Minggu, 24 Februari 2013

THE WIZARD OF OZ (OZ #1)

✮✮✮
Judul Buku : The Wizard of Oz
Pengarang  : L. Frank Baum
Penerbit     : Atria

Sinopsis cerita (berdasarkan cover belakang buku) : 

Angin puting beliung menerbangkan rumah Dorothy di padang rumput Kansas yang kelabu ke negeri antah berantah bernama Oz. Berbeda dengan keadaan di Kansas yang gersang, Oz sangat indah. Pepohonan hijau tumbuh subur, buah-buahan segar menerbitkan air liur. Walaupun begitu, bagi Dorothy tak ada tempat yang senyaman rumah. Maka, dia mencari jalan pulang.

Namun, kembali ke Kansas tidaklah semudah itu. Dia harus melewati padang pasir yang mengelilingi negeri Oz dan tidak bisa dilalui begitu saja. Dengan petunjuk dari Penyihir Utara yang baik hati, Dorothy pergi ke Kota Zamrud untuk menemui Penyihir Hebat Oz dan meminta bantuannya. 

Di tengah jalan, Dorothy bertemu dengan Boneka Jerami yang menginginkan otak, Tin Woodman yang mendambakan hati, dan Singa Penakut yang mengharapkan keberanian. Bersama Toto si anjing kecil Dorothy, mereka bertualang ke istana Oz dan melawan Tukang Sihir dari Barat yang keji.


Kesan saya :

Saat baca buku ini emang harus dari POV anak-anak, kalau POV nya orang dewasa yg ada akan timbul banyak kritik dan pertanyaan. 

Misal pada kata pengantar di awal buku, dimana sang penulis Frank L Baum berkata kalau dongeng modern dibuat untuk menyenangkan anak-anak, makanya dongeng modern meniadakan unsur horror, kesedihan, kesulitan & tragedi yang umumnya ada di dongeng2 ala Grimm & H.C. Anderson. Dan karena itulah penulis membuat petualangan Dorothy, gadis kecil dari Kansas terlihat menyenangkan meskipun dia tersesat di tempat asing di suatu negeri antah berantah dan setiap orang yang ditemui Dorothy pasti baik hati dan selalu bersedia menolongnya. 

Apakah cerita Dorothy menyenangkan? saya akan jawab ya, penulis membuatnya terlihat menyenangkan.

Apakah ada adegan gelap (maksudnya kekerasan) ? ada, dan inilah yg saya tidak setuju sama pandangan penulis, yang berjanji akan membuat cerita yang menyenangkan (non violance) di buku ini. Di cerita ini adegan yg melibatkan Tin Woodman, yang menurut saya termasuk gelap kalau seandainya ada di kisah nyata, misal memenggal monster kucing menjadi beberapa bagian, atau membunuh para kawanan serigala adalah adegan horror, tapi di buku ini, mungkin lebih diibaratkan seperti adegan kartun. 

Namun seperti yg saya bilang, ini bacaan anak-anak sekiranya biarlah membacanya dengan perasaan riang, rasa ingin tau seperti anak2 dan polos (tidak berprasangka dan berpikir rumit), maka membaca buku ini akan terasa menyenangkan. Seperti review saya di Alice in Wonderland lupakan logika orang dewasa saat kau membaca buku fantasy anak, sebab logika orang dewasa akan menghalangi mimpi anak-anak. 

Kamis, 21 Februari 2013

NIGHTSHADE (NIGHTSHADE #1)

✮✮½
  • Judul Buku    : Perburuan Takdir
  • Pengarang     : Andrea Cremer    
  • Penerbit        : Gagas Media

Okay I will give harsh critique about the translation, because I read the Indonesian translation, so first, I want to complain about the translation, it's just... SO HORRIBLE, really and I am thinking maybe  there are no editor or proofreader for this book,  because the translator seems using google trans to translate this book because there are so many wrong structure and phrases in many sentences I read. 

Alright let's review :
1. I must push myself so hard to read and finish this book, because it's not real fantasy, it's more about romance like Twilight, when a hormonal teenage werewolf girl cannot decide around 2 boys she likes. The Heroine here is called Calla, the author describe her as kick ass but what it showed on the story is more how she is so emotional when it about boys (and mostly anything involved her in the book are about 2 boys), I think maybe I'm just have high expectation about kick ass heroine definition. For me kick ass more than just tomboy, can fight or kungfu or become a leader of some groups. For me kick-ass it's about independent, smart and able to take control on a situation no matter how odd it is, I will give an example, I like Meghan Chase from The Iron King, she is not a fighter but won't mind sacrifice something on herself as long as she can help her little brother.

2. There are not really a real story in this first book. The story are more about romance and Calla's feeling (or hormone). Sure there are universe introduction about werewolf in this book (keeper, guardian & searcher), although it kind of weird and more like fanfiction (too much making up). 

3. Both Calla and Shay are annoying me in some point. Calla annoys me about her hormonal issue, please note I don't have problem with romance novel, I like love story as long as is not overdone or exaggerated and this book so much show how Calla's hormone take control rather than about her feeling, I think she even still confused about her feeling, and Shay annoys me about his free spirited issue, his free spirited attitude and rebellious just making him look like irresponsible character and that's what I see in him. No wonder many readers dislike Shay.

4. The last 100 pages of this book saved the story, I just felt the tense near the ending are the only part that wake me up. And too bad, the twist even just felt incomplete. I still don't know who is Shay's uncle, what about the searcher and many other questions, okay there are sequel but still some question should explain in first book.

5. Last, I shipped Calla with Ren. Funny thing here, the author told Ren as bad boy while it's shown the opposite, he is nice with Calla and will do anything for her.  

