik pewujud-keinginan." ~hal. 150
"Sadarlah bahwa berupaya menjaga jarak dariku tidak akan mengurangi kasih sayangku terhadapmu." ~hal. 167
"Kepedihan menuntut untuk dirasakan." ~hal.89
"Oh, aku tidak akan keberatan, Hazel Grace. Akan merupakan keistimewaan jika kau mematahkan hatiku." ~hal.298
"Kisah-kisah kepahlawanan kita akan terus bertahan selama masih ada suara manusia." ~hal.273
 "Aku akan memeranginya. Aku akan memeranginya untukmu. Jangan mengkhawatirkanku, Hazel Grace. Aku baik-baik saja. Aku akan mencari cara untuk terus bertahan dan menjengkelkanmu untuk waktu yang lama." ~hal.288
"Kau tidak bisa memilih apakah kau akan terluka di dunia ini, Sobat Lama, tapi kau bisa ikut menentukan siapa yang melukaimu. Aku menyukai pilihan-pilihanku. Kuharap Hazel menyukai pilihan-pilihannya." ~hal.418
Seperti yang saya bilang, kelebihan novel ini ada di gaya bahasanya yang witty dan penuh humor. John Green mengajak pembaca untuk memandang penderita kanker sebagai manusia normal yang juga punya impian, cita-cita (diluar kesembuhan mereka), hasrat, dan keinginan duniawi lainnya alih-alih orang cacat yang patut dikasihani karena penyakit mereka. Dan mereka ingin dikenang bukan hanya karena perjuangan mereka melawan kanker, tapi hal-hal lain yang mereka lakukan semasa hidup mereka. 

Ngomong-ngomong, soal John Green, seperti apa sih dia?




OK, sepertinya John Green sama eksentriknya seperti Peter Van Houten. Saya lanjutkan pembahasannya. Saya rasa pesan moral buku ini seperti yang dikatakan Hazel Grace di halaman 281:
"Aku percaya kau punya pilihan di dunia ini mengenai cara menceritakan kisah sedih, dan kami memilih cara yang lucu."
Dan memang begitulah cara John Green menuliskan kisah dalam buku ini, dia meramu cerita sedih secara riang dan penuh canda yang sukses membuat pembaca merasakan berbagai emosi seperti tawa dan sedih. Selain itu yang saya suka, John Green tidak melupakan unsur drama keluarga. Saya suka deh sama keluarganya Hazel maupun Gus yang sangat supportif. Selebihnya saya akan kembali menulis quote-quote memorable dari buku ini yang saya suka:  
"Hanya ada satu hal di dunia ini yang lebih menyebalkan daripada mati gara-gara kanker di usia enam belas, yaitu punya anak yang mati gara-gara kanker." ~Hazel Grace, hal. 15
"Jika kau khawatir dilupakan untuk selamanya oleh manusia, aku mendorongmu untuk mengabaikannya saja. Tuhan tahu, itulah yang dilakukan semua orang lainnya." ~Hazel Grace, hal. 23
"Semua orang begitu baik. Juga kuat. Di hari-hari terkelam, Tuhan meletakkan orang-orang terbaik dalam hidupmu." ~hal. 42
"Tanpa penderitaan, bagaimana kita bisa mengenal kebahagiaan?" ~hal.52 (entah mengapa saya teringat salah satu quote dalam Delirium yang juga mirip)
"Cinta sejati lahir dari masa-masa yang berat." ~hal. 40 
"Terkadang itulah hal terburuk dari menderita kanker, penyakit itu memisahkanmu dari semua orang lainnya." ~hal. 195
"Beberapa turis menganggap Amsterdam sebagai kota kebebasan, dan sebagian orang menemukan dosa di dalam kebebasan." ~hal. 211 
"Pasti kau tahu kalau hanya ada dua emosi, yaitu cinta dan ketakutan." ~hal 254
"Dorongan untuk menciptakan seni atau merenungkan filosofi tidak hilang ketika kau sakit." ~hal 285
"Kau akan...kau akan...menjalani kehidupan terbaikmu hari ini. Inilah peperanganmu sekarang." ~Hazel Grace, hal. 290-291
"Ketidaktahuan adalah kebahagiaan." 
Terjemahan