So far, I am not find any satisfying books about werewolf. Also note to myself, it's time for me to step up from YA romance with high school background, I think I'm getting too old for this kind of genre (a.k.a easily getting bored).

And since I used to say this book remind me of Twilight, so whether this is still a better love story than Twilight? Well this time I will said no. Because Edward and Jacob are better than Shay, well sorry, just my opinion.  

SHIVER (THE WOLVES OF MERCY FALLS #1)

✮✮✮
Judul Buku    : Beku
Pengarang     : Maggie Stiefvater
Penerbit         : Gramedia Pustaka Utama

I'm so relieved can finish this book, because this one of a book where I must push myself so hard to finish this book. Actually if there are readers who said this is like Twilight but in werewolves version, I kinda agree. Well not really same but the story kind of similar, such as the girl is thinking she cannot live without her boyfriend and ignorant parents because Grace's parents didn't notice there is a boy who is living for a couple of weeks in their daughter's room.
Maybe that's way I find this book kind a bit boring (you know I'm not Twilight fans & I don't like cheesy teenager romance story such as first date, first kiss or even first sex). Earlier I want to rate 2 stars of this book, but this book deserved more star than Twilight (I rate Twilight 2 stars), because some of the characters are more interesting rather than in Twilight, the story overall better than Twilight even the interactions of characters more reasonable than Twilight (okay I will stop bitching about Twilight while review other book, it's jut unfair to this book)

I won't tell the story because this is romance novel, so you know the story it's more about 70% romance & 30% various thing such as action & background story of others characters, etc. But as Heroine, Grace overall is better than Bella. But if you ask me, I prefer Isabel to Grace. Isabel have more interesting personality rather than Grace. Well both Grace and Sam are okay, they are quite likeable,  Sam is the boy next door and Grace is a good girl, nothing weird on their characters.

I just recommend this book for those who love romance novel and sweet love story about star-crossed lovers such as Twilight or Hush.Hush (okay I admitted I never read Hush.Hush, but I heard it's like Twilight in Angel version) and another paranormal romance of YA.

But if your taste just like me, curious about human-werewolves (shape shifter) relationship & how their struggle with all their obstacles, just forget it, this book didn't offer something new & I'm not interesting to read the sequel.

But good point or credit about this book, I like how the author describe winter. Take place in Minnesota, a state in northern America which famous because of heavy winter in every year, she is so detail and gave feeling about winter forest, snow, the coldness and all, make me feel cold while reading this book.


And as usual, since many people compared this book with Twilight, so whether this is a better love story than Twilight? Actually it's a tie :D

Rabu, 20 Februari 2013

SCANDAL IN SPRING (WALLFLOWER #4)

✮✮✮

Judul Buku : Skandal Musim Semi
Pengarang   : Lisa Kleypas
Penerbit       : Gramedia Pustaka Utama


Sinopsis :
Sudah 3 musim si bungsu Daisy Bowman masih belum bisa mendapatkan suami ataupun bangsawan yang mau menikahinya, akhirnya ayahnya memutuskan untuk menjodohkan putri bungsunya dengan Matthew Swift, pegawai kepercayaan ayahnya juga dengan maksud agar kelak bisnis ayahnya bisa diwariskan dan dijalankan oleh Matthew yang sudah terlatih dan mengetahui seluk beluk bisnis.  

Daisy tidak menyukai Matthew Swift, karena menurutnya pria itu tidak ada menarik-menariknya sama sekali, tubuhnya sangat kurus seperti tulang belulang, setiap mantel atau jas yang dikenakannya tampak kebesaran ditubuhnya. Terlebih lagi, sikap pria itu juga menyebalkan, angkuh, kaku dan serius. 

Tapi itu dulu atau beberapa tahun yang lalu dan Daisy sudah lama tidak melihat Matthew. Karena suatu hari tiba-tiba dia bertemu Matthew dan Daisy nyaris tidak mengenalinya, karena Mattew telah berubah dari sejak terakhir kali Daisy melihatnya. Dia tidak lagi kurus dan memakai sepatu usang. Matthew Swift telah berubah menjadi pria tampan dan gagah dengan setelan pakaian yang elegan dan gaya yang modern.

Kebersamaannya dengan Matthew menyadarkan Daisy, bahwa kepribadian pria itu ternyata sesuai dengan kepribadian pria yang selalu diimpikan Daisy. Namun saat cinta mereka tengah mekar ternyata ada sesuatu dari masa lalu Matthew yang bisa menghalangi kebersamaan mereka, jadi bagaimana Matthew dan Daisy mengatasinya?

Kesan saya :
Ya okelah. Akhirnya selesai juga baca semua seri keempat wallflower ini, pendapat saya soal buku keempat ini masih kalah jauh dibanding pendahulunya yang buku ke-3 tapi secara cerita lebih oke dibanding nomor 2. Jadi ibaratnya seri 1 itu perkenanalan, seri 2 itu so-so dan seri 3 tensinya paling tinggi maka seri 4 ini tensinya turun lagi dan kalau saja karakter Daisy  ngga mirip saya (suka baca novel, suka berkhayal, pemimpi), mungkin buku ini bakal sangat membosankan.

My point about this book :

1. Oh my gosh, setting tempatnya lagi-lagi balik ke rumah Westcliff di Stony Cross, dari buku 1, 2 dan 4, settingnya sebagian besar di Stony Cross, saya sungguh berharap LK punya ide lain soal setting, membosankan, yawn.

2. Masa lalu lalu karakter pria, Matthew, sedih sih sedih, tapi bagi yang terbiasa baca buku-buku lebih gelap, masa lalu Matthew sebenarnya biasa saja (I don't really care about his past)

3. Tidakkah Daisy sangat agresif untuk ukuran gadis2 pada masa itu, hahaha, lucu aja, dimana dia menggoda cowoknya supaya bisa yah merasakan apa itu sex. Tapi yah mungkin itulah kelebihan karakter Daisy, yaitu spontan dan berani mencoba hal baru.

4. Good point : senang bisa melihat para wallflower lain dibuku ini yang dikisahkan setelah menikah dan berbahagia, yap, menikah, punya anak dan menjadi ibu rumah tangga dengan suami yang mencintai mereka, everyone live happily ever afer. 
 
Overall, bukunya cukup entertain tapi sayangnya buku terakhir dari seri wallflower bukannya pamungkas malah jadi anti klimaks, tapi yah ini romance novel yang masih termasuk golongan harlequin, so it doesn't really matter because everyone got what they want.  

Selasa, 19 Februari 2013

ALICE IN WONDERLAND

 ✮✮✮
 Judul Buku : Alice in Wonderland
Pengarang  : Lewis Carroll
Penerbit     : Atria

Sinopsis :

Alice, gadis kecil yang selalu serba ingin tahu jatuh ke sebuah lubang gara-gara melihat seekor kelinci putih yang mengenakan jas dan mempunyai jam saku dalam jasnya. Lubang itu membawa Alice ke sebuah negeri yang aneh, negeri di mana binatang-binatang dapat berbicara, negeri yang penghuninya berupa kartu-kartu, belum lagi makanan dan minuman yang bisa membuat tubuh Alice menjadi besar dan kecil. Jadi bagaimana petualangan Alice di negeri ajaib tersebut?

Kesan saya :
Oke, kali ini review singkat saja, karena memang bukunya sendiri singkat dan tipis, tapi saya saja yang keterlaluan butuh waktu hampir 1 minggu untuk menyelesaikannya. Excuse saya sederhana, I'm not match for children book anymore or I have already known about the story of Alice in Wonderland. Yup, sebagai buku anak-anak, cerita Alice di negeri bawah (I think it should be Underland rather than Wonderland) terasa ehem tidak masuk akal/aneh, tapi bila sudah menyangkut fantasy dan imajinasi anak-anak segala sesuatunya menjadi acceptable dan masuk akal.

Sejujurnya saya bingung mengenai moral dan point dari petualangan Alice di negeri ajaib. Petualangan Alice terasa absurd dan membingungkan. Tapi saya kira buku ini bukanlah tentang akhir atau ending, bukan pula tentang karakterisasi. Mungkin moralnya ada di akhir cerita yaitu, imajinasi membuat hidup lebih indah dan menyenangkan. Sayangnya saat kita dewasa, kita cenderung lupa cara berimajinasi, salah satunya adalah saya sendiri yang butuh waktu cukup lama untuk menyelesaikan buku ini dan bingung mengenai cerita dalam buku, karena orang dewasa cenderung terpaku pada logika dan hal-hal yang menurut mereka wajar, hal-hal yang perlu pembuktian.

Sedangkan dalam dunia anak-anak segala sesuatunya adalah mungkin, tanpa berpikir, "Ini tidak wajar". Bagi anak-anak, mereka percaya oleh karenanya anak-anak bisa melihat, sedangkan bagi orang dewasa, mereka harus melihat dahulu baru mereka percaya.

Kamis, 14 Februari 2013

DEVIL IN WINTER (WALLFLOWER #3)

✮✮✮✮
Judul Buku : Romansa Pada Musim Dingin
Pengarang  : Lisa Kleypas
Penerbit     : Gramedia Pustaka Utama

Sinopsis :

Evie Jenner, wallflower yang pemalu dan gagap tiba-tiba saja datang ke depan pintu Sebastian St.Vincent, bangsawan yang terkenal playboy, bejat dan amoral. Evangeline Jenner yang ayahnya sekarat merupakan calon pewaris dari rumah judi milik ayahnya, namun karena hak-hak wanita pada era itu sangat terbatas dalam hukum dan sosial, Evie membutuhkan suami untuk bisa melindunginya, Evie datang karena merasa putus asa dan butuh suami untuk bisa menghindari keluarga almarhumah ibunya yang kejam. Mengetahui bahwa kondisi keuangan Sebastian sedang melarat dan butuh pewaris kaya untuk dinikahi, Evie menawarkan Sebastian suatu perjanjian, yaitu pernikahan, karena Sebastian butuh pewaris kaya untuk menopang keuangannya dan Evie butuh suami untuk melindunginya dari tatanan sosial pada saat itu. 

Sebastian St.Vincent yang awalnya meremehkan Evi, menyadari bahwa gadis itu bisa sangat keras kepala, dan dia tidak mau sampai jatuh cinta sungguhan pada Evie, tapi bisakah seorang gadis pemalu dan gagap menaklukkan Sebastian, sang bangsawan playboy yang sudah terkenal banyak membuat puluhan wanita patah hati?

Kesan saya :

Perhatian, review saya bakal lebay!

OMG, Sebastian membuat saya klepek-klepek, siapa sangka si pemalu Evie yang selalu diacuhkan orang-orang sekitarnya dan dianggap remeh oleh banyak orang bisa membuat playboy bejat paling populer seantero London bertekuk lutut, bahkan sampai rela disumpah untuk selibat :D Diantara semua series wallflower, Devil In Winter jelas 100% favorit saya. Settingnya juga paling beda diantara ke-3 wallflower lain (yang kebanyakan setting tempatnya di rumah Westcliff), kalau kisahnya Evie di tempat judi. Jadi ngga terlalu banyak tokoh bangsawan disini. Dan perhatian, adegan hot novel ini banyak, those who under 17, you better not read this.  