Kalau ada satu hal yang ingin saya protes, itu adalah terjemahan TFIOS yang menurut saya kaku dan tidak luwes. Bila anda secara pasif sudah paham bahasa Inggris, saya sarankan baca edisi aslinya saja daripada terjemahannya. Saya akan kasih contoh beberapa kekakuan bahasa yang saya rasakan selama membaca buku ini:
  • Kacamata matahari,  saya sampai mikir beberapa kali, apa itu kacamata matahari. Dan kalau diinggriskan, kacamata matahari itu adalah sun glasses. Tapi sun glasses sendiri kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia bukanlah kacamata matahari melainkan kacamata hitam
  • Taman bermain bertema, mungkin Inggrisnya Theme Park. Tapi menurut saya cukup taman hiburan. Lebih tidak kaku. 
  • Komputer genggam, saya juga mikir apa yang dimaksud komputer genggam di sini? Apakah tablet atau handphone? Atau gadget lain?
Begitu pula beberapa kalimat lain yang terasa janggal bila diucapkan dalam bahasa Indonesia, John Green mengemas gaya bahasanya dengan witty, karena itulah menerjemahkannya pun harus bisa ikutan witty. 

Terus gambar-gambar hati yang ada di tiap pojok halaman, ngga banget deh. Selain menggangu baca, gambar-gambar hati tersebut juga terkesan norak dan lebay. Biarkan saja halaman novel itu polos tanpa gambar-gambar tidak penting. Dan untuk covernya, jangan bandingkan dengan yang edisi asli, karena jelas yang terjemahan kalah jauh, walaupun sama-sama biru. 

BTW, semua mungkin sudah pada tahu, kalau buku ini akan diadaptasi ke film. Beberapa pemerannya sudah ditetapkan, yaitu: 


Saya sih oke-oke saja sama Shailene Woodley sebagai Hazel, walau kalau menurut gambaran Augustus di buku, wajah Hazel itu lebih mirip Natalie Portman, dan aktris muda yang mirip Natalie Portman menurut saya adalah:
 

Untuk pemeran Augustus Waters adalah:

Ansel Elgort

Dan pemeran Isaac, teman Gus dan Hazel, adalah :

Nat Wolff
Yah, cowok-cowoknya eye candy sih ^_^

BTW, saya baca buku ini barengan sama Indah dari Indah's Books Dreamland.

WISHFUL WEDNESDAY #21

Jumpa lagi dalam Wishful Wednesday. Kali ini WW saya normal-normal saja, tidak ada pembahasan buku jadul, dan tidak ada karakter-karakter berwujud emoticon yang bernama. Mengingat saya sudah kembali bekerja secara normal, mungkin akan berpengaruh terhadap waktu membaca dan ngeblog. Tapi mungkin ini tantangan bagi saya untuk mengatur manajemen waktu yang sesungguhnya. Wishful Wednesday saya kali ini ada kaitannya sama IBF (Indonesian Book Fair) yang baru saja berlalu. Lebih tepatnya buku yang saya beli pas IBF. Tampaknya waktu beli, mungkin saya kurang teliti untuk mengecek nomor lain atau buku tersebut belum dipajang di rak ketika saya datang, akibatnya seri yang saya beli tidak lengkap. Dan lebih nggak enaknya, seri yang tidak lengkap itu seri pertama lagi. Langsung saja melihat buku apa yang saya maksudkan:



1. Wolf Brother (Chronicles of Ancient Darkness #1) by Michelle Paver.
2. Outcast (Chronicles of Ancient Darkness #4) by Michell Paver. 

Saya sudah punya seri 2, 3, 5, dan 6. Tapi seri pertamanya malah tidak ada, padahal seri pertama sangat penting, karena seri pertama adalah awal dari cerita. Memang saya terbilang telat baru beli buku COAD sekarang, karena dulu saya belum semaniak buku seperti sekarang. Seandainya teman-teman ada yang punya dan bersedia jual, boleh hubungi saya. 

Wishful wednesday saya belum selesai, masih ada lagi, buku-buku yang saya mau memang terlalu banyak #GegaraBertemanSamaPenimbun. Dan juga buku-buku yang saya inginkan seandainya saya beruntung memenangkan giveaway dari Kak Astrid. Buku yang saya mau berikutnya adalah buku anak-anak yang mengangkat tema keluarga dan persahabatan. Dari dulu, saya selalu suka sama buku anak-anak yang mempunyai tema yang dalam tapi dikemas secara riang dan khas anak-anak. 