Setelah berasa 2 buku wallflower sebelumnya standar aja (IMO), Devil In Winter sukses membuat saya  menobatkan Historical Romance as my favorite sub-genre of romance. Contemporer Romance sometimes boring and predictable dan Paranormal Romance terlalu berorientasi nafsu daripada cinta. Yah, emang HR juga banyak adegan ehem-ehemnya, tapi berhubung pada era HR itu segala sesuatunya masih ada batasannya jadinya lebih menarik untuk diikuti, emang tidak semua HR, ada juga HR yang ceritanya ringan dan dangkal, tapi seperti yang saya tulis sebelumnya kalau dalam HR karena eranya masih banyak batasan (baik itu sosial, kelas maupun kultur untuk HR Native American), belum lagi yang settingnya perang sipil jadinya masalahnya lebih seru karena harus berjuang juga dengan keadaan lingkungan sekitar juga.  

Saya pribadi emang suka dengan cerita yang menguras emosi, misalnya star-crossed lovers atau Love and Hate relationship hehehehe. Kalau untuk saya pribadi romance itu ngga melulu harus mengenai ketertarikan fisik, saya lebih suka dengan perasaan dan interaksi subtle antara karakternya. Misal ingetin untuk pakai baju hangat kalau udara sedang dingin, menemani tanpa banyak kata-kata saat pasangannya sedang bad mood, ingetin untuk minum obat kalau ada yang sakit (jadi teringat Habibie dan Ainun) udah ah jadinya OOT kemana-mana.  

Kalau soal keluhan mengenai perubahan sifat Sebastian yang terlalu instant, saya merasa masih acceptable karena saya melihatnya lebih ke cepat tapi tetap natural. Dan saya suka penggambaran Sebastian yang seperti fallen angel

WINNER OF MY FIRST GIVE AWAY

Yaay, akhirnya tiba juga hari pengumuman pemenangnya. Sebelumnya saya mau ucapkan terimakasih pada semua peserta yang sudah meluangkan waktu untuk mengikuti give away pertama saya, saya sadar blog saya masih baru dan banyak kekurangan, awal-awal sempet mikir kalau mungkin give away ini terlalu dini, mengingat usia blog yang baru sekitar 3 bulanan (masih bayi) dan viewernya pun belum banyak, but you'll never know until you try. Dan ngga nyaka give away pertama ini pesertanya bisa sampai ada 21 orang, mengingat buku yang saya jadikan hadiah tergolong jadul dan sebagian peserta mungkin sudah pernah baca, jadinya senang banget ternyata masih banyak yang tertarik :) dan sekali lagi saya berterimakasih pada seluruh peserta yang sudah meluangkan waktu untuk ikutan give away ini dan juga teman-teman dari grup Give Away Indo di fb yang sudah banyak bantu sharing soal give away pertama ini. 

Sekian kata sambutan, langsung saja saya umumkan tiga orang pemenang dari masing-masing paket :

PEMENANG DARI PAKET 1 :

Yuki Hikari
Dengan jawaban :

Novel romens yang aku sukai adalah Winter in Tokyo karangan Ilana Tan. Aku suka banget gaya penulisan Ilana, enak dibaca jadi aku gampang terhanyut didalam ceritanya. Ide cerita dan jalinan cerita di novel ini memang sangat sederhana tentang kisah jatuh cinta kepada tetangganya sendiri. Namun cerita ditulis oleh Ilana dengan hebatnya membuat hubungan percintaan tokoh begitu manis bagiku. Ga ada adegan ciuman maupun hubungan intim dalam cerita. Hanya ada adegan pegangan tangan yang anehnya buat aku deg-degan. Menurutku Ilana pandai dalam merangkai tiap kata-kata. Makanya aku suka bengt :D

PEMENANG DARI PAKET 2 :

Nyi PeDe
Dengan jawaban :

Novel romantis versi saya adalah novel kisah cinta antara keluarga yaitu novel "Jermal" by Yokie Adityo 
*) Karena : Ending cerita ini amat sangat bikin meleleh. Cinta dua orang yang meski satunya tinggal di Jermal, yang cewek tetep setia mengirimnya surat satu tahun sekali yang dititipkan kepada orang yang tiap 1th 1x melabuh. Awalnya sang cowok tidak mau mengakui bahwa itu anaknya, setelah ibunya meninggal sang anak disuruh ibunya menyusul si bapak. Bagian awal tidak diceritakan kenapa dan mengapa, bagian belakang2 bab mulai terkuak, seolah dibuat teka-teki. Sang anak yang baru kelas 1SMP diselundupkan ke jermal, karena setiap hari akan ada operasi di Jermal, anak dibawah umur tidak boleh dipekerjakan kasar, mereka berhak mendapat kesempatan belajar. Jadi dari sisi ini saya melihat, antara cinta ibu kepada suaminya yang walau tak pernah pulang ia tetap rajin mengirimnya surat, padahal tidak pernah di baca. Perjuangan anak menyusul bapaknya meski tidak diakui dan dibully oleh teman2nya. Bahkan sang anak membawa jangkrik sebagai hewan ke sayangannya ke Jermal. Pas ada operasi dari polisi, sampai terkekeh, "Bagaimana bisa di tengah laut ada suara jangkrik?"

apa itu Jermal pasti bikin penasaran Kakak kan :p
aku beli pas ada diskon dari Mizan, cuma seharga 10 ribu, tapi meniggalkan kesan yang mendalam. Meski ditulis dengan tulisan sederhana, dan bukunya tidak terlalu tebal, tapi saya mendapatkan bahwa cinta romantis itu tidak hanya pasangan lelaki dan perempuan. Tetapi, cinta terhadap teman, dan hewan peliharaan sekalipun


PEMENANG DARI PAKET 3 :

Arga Litha
Dengan jawaban :

Novel romantis kesukaanku judulnya Twivortiare, karya Ika Natassa. Saking sukanya sampai kubikin resensinya di http://argalitha.blogspot.com/2012/10/hadiah-ga-novel-twivortiare.html, padahal aku paling maaalas bikin resensi kalau gak bener-bener 'merasuk' di hati :)
Suka sebab gaya penceritaannya beda, ini berbentuk kumpulan kicauan di twitter. Tweets-nya kadangkala bikin pembaca tertawa dan nyesek dalam satu waktu, membuat pemikiran kita tentang bagaimana 'membahagiakan diri sendiri dan pasangan' bertambah. Yah, sama dengan pertanyaan dalam novel ini, 'dapatkah kita mencintai dan membenci seseorang sedemikian rupa pada saat bersamaan?'. Apa yang Alex --sang tokoh utama-- rasakan mungkin sama dengan apa yang pembaca rasakan, bahwa di saat sangat mencintai pasangan, kadangkala rasa benci pun muncul. Benci, sebab dia masih melakukan yang tidak kita suka, atau benci pada diri sendiri yang belum bisa maksimal membahagiakannya.
Hiks, aku sampai jadi terlihat aneh saat membacanya, tertawa dan menangis bersamaan. Berdebar dan kesal beberaengan :D

Selamat kepada para pemenang, jawaban-jawabannya sukses bikin saya penasaran mau baca buku-buku tersebut :) 
Untuk yang belum beruntung, jangan kecewa dan sedih, karena give away pertama ini cukup sukses, saya pasti akan adakan give away-give away berikutnya dengan berbagai jenis genre literatur dan untuk berikutnya saya akan perluas menjadi seluruh Indonesia dan pakai sistem Rafflecopter.  Sekedar hint untuk give away kedua nanti adalah :

Fantasy and Young Adult

Sekali lagi selamat kepada para pemenang =D> saya akan hubungi kalian by email dan mohon segera di reply secepatnya sebab bila dalam waktu 48 jam tidak ada reply, dengan sangat terpaksa hadiah akan dialihkan kepada pemenang lain.

Untuk semua pengunjung blog, saya ucapkan 
HAVE A NICE AND WONDERFUL MOMENT OF LOVE IN YOUR LIFE
/bye

Senin, 11 Februari 2013

THE FOREST OF HANDS & TEETH (THE FOREST OF HANDS & TEETH #1)

✮✮✮
Judul Buku : The Forest of Hands and Teeth
Pengarang   : Carrie Ryan
Penerbit      : Kubika

Sinopsis :

Di suatu masa, ada satu kelompok mayarakat di sebuah desa kecil. Sepintas mereka tampak biasa saja, mereka bekerja, beristirahat, bergembira dan melakukan perayaan saat panen mereka berhasil namun sesungguhnya yang mereka lakukan adalah bertahan hidup dari para ternoda. Mary hidup dalam suatu desa yang dikelilingi pagar yang dapat melindungi desa dari para Ternoda. 

Desa tersebut diatur oleh para biarawati dan para biarawati inilah yang menentukan segalanya, seperti membuat peraturan bagi para warga desa karena menurut warga desa, para biarawati selalu tau apa yang terbaik karena mereka mengetahui segalanya. Mary selalu diberitahu bahwa hanya merekalah para manusia yang selamat dan berhasil bertahan hidup setelah masa Kembali dan untuk terus bertahan dan melanjutkan hidup, Mary harus hidup menurut bimbingan gereja dan para biarawati. 

Namun Mary selalu meyakini ada suatu tempat di luar sana, suatu tempat yang bebas dari para Ternoda, tempat yang memiliki air yang banyak, yaitu laut. Tapi bisakan Mary keluar desa dan menerobos belantara Tangan dan Gigi untuk menemukan laut? Atau menemukan kehidupan lain yang bebas dari Ternoda ?

Kesan saya:

Menye-menye dan mellow. Itulah gaya penceritaan novel ini. Sebagai heroine, Mary juga agak mengewakan bagi saya. Dia memang tidak digambarkan kick-ass tapi bukan itu yang bikin saya kecewa, saya tidak pernah mempermasalahkan karakter seorang heroine dari kemampuan bertarungnya, tapi yang saya nilai adalah tindakan dia sepanjang cerita, sikap dan interaksi dia terhadap karakter lain, dan yang terutama tentu saja motivasi heroine itu sendiri. Tapi mungkin memang menye-menye bukanlah favorit saya dalam suatu karakterisasi. 

Somehow I feel Mary is really plain and at certain point she also remind me of Bella Swan. Self centered, selfish and just thinking about 1 thing. But since she came from apocalypse mess world, I can understand her a bit. 

Meskipun tentang zombie, tapi penulis sepertinya sengaja tidak bermaksud membuat novel ini menjadi novel horror atau suspense, karena sepanjang membacanya sama sekali tidak ada seram-seramnya, bahkan adegan yang seharusnya tegang pun jadi terasa datar karena pikiran mellow dari Mary. Yah tidak apa-apa sih bila ingin membuat tema yang beda, hanya saja berhubung saya terbiasa mengaitkan zombie dengan horror dan suspense, sepertinya ekspektasi saya terlalu jauh. Agak disayangkan, karena menurut saya pribadi bila cerita menyangkut zombie, justru kelebihannya ada di suspense atau horror. Tapi kalau mau dibilang novel romance, cerita ini juga gagal, karena chemistry Mary dan Travis ngga masuk kalau menurut saya.