Tiga Bianglala oleh Misna Mika
Buku bisa beli di sini
Sinopsis :
Itut menjalani hari-hari di Kampung Bala, pinggiran kota Palembang. Ia tinggal berimpitan dalam rumah reyot tapi hangat bersama lima orang saudara, dan kedua orangtua.

Dengan sifat iseng, jail, dan penuh akal, Itut yang berkulit hitam dan kumal mencoba menikmati masa kecil bersama Manna, sobatnya yang cantik dan manis. Bermain cak engkleng, menyewa sepeda, mencuri buah dari pohon tetangga, hingga berjualan es bungkus adalah kegiatan yang mengisi hari-hari mereka dengan segala keterbatasan. Tak peduli pada gerombolan Vivi yang menyombongkan kekayaan, mereka berdua malah memilih berteman dengan Meimei, gadis Tionghoa yang dianggap aneh tapi juara di kelas.

Saat Itut kehilangan ayah, Manna yang kerap dimarahi sang ibu tiri, dan Meimei yang terisolasi karena etnisnya, mereka bertiga saling menghibur dan memberikan semangat. Hingga datang satu mobil mewah ke kampung yang penuh dengan warga miskin tersebut dan mengubah kehidupan tiga gadis cilik itu.

Terus buku berikut yang saya mau, berkaitan sama acara TV yang suka saya tonton waktu kecil. 

Keluarga Cemara #1 by Arswendo Atmowiloto
Buku bisa beli di sini

Keluarga Cemara #2 by Arswendo Atmowiloto
Sinopsis:
Kisah sebuah keluarga yang memilih hidup dengan hanya bermodalkan kejujuran. Keluarga yang amat sangat sederhana, terdiri atas Abah, kepala keluarga yang bekerja sebagai penarik becak dan buruh apa saja... Ema, sang ibu yang membuat opak untuk dijajakan putrinya... Euis, si sulung yang kelas enam SD, pernah mengalami masa jaya orangtuanya sebagai pengusaha... Ara atau Cemara yang baru masuk TK... Serta Agil si bungsu
Kalau air mata bisa menjadi simbol kebahagiaan, inilah kisah itu.

Overall cuma 2 sih yang Tiga Bianglala dan Keluarga Cemara 1. Saya tidak tahu, apakah Keluarga Cemara memang ada 2 buku atau ada 2 cover. 

Nah, sekarang giliran kalian. Apa Keinginan Buku Rabu Kalian?
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) atau segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan bookish kalian, yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku/benda itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)
Click Mr Linky and add your link :)

Kamis, 14 November 2013

LUCKY NO.14 READING CHALLENGE

Apa yang seru dari Reading Challenge? Jawabnya ialah, kita tidak sendirian dalam membaca buku. Selain itu RC juga berguna untuk memotivasi seseorang untuk membaca buku yang malas mereka baca, yang akan berdampak dalam mengurangi timbunan buku. Kali ini saya kembali daftar Reading Challenge yang dihost oleh Kak Astrid dari Books To Share.

Klik gambarnya buat yang mau ikutan.

Dan kebetulan saya juga suka dengan angka 14, karena empat belas adalah tanggal kelahiran saya #GakAdaYangTanya dan sehubungan dengan Lucky No.14, maka tantangannya kali ini meliputi 14 kategori. Apa saja ke-14 kategori tersebut:

1. Visit The Country: Read a book that has setting in a country that you really want to visit in real life. Make sure the setting has a big role in the book and it can make you know a little bit more about your dream destination.

Intinya, buku yang membahas suatu negara, baik itu tempat-tempatnya, budayanya, adat istiadatnya. Saya sebenarnya pengin ke banyak tempat di Eropa dan Asia Timur. Sewaktu membaca tema nomor 1 ini, saya langsung teringat STPC dan kebetulan di timbunan, saya ada 3 seri STPC, yaitu:
Paris: Aline oleh Prisca Primasari.
Bangkok: The Journal oleh Moemoe Rizal.
Melbourne: Rewind oleh Winna Efendi.

2. Cover Lust: Pick a book from your shelf that you bought because you fell in love with the cover. Is the content as good as the cover?

Menilai buku hanya karena kaver semata tanpa peduli isi. Ada 2 buku yang masuk daftar saya karena hal tersebut, yaitu:
Bliss (The Bliss Bakery #1) by Kathryn Littlewood. Jujur, meski ratingnya sedang-sedang saja di GR tapi saya langsung jatuh cinta pada pandangan pertama sama kavernya pas lihat ada gambar kue-kue di dalamnya. Jadi saya tidak peduli bagus atau tidaknya, yang penting kavernya sedap dipadang mata :D
He Was Cool by Guiyeoni. Kavernya cantik, mirip kertas surat Korea. Langsung saya beli :D

3. Blame it on Bloggers: Read a book because you’ve read the sparkling reviews from other bloggers. Don’t forget to mention the blogger’s names too!

Unwind by Neal Shusterman. Saya pertama kali tahu karena banyak yang memposting buku ini sebagai Wishful Wednesday mereka. Dan WW digagas oleh Kak Astrid :P

4. Bargain All The Way: Ever buying a book because it’s so cheap you don’t really care about the content? Now it’s time to open the book and find out whether it’s really worth your cents.

Beli buku karena murah atau obral. Ini banyak sih. Banget. Malah. Saya pilih 2 buku yang kebetulan dua-duanya menang Newbery Medal.
The Tale of Despereaux by Kate DiCamillo. Beli obralan cuma Rp15.000
Savvy by Inggrid Law. Beli obralan cuma Rp 7.500

5. (Not So) Fresh From the Oven: Do you remember you bought/got a new released book last year but never had a chance to read it? Dig it from your pile and bring back the 2013.
The Ocean at The End of The Lane by Neil Gaiman. Terbit di negara asal dan di Indonesia sama-sama  tahun 2013.

6. First Letter’s Rule: Read a book which title begins with the same letter as your name (for me, Astrid means A, and I can read anything that started with the letter A). Remember: Articles like “a”, “an” or “the” doesn’t count :)

Judul buku yang huruf depannya sama dengan huruf depan nama saya. Berarti L. Yang saya ingat, saya ada 2 buku dengan judul depannya huruf L, tapi saya tuliskan 1 dahulu, takut kebanyakan dan nggak sanggup bacanya :P
Liesl and Po by Lauren Oliver.

7. Once Upon a Time: Choose a book that’s been published for the first time before you were born (not necessarily has to be a classic book, just something a little bit older than you is okay. You can read the most recent edition if you want to)

Buku yang diterbitkan lebih dahulu dari tahun lahir saya.
Tokyo Zodiac Murders by Soji Shimada. Di Gramedia memang baru terbit tahun 2012, tapi aslinya di Jepang terbit tahun 1981.

8. Chunky Brick: Take a deep breath, and read a book that has more than 500 pages. Yep, the one that you’ve always been afraid of!

Buku bantal alias buku yang jumlah halamannya lebih dari 500 halaman. Saya nekat baca lebih dari 1 buku bantal untuk tahun 2014, yaitu:
The Host by Stephenie Meyer. Total halaman 770  (eaaaa, nyaris 800).
The Night Circus by Erin Morgenstern. Total halaman 612.
A Tree Grows in Brooklyn by Betty Smith. Total Halaman 664.

9.  Favorite Author: You like their books, but there are too many titles. This is your chance, choose a book that’s been written by your fave author but you haven’t got time to read it before.

Saya cuma ingat 1 buku dari pengarang favorit saya, yang sudah lama saya beli tapi belum kesampaian  untuk dibaca, yaitu:
The Casual Vacancy by J.K.Rowling. Pemanasan sebelum The Cuckoo's Calling.

10. It’s Been There Forever: Pick up a book that has been there on your shelf for more than a year, clean up the dust and start to read it now :)

Buku yang sudah lama dibeli terus ditimbun dan kelupaan dibaca. Nah mungkin saatnya memulai baca.
Anne of The Island by Lucy M. Montgomery. Sudah sejak tahun 2011 atau mungkin 2010 saya beli (_ _")

11. Movies vs Books: You’ve seen the movie adaptation (or planned to see it soon) but never had time to read the book. It’s time to read it now, so you can compare the book vs the movie.