O ya dan karena sifat self centered Mary, karakter lain jadi kurang dieksplor, selain Travis yang lain hanyalah seperti pelengkap. 

Nah sekarang mengenai misteri, ini yang bikin saya kuciwa sama buku ini, ada begitu banyak pertanyaan dan rahasia yang tidak dijelaskan atau dijawab, seperti misalnya, siapa Gabrielle, mengapa bisa ada mahluk seperti ternoda (apakah itu virus atau hal gaib) dan apa yang menyebabkan masa kembali, baiklah mungkin penulis bermaksud menjawabnya di buku berikutnya tapi yang ada malah menimbulkan banyak plot hole di buku ini, selain itu banyak kejadian yang tidak jelas seperti misalnya setelah Mary berhadapan dengan zombie-zombie itu, tau-tau di bab selajutnya hanya diceritakan dia terdampar di pantai dan selamat dari serangan segerombol zombie, not clear how she manage to survive? Hmmm, I guess Mary is such a lucky girl.

Kamis, 07 Februari 2013

INCARCERON (INCARCERON #1)

✮✮✮½

  • Judul Buku : Incarceron
  • Pengarang  : Catherine Fisher
  • Penerbit     : Matahati
Sinopsis : 

Ada sebuah penjara bernama Incarceron, dan Incarceron ini bukan penjara biasa, karena Incarceron adalah sebuah dunia tersendiri, karena dalam Incarceron ada pasar, hutan logam, kota, lautan dan berbagai jenis mahluk hidup, mulai dari manusia dan binatang biasa sampai manusia dan binatang campuran hasil dari sistem Incarceron. Selain itu yang lebih unik, Incarceron juga hidup. Ya, Penjara tersebut memiliki AI atau Artificial Intelligent, di mana ia bisa melihat, berpikir, merasakan mahluk-mahluk yang ada dalam tubuhnya yang dipanggil anak-anak Incarceron dan ia juga bisa berbicara. 

Finn, salah satu dari sekian ribu tawanan yang menjadi penghuni Incarceron selalu merasakan dirinya berasal dari luar dan meyakini bahwa ada dunia di luar Penjara. Selain Finn ada juga Claudia, dan tidak seperti Finn, Claudia tidak tinggal di dalam penjara, dia hidup di luar Incarceron, namun Claudia merasa terpenjara akibat protokol, tatanan politik dan sistem sosial yang dianut pada saat itu, bahkan pernikahannya pun sudah diatur. 

Finn ingin keluar dari Incarceron, karena meyakini ada suatu dunia yang indah diluar sana, dunia dengan bintang-bintang, dan kehidupan di Penjara sendiri hanyalah  penderitaan, kesakitan, kemalangan, kelaparan dan kekejaman karena itulah Finn memutuskan untuk mencari jalan keluar dari Penjara bersama-sama dengan Keiro, saudara angkatnya yang tampan, berpenampilan necis tapi culas dan Gildas yang keturunan kaum Sapient dengan berbekal sebuah kunci yang diyakini akan menuntun mereka menuju pintu keluar Incarceron. 

Sementara Claudia sendiri menemukan sebuah kunci di ruang kerja ayahnya dan Claudia yakin kalau dengan kunci tersebut dia bisa menemukan gerbang masuk Incarceron, tapi sebenarnya apakah yang Claudia cari sampai ia ingin memasuki Penjara?

Kesan saya :

Salah satu buku yang bacanya perlu fokus supaya ngga bingung. Sekiranya itulah yang saya rasakan di bab-bab awal, saya banyak menerka-nerka beberapa istilah macam kaum Civicry (civilian?), kaum Scum (para penjahat, atau orang-orang tidak bermoral alias bejat, kira-kira seperti itulah kalau menurut Urban Dictionary) terus ada kaum Sapient (orang-orang pintar/cendekiawan/ilmuwan). Jangan harap ada penjelasan macam catatan kaki atau bahkan penjelasan narasi --> so you must figure it out by yourself.

Oke, sekarang dari segi cerita, menurut saya Incarceron adalah salah satu cerita dengan tema yang inovatif, mengapa saya bilang inovatif, karena temanya tentang penjara yang hidup dan punya sistem tersendiri, dan sepanjang cerita kita dibuat menerka-nerka sampai seluas mana penjara ini, mengingat di dalamnya bagai sebuah dunia lain yang lengkap dengan kota dan komunitas masyarakatnya. Dan satu-satunya cara untuk keluar penjara adalah dengan kunci yang ditemukan oleh Finn, dan kalau ada kunci pasti ada lubang untuk memasukkan kunci tersebut atau gerbang yang menghubungkan dunia luar dengan Incarceron yang hanya bisa dibuka dengan kunci, tapi ternyata...
Not as you're expectation (highlight to view spoiler)

Karena cara untuk keluar Incarceron ternyata sangat mudah, tidak butuh gerbang atau lubang kunci, cukup tekan suatu tombol dalam kunci itu sendiri. Entah apakah tokoh utama yang terlalu ceroboh atau bodoh atau memang ini adalah bagian dari plot twist pengarang sendiri, karena saat para pembaca berpikiran sama dengan semua tokoh di Incarceron yaitu mencari pintu masuk / keluar penjara dan ternyata metode yang digunakan adalah sejenis teleportasi. 