Stardust (Serbuk Bintang) by Neil Gaiman. Saya lama sudah nonton filmnya dan gara-gara banyak yang bilang untuk buku ini bagusan film daripada bukunya, saya ogah beli. Tapi karena ada obral, akhirnya saya beli juga bukunya dan untuk membuktikan apa saya setuju dengan pendapat tersebut atau tidak, saya harus membacanya sendiri.

12. Freebies Time: What’s the LAST free book you’ve got? Whether it’s from giveaway, a birthday gift or a surprise from someone special, don’t hold back any longer. Open the book and start reading it now :D

After D-100 by Park Mi Youn. Menang giveaway di blog Dinoy.
All You Can Eat by Christian Simamora. Kado dari Gagas Media untuk blogger.

13. Not My Cup of Tea: Reach out to a genre that you’ve never tried (or probably just disliked) before. Whether it’s a romance, horror or non fiction, maybe you will find a hidden gem!

Buku-buku sejarah, filosofi atau non fiksi kadang belum apa-apa saya sudah malas duluan membacanya. Meski saya biasanya oke-oke saja sama buku perjalanan, tapi yang biasa saya baca adalah jenis buku perjalanan yang sifatnya turis atau senang-senang. Bukan buku perjalanan serius atau yang membahas makna kehidupan. Karena saya membaca untuk escapism. Karena itu saya mau coba baca: Garis BatasSelimut DebuTitik Nol dari Agustinus Wibowo

14. Walking Down The Memory Lane: Ever had a book that you loved so much as a kid? Or a book that you wish you could read when you were just a child? Grab it now and prepare for a wonderful journey to the past :) Comic books or graphic novels are allowed!

Rada susah ini. Kalau tanya bacaan masa kecil saya, maka jawabnya: komik. Macam Doraemon, Sailor Moon, Candy-Candy. Atau majalah Bobo. Jadi khusus no 14 ini, saya lihat dulu: ada apa di lemari saya.

Ya moga-moga RC ini bisa sukses terpenuhi semua. Hehehehe.

Yang mau ikutan RC ini dan apa saja syarat-syaratnya? Tinggal klik gambar di atas yang akan langsung mengarah ke blog hosting

2014 TBRR PILE - A READING CHALLENGE


2014, tak terasa akan segera datang. Tahun boleh baru tapi jangan lupakan janji lama yang telah kita ikrarkan. Janji lama? Janji apa? Maafkan pembukaan saya yang lebay. Tapi janji lama yang saya maksud adalah menghabiskan stok timbunan dari buku-buku yang sudah lama saya beli. Karena itulah saya ingin ikut meramaikan 2014 TBRR Reading Pile yang di host oleh Mbak Maria Hobby Buku. Dan ngomong-ngomong soal Reading Challenge 2013, sekiranya ada 1 RC yang sudah berhasil saya lengkapi berikut dengan additional challengenya, dan itu adalah TBRR Fantasy Reading Challenge yang dihost oleh Mbak Maria dan Ally. Yaiii, jadi nggak gagal-gagal amat kan. Apalagi gara-gara shocking sale di sana-sini, timbunan bukan berkurang malah bertambah :P