Dan bagaimana dengan letak Incarceron sendiri, jawabannya adalah nontonlah ending Man in Black 2 karena perumpamaannya seperti itulah letak Incarceron. 

Terus bagaimana dengan karakter-karakternya? Untuk karakter-karakernya, Incarceron cenderung tipikal, ada nice guy Finn (dan saya membayangkan muka Finn ini mirip dengan Finn Hudson yang dari serial Glee, secara emang sama-sama baik hati, naif dan juga terkadang bodoh dan lugu) lalu ada saudara angkat Finn yang bad boy yaitu Keiro, lalu gadis bangsawan angkuh, Claudia (yang masuk ke Incarceron demi kepentingan pribadi) lalu Jared, guru Claudia yang pintar tapi sakit-sakitan dan Gildas dan 1 tokoh lagi, tapi lebih baik tidak saya sebut karena spoiler. Yah saya tidak akan komen soal karakter karena menurut saya secara general masih oke walaupun standar, pengecualian untuk Incarceron, si penjara yang menurut saya secara karakter justru paling menarik. 

Biasanya saya suka karakter yang tradisional hero dalam artian baik hati, ramah, suka menolong dan jujur tapi untuk Incarceron ini saya lebih pilih Keiro. Daripada sama Finn-Claudia, saya membayangkan mungkin interaksi Keiro dan Claudia lebih menarik untuk dilihat. Ya masih ada buku kedua yaitu Sapphique, moga-moga ada penerbit yang berminat menerbitkan sequelnya, karena walaupun secara story arc sudah selesai tapi misi masih belum tuntas

Selasa, 05 Februari 2013

KNIFE (FAERY REBELS #1)

✮✮✮✮
Judul Buku : Knife - Pemburu Mantra
Pengarang  : R.J. Anderson
Penerbit     : Ufuk Press
Penerjemah : Melody Violine
Jumlah Halaman : 375
Segmen : Anak-anak, Remaja 
Pertama kali tertarik dengan buku ini karena covernya (yah saya akui saya termasuk orang yang suka menambah nilai buku dari covernya) dan saya senang, UFUK tidak mengganti covernya. Dari covernya tentang seorang gadis dengan sayap capung dan latar belakang pohon, saya sudah tau kalau cerita ini mengenai peri dan ini ketiga kalinya saya baca buku YA yang bertemakan peri. 

Di buku sebelumnya yang saya baca tentang peri yaitu The Iron King, ras perinya adalah tipe elf itu loh yang biasa ada di novel-novel high fantasi dengan kuping lancip panjang seperti Legolas (LOTR) dan fisik lainnya persis sama dengan manusia kecuali bahwa elf mempunyai umur yang jauh lebih panjang dari manusia. Nah kalau di sini ras perinya setipe sama pixie yaitu tubuh mereka mungil, cuma segenggaman telapak tangan manusia dan punya sayap serangga, umumnya sayap capung atau kupu-kupu, contoh yang paling mirip seperti Tinkerbell, peri yang ada dalam cerita Peter Pan.

Waktu baca sinopsisnya, saya langsung tertarik karena ngga seperti kebanyakan buku YA urban fantasy, yang tokohnya biasanya manusia dulu lalu terseret dalam dunia mahluk-mahluk mitology atau fantasi dan lalu berubah jadi mahluk-mahluk fantasi itu (vampire, werewolf, peri, penyihir, angel, demon, dll). Kalau dalam KNIFE justru kebalikannya, yaitu tokoh utamanya peri yang tertarik dengan dunia manusia. 

Jadi ada peri muda bernama Knife yang senang berpetualang dan menyukai kebebasan, Knife tinggal di pohon Oak besar bersama para peri lainnya, sayangnya Knife hidup di dunia peri yang semakin sekarat karena populasi peri yang semakin sedikit dan juga para peri telah lama kehilangan sihir dalam diri mereka. Para peri disini tidaklah abadi atau immortal, walaupun mereka tergolong awet muda tapi mereka bisa menjadi tua dan mengalami kondisi "keheningan" lalu memudar. 

Karena para peri tidak abadi, maka  mereka juga harus makan untuk tetap bertahan hidup. Karena itulah dibentuk suatu sistem tugas untuk mencari dan mengumpulkan makanan demi kelangsungan hidup para warga peri atau Oakenfolk. Ada 2 jenis jabatan yaitu Pengumpul dan Pemburu. Pengumpul ini mungkin lebih seperti petani, peri-peri yang bertugas untuk memetik buah-buahan, mencari biji-bijian, dll. Sedangkan pemburu seperti namanya, mereka berburu hewan untuk mendapatkan daging, karena itulah peri yang menjadi pemburu harus mempunyai skill untuk bertarung juga karena selain berburu mereka juga akan berhadapan dengan bahaya lain macam burung gagak yang ingin memangsa mereka.

Knife tidak pernah mengira kalau dirinya akan ditunjuk menjadi Pemburu. Selama menjadi Pemburu, Knife banyak belajar banyak hal, seperti melawan gagak pertamanya, mencari senjata yg pantas untuk melawan gagak yang diambilnya diam-diam dari sebuah rumah manusia dan mengetahui kalau para peri dahulu banyak yang pergi ke dunia manusia untuk mempelajari banyak hal dari manusia. 

Dari sinilah awal petualangan Knife di dunia manusia dan perkenalannya dengan seorang manusia bernama Paul dan bagaimana mereka bisa bersahabat dan saling mempercayai. 