Karena itulah saya pede untuk ikut yang ini. Langsung saja inilah list buku-buku yang rencana saya baca untuk tahun 2014, link langsung mengarah ke goodreads :
  1. Air Mata Mutiara: 90 Cerita Indah dari Rusia oleh Indri Noor
  2. Dimsun Terakhir oleh Clara Ng
  3. He Was Cool by Guiyeoni (K-Lit)
  4. Cheeky Romance by Kim Eun Jong (K-Lit)
  5. After D-100 by Park Mi Youn (K-Lit)
  6. Explicit Love Story by Lee Sae In (K-Lit)
  7. Always With Me by Hyun Go Wun (K-Lit)
  8. Comanche Magic by Catherine Anderson (Historical Romance)
  9. Morning Glory by LaVyrle Spencer (Historical Romance)
  10. The Tide Knot (Ingo #2) by Helen Dunmore
  11. Insurgent (Divergent #2) by Veronica Roth
  12. Pandemonium (Delirium #2) by Lauren Oliver
  13. Prodigy (Legend #2) by Marie Lu
  14. Unwind (Unwind Dystology #1) by Neal Shusterman
  15. The Ocean at The End of The Lane by Neil Gaiman
  16. The Graveyard Book (Cerita Dari Pemakaman) by Neil Gaiman
  17. Pollyanna Grows Up (Pollyanna #2) by Eleanor H. Porter (kind of ashame because I should read this book in this(2013) year )
  18. Anne of The Island (Anne of Green Gables #3) by Lucy M. Montgomery (ini juga sama, harusnya saya baca tahun 2013, karena sudah 2 tahun saya beli)
  19. The Mysterious Benedict Society - Persekutuan Misterius Benedict by Trenton Lee Stewart
  20. Bliss (The Bliss Bakery #1) by Kathryn Littlewood
  21. Liesl & Po by Lauren Oliver
  22. The Night Circus by Erin Morgenstren
  23. The Adventures of Tom Sawyer by Mark Twain
  24. The Adventures of Huckleberry Finn by Mark Twain
  25. Oliver Twist by Charles Dickens
  26. Dear Enemy (Daddy-Long-Legs #2) by Jean Webster
  27. Wake - Terjaga (Dream - Catcher #1) by Lisa McMann
  28. The Titan's Curse (Percy Jackson and The Olympians #3) by Rick Riordan
  29. Recollection (Ther Melian Series) oleh Shienny M.S.
  30. Garis Batas: Perjalanan Di Negeri-Negeri Asia Tengah oleh Agustinus Wibowo
  31. Selimut Debu: Impian dan Kebanggaan dari Negeri Perang Afghanistan oleh Agustinus Wibowo
  32. Titik Nol: Makna Sebuah Perjalanan oleh Agustinus Wibowo
  33. The Chronicles of Audy: 4R oleh Orizuka
  34. Bangkok: The Journal oleh Moemoe Rizal
  35. Ruby Red - Cinta Sepanjang Masa by Kerstin Gier
  36. All You Can Eat oleh Christian Simamora
  37. Shadow Kiss (Vampire Academy #3) by Richelle Mead
  38. If I Stay by Gayle Forman
  39. Where She Went by Gayle Forman
  40. A Very Yuppy Wedding oleh Ika Natassa
Nah bila mengacu pada list di atas, ternyata memang benar saya itu omni reader. Mulai dari fiksi hingga non-fiksi. Mulai dari young-adult hingga klasik. Mulai dari buku anak-anak hingga novel dengan adegan dewasa :D

Tapi belum selesai, saya juga mau ikut additional challengenya, yaitu:

- Dua(2) buku bergenre classic, saya pilih:

- Dua(2) buku bergenre mystery, saya pilih:

- Dua(2) buku bergenre historical fiction, saya pilih:

- Dua(2) buku bergenre Books Into Movies, saya pilih:
- Dua(2) buku bergenre Book Award Winners, saya pilih:
   1. The Yearling: Jody dan Anak Rusa by Marjorie Kinnan Rawlings (Pemenang Pulitzer 1939)
   2.  The Tale of Despereaux by Kate DiCamillo (Pemenang Newbery Medal 2004)

Lumayan ada 50 buku, berarti sudah ada 1/3 lebih dari total timbunan saya yang mungkin kurang lebih ada 140-an buku, whew.

List di atas tidak menentukan urutan baca dan bisa berubah sewaktu-waktu.

Mau ikutan reading challenge ini juga, klik di sini saja:D

GIVEAWAY LAMUNYATA : CINTA SPLAT

Melody Violine mengadakan giveaway di blognya sebagai rangkaian dari November Blogeversary.

Periode giveaway: 10 - 19 November 2013
Pengumuman pemenang : 20 November 2013

Hadiahnya : 1 buku novel Cinta Splat by Rob Scotton


Splat menyukai seekor kucing cantik di kelasnya. Namanya Kitten. Tapi Kitten kelihatannya tidka menyukai Splat. Setiap kali bertemu Splat, ia selalu mengikat ekor Splat dan menepuk perutnya. Ditambah lagi, Splat mempunyai saingan, Spike, yang juga menyukai Kitten. Apakah akhirnya Kitten akan menerima cinta Splat? 
 Untuk syarat-syaratnya silakan cek langsung di blog Lamunyata

Rabu, 13 November 2013

WISHFUL WEDNESDAY #20 (CURHAT BUKU)

Sebenarnya untuk posting kali ini, saya berencana untuk bikin postnya tersendiri macam random thought atau curhat buku. Cuma setelah saya pikir-pikir, isinya juga juga termasuk keinginan buku. Akhirnya saya putuskan gabung saja dengan Wishful Wednesday.

Mungkin posting ini akan lebih 'nyambung' buat angkatan lama (saya ngga mau bilang generasi tua) karena bagi saya, mereka yang masih suka buku anak-anak, remaja, petualangan, adalah 'akan selalu muda di hati selamanya'. Heheheh. 

Semua bermula dari obrolan whatsapps grup bajai BBI jabodetabek tentang obral buku-buku murah yang akhir-akhir ini rutin di wilayah jabodetabek, dan karena bajay suka ngga jelas arahnya, tiba-tiba obrolan jadi menyerempet ke genre bacaan waktu tahun 90-an. Entah mengapa buku-buku YA dan teenlit jaman sekarang ini kadang berasa ceritanya suka terlalu berat dan serius atau sebaliknya, kurang ada isinya. Dan lalu, saya jadi kangen mau baca buku-buku masa kecil dulu. 

Hanya saja, yang bikin saya sedih, buku-buku masa kecil dan remaja saya menghilang entah kemana. Dulu sempat pindah rumah, sepertinya buku-buku itu dijual secara kilo-an oleh ortu. Berantakan. Itulah alasannya. Salah saya juga sih, nggak rapih sama barang-barang sendiri. Beda dahulu, beda sekarang. 

Saya sangat berharap, Gramedia mau mencetak ulang beberapa judul novel di bawah ini (yah, kalau buku-buku Enid Blyton saja banyak yang di cetul, saya rasa beberapa buku di bawah ini juga bagus untuk di cetul). Selain itu, pasti banyak pembaca dewasa yang ingin noltalgia.

Pertama, seri 'Girl Talk' karangan L.E.Blair,  saya baca seri Girl Talk sendiri sebenarnya sudah termasuk telat. Saya masih ingat, waktu itu majalah Gadis kasih bonus seri perdana Girl Talk dan waktu pertama kali membacanya, saya langsung suka. Hanya saja, waktu kecil pemasukan saya cuma dari uang jajan yang dikasih ortu (dan keluarga saya sendiri juga bukan pecinta buku), jadi saya terpaksa pilih-pilih buku yang bisa saya beli. Dan saya lebih memilih buku-buku fantasy atau detektif, jadi tidak banyak buku-buku girlie yang saya baca.

Seri Girl Talk ini ringan dan menghibur. Problem remaja macam mean girls, parent's divorce, nggak populer di sekolah, trus merasa minoritas juga ada. Tapi yang saya suka pembahasannya itu mengalir, tidak menggurui dan tidak terkesan berat, pokoknya fun. Seri Girl Talk sendiri meski volumenya hingga puluhan, tapi seingat saya bukunya tipis.



Seandainya cetak ulang, mau ganti cover atau tidak? Saya cukup suka kok. Kesannya jadul, sangat ninety. Jadi tidak sudah ganti juga tidak apa-apa. Tapi kalaupun ganti cover, saya harap covernya tidak mirip ilustrasi cover-cover teenlit seperti sekarang. #BanyakMaunya.


Kedua, seri 'The Baby Sitters Club' karangan Ann M. Martin. Sayangnya karena saya tidak pernah baca sama sekali, saya tidak punya gambaran soal seri ini.

Tapi sepertinya seri ini, kurang lebih sejenis dengan Girl Talk plus ada urusan ngasuh anak. Karena di Amerika itu biasanya remaja perempuan usia High School - Kuliah suka mengambil pekerjaan part time sebagai pengasuh anak.