Jadi sejak awal tertarik sama buku ini karena emang beda banget sama buku-buku YA urban fantasy lain, seperti yang saya sebutkan diatas, kalau tokoh utamanya adalah peri yang tertarik dengan dunia manusia, lalu para peri ini juga tidak digambarkan super dalam artian, kuat, abadi, perkasa, jago sihir. Justru peri-peri disini tampak inferior dan lemah dibandingkan dengan manusia dan justru banyak hal mereka pelajari dari manusia seperti seni, dengan kata lain ceritanya terasa manusiawi.

Yang saya suka dari buku ini adalah karakter-karakternya, penggambaran karakter terasa nyata dalam buku ini, misalnya, Knife yang keras kepala, pemberontak tapi peduli dan tidak egois lalu ada peri Wink yang baik hati, lembut dan keibuan, peri Thorn yang galak, keras tapi baik hati. Juga Paul McCormick, pemuda manusia yang pemurung dan putus asa akibat kecelakaan yang menimpanya. 

Buku ini cocok untuk yang suka action dan petualangan, yang suka cerita fantasy ringan dan yang suka cerita romantis. 

Alasan kenapa saya tidak kasih 5 bintang, karena ceritanya sebenarnya klise, mirip dengan cerita Disney yang berjudul Little Mermaid, tapi sang pengarang mengemasnya dengan sangat baik, dan tidak seperti umumnya cerita romance YA, saya suka karena cerita cinta disini tidak egois. Put other peoples first then yourself second. 


Untuk mbak Mel : terjemahannya oke. 

Sayangnya nasib sekuelnya (seri ini terdiri dari 3 buku a.k.a trilogi) tidak jelas mengingat sudah dua tahun lebih sejak rilis pertamanya tidak ada tanda-tanda bakal berlanjut, padahal ini series yang bagus, menarik refreshing dan kaya akan pesan moral, dan salah satu buku yang mengangkat karakter dengan cacat tubuh dan tetap terlihat "cool" well, this book kind of underrated to me. 

Sabtu, 02 Februari 2013

THE IRON KING (THE IRON FEY #1)

✮✮✮✮
  • Judul Buku : The Iron King
  • Pengarang  : Julie Kagawa
  • Penerbit     : Kubika
Buku ini bercerita mengenai Meghan Chase, gadis biasa yang di ulang tahunnya yang ke 16 menjadi kacau karena Meghan terpaksa masuk ke dunia peri demi mencari adik lelakinya yang berusia 4 tahun, yang diculik dan ditukar dengan changeling. Awal-awal buku ini agak mengingatkan dengan Alice in Wonderland, mungkin karena ada Grimalkin si kucing yang menjadi pembimbing  Meghan selama di dunia peri. 

Ini buku kedua yang saya baca mengenai fairy, yang pertama sudah lama sekali dan cerita mengenai fairynya tidak terlalu banyak, oke, kembali ke The Iron King. So far dari berbagai jenis buku cerita fantasy paranormal-romance, ini buku yang paling saya nikmati membacanya. 

Why? 

Mungkin karena universe dunia peri dalam The Iron King ini kaya akan unsur high fantasy dan mitologi dan unsur tersebut lebih banyak ketimbang adegan percintaannya. Dan bukannya saya tidak menyukai romance, tapi selama romance tidaklah berlebihan dalam suatu buku genre YA fantasi dan menjadikan cerita di buku tersebut lebih terfokus pada petualangan dan cerita fantasi itu sendiri daripada percintaannya, itu akan lebih seru dan menarik. 

Universe fairy disini mirip dengan cerita-cerita dalam novel high fantasy. Bangsa peri utama di sini adalah para elf itu loh peri yang kupingnya lancip, mirip Legolas & Arwen dalam LOTR. Ada 2 region kekuasaan yaitu istana musim panas dan istana musim dingin. Terus ada juga mahluk-mahluk fantasy lain macam Goblin, Troll, Ogre, dll

Selain itu,

Saya suka dengan karakter-karakter dalam buku ini. Misal protagonis cewek, Meghan Chase. Dia memang bukan jenis badass heroine macam Katniss di THG atau Rose Hathaway dari Vampire Academy, dan ada beberapa bagian dimana dia menjadi "damsel in distress" yang butuh pertolongan cowok dan kucing untuk membantunya, tapi selebihnya karakternya menurut saya cukup "kuat" dengan caranya sendiri. Yang saya maksud "kuat" bukan dengan kemampuan fisik tapi sifatnya yang rela berkorban demi orang-orang yang dia cintai, istilahnya tidak egois. 

Dan juga saya suka sama konsepnya di mana kekuatan dan keberadaan kaum peri itu sendiri ada karena imajinasi dari manusia. Jadi author juga membangun suatu ide bahwa bangsa peri itu sebenarnya secara tidak langsung mempunyai kebutuhan pada manusia meskipun di buku diceritakan mereka kuat dan immortal, tapi juga ada unsur ketergantungan akan manusia.  

Soal cowok-cowoknya, yah tipikal khas YA, misal sang pangeran musim dingin yang digambarkan luar biasa ganteng, kuat, gagah dan sifatnya cool abis. Terus ada temennya Meghan yang jail banget, walau saya merasa kadang keisengannya itu annoying. 

Yah githu deh, pokoknya buku ini komplit. Petualangannya dapet, fantasinya dapet, penokohan karakternya dapet (maksudnya ngga setengah-setengah sifatnya), romancenya dapet. 

Semoga penerbitnya tetap konsisten untuk terbitin sequelnya, sebab secara universe dan konsep sudah cukup menarik, begitu pula pengemasan cerita dan plot yang baik dan saya cemas akan sequel karena sepertinya penerbitnya menghilang 


Untuk Zai-zai, terjemahannya sipp . 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...