Seandainya cetak ulang, mau ganti cover atau tidak? Sama seperti Girl Talk, saya cukup suka covernya yang terkesan ninety. Jadi tidak ganti cover pun tidak mengapa. I love classy and ninety. #ketahuandehumursaya


Ketiga, seri 'Can You Solve The Mystery' karangan M.Masters dan Bruce Lansky. Ini buku anak-anak yang bergenre misteri detektif. Sesuai dengan tagline serinya, jadi pembaca diajak ikut untuk memecahkan misteri. Jawabannya ada di halaman belakang buku dan saya harus memakai cermin untuk membacanya, karena tulisannya terbalik. Hihihi, seru kan, walau agak rempong. Saya dulu punya seri ini dan sekarang hilang tak berbekas :( Eniwei seri detektif itu menurut saya selain seru, mengasah otak dan logic, juga (IMO) lebih menyenangkan daripada soal matematika.
Cover di atas (kecuali yang pojok kiri atas) adalah cover terjemahan Indonesia. Kalau untuk cover aslinya, seperti ini :
Tidak, terlalu jauh berbeda sih sama cover yang diterbitin GPU. BTW, seri 'Can You Solve The Mystery' ini juga sudah ada cover versi modernnya. 
Seandainya cetak ulang, mau ganti cover atau tidak? Hehehe, berhubung saya ini termasuk generasi oldies, saya suka cover klasik. Jadi seandainya cetul, saya pribadi sih ngarep yang klasik daripada yang versi modern bergambar orang. Walaupun untuk versi modernnya saya juga demen. 

Keempat, seri detektif 'STOP' karangan Stefan Wolf. STOP adalah buku bergenre misteri detektif untuk remaja karya pengarang Jerman, Stefan Wolf. Saya juga dulu ada seri ini, cuma yah menghilang githu deh #STOPCurhatSoalBukuHilangMelulu. STOP ini adalah awalan huruf depan dari nama 4 sekawan yang terdiri atas : Sporty, Thomas, Oscar, dan Petra. 

Seandainya cetak ulang, mau ganti cover atau tidak? Cover STOP menurut saya simpel dan sangat cartoon. Ilustrasinya mirip komik-komik Eropa macam Tintin atau Asterix dan Obelix. Saya sih seandainya cetul,I prefer as original.

Kelima, seri 'Trio Detektif' (Alfred Hitchcock and The Three Investigators) karangan William Arden. Jujur saja,, belum ada satu pun seri Trio Detektif yang saya baca karena saya memang tidak punya seri ini #AkhirnyaGakCurhatHilangLagi. Tapi ini salah satu seri detektif yang sangat terkenal di generasi oldies, makanya saya sangat penasaran. GPU bisa mencetak ulang seri Agatha Christie, harusnya Trio Detektif juga donk.


Seandainya cetak ulang, mau ganti cover atau tidak? Ganti deh. Soalnya covernya benar-benar terlihat kuno banget alih-alih classy. Yang ada malah mirip novel roman picisan (IMO). 

Keenam, seri 'Goosebumps' karangan R.L.Stine. Kalau yang ini sepertinya sudah pada tahu deh meski sudah lama ngga terbit. Dibanding seri remaja sekarang ini yang suka ada adegan horror model mutilasi, tubuh tercabik-cabik. Setelah saya ingat-ingat, Goosebumps cenderung bersih dari adegan itu (mungkin ada, tapi tidak terlalu vulgar), CMIIW. Tapi bukan berarti tidak seram, justru pengarangnya lebih memainkan adegan seram lewat psikis. Misal, kau terjebak di dunia lain, atau keluarga yang kau tahu selama ini ternyata bukan manusia, dll.


Seri Goosebumps ini sangat banyak. Gambar yang saya pajang hanya edisi pertamanya. Saya tidak punya serinya lengkap, hanya beberapa dan itu pun juga buku-bukunya sudah lama hilang #AstagaMauBerapaKaliBilangHilang. Goosebumps sendiri, serinya kadang ada yang seru, ada yang tidak. Untuk melihat lengkapnya seri Goosebumps ini, silakan cek wikipedia. #malas

Sampai sini dulu deh, mungkin ada lagi sih macam Sweet Valley Twins  dan Animorph, tapi saya takut kepanjangan. O ya, saya belum bilang benar-benar, apa Wishful Wednesday saya:
Saya mau buku-buku lama yang keren-keren dan bagus-bagus dicetak ulang. 
Nah, bagaimana denganmu, adakah seri jadul yang kamu harap di cetak ulang kembali? (sambil colek Kak Astrid, yang sesama generasi lama). BTW, posbar Desember, buku-buku di atas aja yah #CariDimanaCoba #DitimpukGulali. Yang ingin ikutan Wishful Wednesday, caranya :
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) atau segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan bookish kalian, yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku/benda itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)
Please click MR LINKY and add your link :)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...